Apakah kamu member?

FENOLOGI DI JUQ KEHJE SWEN

Survei fenologi berkala biasa dilaksanakan oleh tim Post-Release Monitoring (PRM) di hutan tempat pelepasliaran orangutan, untuk memastikan orangutan tetap memiliki persediaan pakan alami yang cukup sepanjang tahun. Survei dilaksanakan tidak hanya di Hutan Kehje Sewen, namun juga di pulau pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen, satu jam perjalanan dari Muara Wahau, Kalimantan Timur. Karena saat ini di pulau tersebut, sedikit orangutan yang tengah menjalani tahap pra-pelepasliaran, tim PRM kami memiliki kesempatan untuk melakukan survei fenologi.

Kumpulan data hasil survei fenologi membantu kami memahami ketersediaan pakan alami bagi orangutan di hutan, dan menunjukkan buah apa saja yang tersedia di bulan-bulan dan daerah tertentu di hutan.

Seperti layaknya memantau kegiatan orangutan di hutan pelepasliaran, kami berangkat di pagi hari untuk memulai survei. Ada satu perbedaan menyolok dengan melakukan survei fenologi di wilayah kerja BOS Foundation yang lain, kami di Juq Kehje Swen mengendarai motor trail! Karena survei kali melibatkan 3 orang yaitu Yoni, Erik, dan Elda, maka kami menggunakan 2 motor.

Di Juq Kehje Swen terdapat 4 jalur transek, yaitu transek Totti, Arnold, Sakura dan transek HCV. Transek terakhir ini berlokasi di luar pulau namun masih berada di kawasan hutan konservasi PT. Nusa Agro Sawit (NAS). Nama HCV kepanjangan dari high conservation value, yang berarti wilayah hutan yang memiliki nilai keberagaman tinggi. Hari itu kami bekerja di transek HCV, untuk memeriksa apakah sejumlah pohon yang sebelumnya telah kami tandai tengah berbunga atau berbuah. Pohon yang kami tandai adalah pohon sumber pakan orangutan dan jenis pohon favorit orangutan untuk membuat sarang.


Perbedaan transek HCV ini dengan yang lain adalah medannya yang berbukit karena terletak di dataran tinggi, sementara tiga transek fenologi lain terletak di dalam pulau yang relatif datar. Dalam survei ini kami mengumpulkan data pohon berbuah di antaranya  Teijsmanniodendron sp., Psychotria sp., Sarcotheca sp., Melicope glabra, Mahang (Macaranga pearsonii), Puspa (Schima wallichii), Legundi (Vitex trifolia), Merkubung (Macaranga gigantean), Hypobathrum sp., Dempul Lelet (Glochidion rubrum) dan Cemara (Litsea firma). Sementara pohon yang berbunga adadari jenis Sarcotheca sp., air daun (Saurauia sp.), Neolitsea sp., dan Karamunting (Pternandra azurea).

Kami menyelesaikan survei sesaat setelah tengah hari, dan bergegas kembali menuju kamp sekitar pukul 2 siang untuk melakukan tugas berikut, mengantarkan pakan ke pulau pra-pelepasliaran sekaligus observasi terhadap Desi, satu-satunya orangutan yang saat ini ada di Juq Kehje Swen.

Setiap lokasi survei memiliki keunikan tersendiri, dan di transek HCV, kombinasi dari medan yang sulit dan cuaca yang mudah berubah bisa menciptakan tantangan yang menarik. Pertemuan tak terduga dengan satwa liar juga membuat perjalanan sulit dilupakan, berkat berlimpahnya kesempatan memotret keanekaragaman hayati di hutan, impian semua fotografer luar ruang!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup