APAKAH ORANGUTAN JUGA BEREMPATI?
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
Hujan di pagi hari tidak mengurangi semangat tim PRM kami untuk melakukan pemantauan nest-to-nest atau pemantauan dari sarang ke sarang pada Rafli, orangutan jantan yang kami lepasliarkan di daerah selatan Hutan Kehje Sewen Oktober 2016 lalu.
Tim sampai di lokasi sarang Rafli sekitar pukul 5 pagi, dan melihatnya masih tertidur. Ia akhirnya memulai kegiatan setelah hujan mereda, sekitar pukul 7, bergerak menuju pohon liana terdekat dan melahap daun-daun muda sebagai sarapannya. Tak lama kemudian, ia bergerak turun untuk mencari umbut-umbutan.
Kendati asyik makan dan menjelajah, Rafli tetap waspada dan begitu menyadari keberadaan kami yang sedang memantau, ia mengeluarkan seruan panjang (long call) dan kiss-squeak bergantian, menandakan kami berada di wilayahnya, dan keberadaan kami mengusiknya. Kami pun mengindahkan peringatan Rafli, dan perlahan bergerak menjauh. Merasa puas, Rafli melanjutkan penjelajahannya.
Rafli memakan umbut Calamus
Rafli menyadari tengah diawasi
Leonie
Rafli memakan kulit kayu
Diam-diam, kami kembali mengikutinya. Long call yang sebelumnya dilontarkan Rafli mengundang perhatian Leonie, orangutan betina yang kami lepasliarkan September 2015. Meski tampak ingin mendekati Rafli, namun Leonie ragu dan menjaga jarak. Rafli melihat Leonie, yang berada tidak jauh memakan daun muda liana, dan tidak menunjukkan rasa terganggu.
Sekitar pukul 9, Rafli membangun sarang siang dan beristirahat cukup lama sampai lewat tengah hari dan hujan kembali turun. Rafli yang pintar, segera meraih beberapa helai daun berukuran besar dan membentuk payung untuk melindungi kepalanya dari hujan.
Begitu hujan reda, Rafli segera bergerak untuk kembali mencari makan. Dia menemukan kesukaannya, Ficus sp. yang seluruh bagiannya, kulit kayu, daun muda maupun buahnya, merupakan favorit Rafli, yang ia nikmati selama hampir dua jam sebelum akhirnya ia mulai membuat sarang malam.
Berdasarkan pemantauan kami, Rafli mampu beradaptasi dengan baik di hutan Kehje Sewen. Rafli aktif mencari makan, mahir membuat sarang, bahkan menunjukkan keterampilan membuat alat sederhana (seperti payung dari daun). Rafli juga aktif melakukan long call untuk mempertahankan wilayah dan menarik perhatian orangutan betina. Senang sekali melihat Rafli merasa betah di rumah barunya!
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami yang bertugas di Kamp Himba Pambelum, Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Tengah bertemu dengan orangutan Suci dalam tiga kesempatan terpisah yang berdekatan pada 2023 lalu.
Sejak April 2023 lalu, Kopral dirawat di klinik orangutan karena mengalami luka pada telapak kaki kanannya dan jamur di sela-sela jari kakinya.
