SELFIE: BAYI ORANGUTAN YANG DISELAMATKAN DARI TUMBANG SAMBA
Selfie adalah bayi orangutan betina yang diselamatkan dari Desa Tumbang Samba oleh gabungan tim Wildlife Rescue BKSDA Kalimantan Tengah.
Perjalanan Tahap Pertama Dimulai!
Pagi yang luar biasa menyenangkan di Nyaru Menteng! Hari ini, 21 orangutan memulai tahap awal perjalanan pulang mereka ke hutan Batikap.
Hari dimulai lebih awal bagi Tim Pelepasliaran. Dokter hewan, teknisi, kru film, dan anggota tim lainnya telah bangun dan siap sejak jam 5 pagi. Bersama-sama mereka pergi ke Fasilitas Karantina di mana para kandidat yang akan dilepasliarkan menghabiskan minggu-minggu terakhirnya. Segera setelah Tim Pelepasliaran tiba, para dokter hewan menyiapkan peralatan bius dan bersiap membuat orangutan-orangutan tersebut terlelap.
Gundul dapat giliran pertama. Dia dibius dengan menggunakan sumpit khusus, kemudian diikuti oleh Leonora dan Lamar, Jamal, Sif dan Sifa, Mangkutub, Kopi, Giant, dan Paluy. Ke-10 orangutan ini adalah grup pertama yang akan diantarkan dengan pesawat ke Puruk Cahu, ibukota Kabupaten Murung Raya; sekitar 45 menit penerbangan dari Palangka Raya.
Setelah dibius, mereka dipindahkan ke kandang transport yang masing-masing telah diberi nama sesuai dengan orangutan yang menempatinya. Semua kandang lalu diangkut dengan truk dan double cab pickup ke bandara di Palangka Raya. Seluruh proses ini pun difilmkan oleh BBC.
Pelita Airline mendarat tepat pada 8:30 pagi dan proses bongkar muat dimulai lagi, dari truk dan double cab pickup ke pesawat. Seluruh kandang akhirnya masuk ke pesawat pada jam 9 pagi, semua dipastikan aman dan siap terbang. Grup ini lepas landas tidak lama kemudian, didampingi oleh drh. Maryos V. Tandang, dan Program Manager Nyaru Menteng, Anton Nurcahyo. Mereka tiba di bandara Puruk Cahu jam 10:15 pagi.
Di Puruk Cahu, kegiatan bongkar muat berlangsung kembali. Setelah dikeluarkan dari pesawat, orangutan-orangutan ini diangkut dengan truk ke kandang transit yang terletak di area PT. Indo Muro Kencana (IMK).
Grup pertama ini menempati kandang transitnya jam 10:40 pagi. Mereka akan menginap di sini semalam. Besok, jika cuaca cerah, para orangutan akan diantarkan dengan helikopter ke Hutan Lindung Bukit Batikap, yang akan menjadi rumah mereka.
Sementara di Nyaru Menteng, persiapan untuk grup kedua sedang berjalan. Pasangan ibu-anak Emen dan Embong, dapat kesempatan pertama dibius. Tak perlu sumpit untuk membius! Karena mereka mengijinkan Koordinator Tim Medis kami, drh. Agus Fahroni masuk kandang mereka dan membius mereka satu per satu. Namun orangutan lainnya di grup kedua ini harus dibius dengan menggunakan sumpit. Kelompok kedua terdiri dari Emen dan Embong, Chanel dan Charlie, Gadis dan Garu, Menteng, Jamiat, Terusan, Gusti, dan Iyos.
Seperti grup pertama, grup ini pun dipindahkan ke kandang transportasi, diantarkan ke bandara Palangka Raya dengan truk dan double cab pickup, lalu diterbangkan ke Puruk Cahu dengan pesawat Pelita Airline yang tadi telah menerbangkan grup pertama.
Pesawat mendarat lagi di Palangka Raya sekitar 11:30. Setelah memuat 11 orangutan dari kelompok kedua ini, pesawat berangkat ke Puruk Cahu jam 1 siang, didampingi oleh drh. Meriam Sirupang, CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite, dan Penasehat Senior Yayasan BOS Jacqui Sunderland-Groves.
Grup kedua tiba di Puruk Cahu jam 1:45 siang. Naik truk, jam 2:40 siang mereka pun bergabung dengan teman-temannya dari grup pertama yang lebih dulu tiba di IMK dan berada di kandang transit mereka. Tahap pertama perjalanan selesai dengan lancar dan aman. Semua orangutan telah diberi makan dan kini beristirahat dengan tenang, menanti esok hari saat mereka kembali pulang ke rumah!
8 Orangutan Semi-Liar Pulang ke Rumah!
Tim Pelepasliaran Orangutan di Puruk Cahu bangun pagi lagi hari ini. Sekarang adalah hari ke-2 pelepasliaran! Sekitar jam 6:30 pagi, tim menuju kandang transit di area IMK lalu Anton, Program Manajer Nyaru Menteng, memimpin doa bersama untuk memulai hari. Alam tampaknya mendukung kami, hari ini matahari bersinar cerah dan terik.
drh. Maryos langsung memulai tugasnya dengan menyiapkan dosis obat bius untuk 8 orangutan semi-liar. Mereka adalah grup pertama yang akan diterbangkan helikopter ke rumah mereka di hutan hari ini. Mereka terdiri dari Paluy, Gundul, Jamal, Mangkutub, Gusti, Iyos, Kopi, dan Giant. Sementara itu, 13 orangutan lainnya yang merupakan Lulusan Sekolah Hutan Nyaru Menteng, akan menginap semalam lagi di IMK dan menunggu giliran diberangkatkan besok.
8 orangutan ini dibagi menjadi dua grup. Grup pertama yang berangkat pagi ini terdiri dari Paluy, Gundul, Jamal, dan Mangkutub. Sementara Gusti, Iyos, Kopi, dan Giant akan menyusul kemudian di grup kedua. Jamal mendapat giliran pertama dibius oleh teknisi senior kami, Hendro, yang sangat berpengalaman menggunakan sumpit khusus untuk membius orangutan. Mangkutub, Gundul, dan Paluy mendapat giliran berikutnya. Kandang-kandang transport pun disiapkan, diisi dengan dedaunan yang nyaman untuk alas tidur, serta tak lupa makanan sebagai persediaan, karena siapa tahu mereka bangun dan merasa lapar di tengah penerbangan menuju hutan.
Keempat orangutan tersebut segera terlelap. Mereka dipindahkan ke kandang transport masing-masing, lalu diangkut dengan double cab pickup menuju helipad. Di sana, mereka menanti kedatangan helikopter.
Tak lama kemudian helikopter tipe Squirrel datang. Sling load segera disiapkan. Kandang-kandang transport dipasang pada sling load, dipastikan dengan benar keamanannya, dan diperiksa secara menyeluruh oleh kru yang bertugas.
Sementara itu, helikopter kedua berjenis Bell juga telah tiba. Helikopter kedua ini akan membawa penumpang dan logistik ke Batikap. Seluruh penumpang pun diminta untuk menyaksikan video yang menjelaskan peraturan keamanan sebelum naik helikopter. Kru film BBC juga turut serta bersama tim pertama yang terbang ke Batikap hari ini.
Sekitar jam 10 pagi, Paluy, Gundul, Jamal dan Mangkutub akhirnya berangkat pulang ke rumahnya! Mereka diikuti oleh Tim Pelepasliaran dan kru film BBC di helikopter kedua. Sementara itu, Tim Pelepasliaran di Puruk Cahu rehat sejenak sebelum kembali ke kandang transit untuk menyiapkan keberangkatan grup kedua hari itu.
Kemudian proses kembali berulang, Hendro membius empat orangutan berikutnya yaitu Gusti, Iyos, Kopi, dan Giant. Kopi adalah orangutan pertama yang terlelap dan dipindahkan ke kandang transport, diikuti oleh Iyos dan Gusti. Giant agak lama terbius. Malah, dia sempat terbangun beberapa kali! Namun akhirnya Giant juga terlelap dan dengan aman dipindahkan ke kandang transport.
Semua kandang transport kembali dimuat ke double cab pickup dan dibawa ke helipad. Helikopter Squirrel mendarat bersamaan dengan selesainya persiapan kami di Puruk Cahu! Empat kandang segera ditata di atas sling road. Jam 12:30 siang, Gusti, Iyos, Kopi, dan Giant, mengudara untuk menuju rumahnya yang sejati di Batikap.
Tim Pelepasliaran di Batikap melaporkan, grup pertama telah sampai di hutan Batikap jam 10:51 pagi, dan Paluy, Gundul, Jamal, dan Mangkutub telah dilepasliarkan semua dengan sukses! Grup berikutnya tiba jam 1:20 siang. Giant masih terlelap saat sampai di Batikap, karenanya dia mendapat giliran terakhir dilepasliarkan. Jadi setelah Gusti, Iyos, dan Kopi dilepasliarkan, barulah Giant bergabung dengan kawan-kawannya di rumah mereka yang baru.
Kegiatan pelepasliaran hari ke-2 selesai dengan sukses!
Kandang-kandang transport terakhir (dan sudah kosong!) tiba kembali di Puruk Cahu jam 2:45 sore, menandakan kegiatan pelepasliaran hari ke-2 telah berakhir! Semoga kalian hidup senang di hutan rimba! Kami akan tetap mengawasi untuk memastikan kalian tetap sehat dan berbahagia.
Untuk PERTAMA KALINYA, 13 Lulusan Sekolah Hutan Nyaru Menteng Kembali ke Habitatnya!
Hari yang telah lama dinantikan akhirnya tiba! Untuk pertama kalinya, 13 orangutan yang telah direhabilitasi di Nyaru Menteng – para lulusan Sekolah Hutan – hari ini kembali ke kanopi hutan hujan tropis, rumah mereka yang sesungguhnya.
Emen dan putranya Embong, Sif dan putrinya Sifa, Gadis dan putrinya Garu, Leonora dan putranya Lamar, Chanel dan putranya Charlie, bersama tiga remaja jantan Menteng, Jamiat, dan Terusan bersiap untuk perjalanan penting pulang ke hutan.
Sama seperti kemarin, orangutan yang akan dilepasliarkan hari ini dibagi dalam dua grup – masing-masing 4 kandang transport per grup. Ibu dan anak menempati kandang transport yang sama, sementara tiga orangutan jantan akan menempati kandang transport masing-masing. Grup yang mendapat kesempatan pertama pulang ke hutan terdiri dari Emen dan Embong, Leonora dan Lamar, Chanel dan Charlie, serta Terusan. Grup kedua adalah Sif dan Sifa, Gadis dan Garu, Menteng, dan Jamiat. Dan kami juga diberkati dengan langit yang bersih dan mentari yang bersinar cerah hari ini!
Jam 6:30 pagi, Tim Pelepasliaran Orangutan mulai menyiapkan kandang transport, dosis obat bius, dan detail lainnya seperti truk, jadwal helikopter dll. Ketika Chanel telah terbius, Charlie berusaha keras membangunkan ibunya. Karena itu, Charlie pun dibius ringan untuk menenangkannya. Dia pun memeluk ibunya erat-erat ketika pasangan ibu dan anak ini dengan berhati-hati dibawa ke kandang transport.
Untunglah Embong tidak terlihat khawatir ataupun takut. Ia cukup berpegangan erat pada ibunya yang sudah terbius saat dipindahkan ke kandang transport. Si orangutan jantan muda, Terusan, juga segera terlelap dan dipindahkan ke kandang transport.
Berbeda dengan yang lainnya, Leonora tampaknya menyadari ke mana ia akan pergi dan dengan tenang keluar dari kandang transit tanpa ribut-ribut. Ia bahkan tidak harus dibius. Sambil menggendong putranya Lamar, ia membiarkan dirinya digandeng menuju kandang transport. Leonora memang luar biasa!
Setelah grup pertama menempati kandang transport, mereka dibawa dengan truk ke helipad. Di helipad, drh. Meriam dan timnya secara rutin memeriksa kondisi orangutan-orangutan ini sambil menanti helikopter tiba.
Helikopter Squirrel yang akan membawa orangutan dengan sling load mendarat di Puruk Cahu jam 8:30 pagi. Helikopter Bell untuk penumpang dan logistik menyusul dan tiba jam 8:55 pagi.
Jaring sling load segera disiapkan dan seluruh kandang transport diletakkan di atasnya sambil dicek dan diawasi keamanannya oleh Loadmaster John. Dan sekitar jam 9:40 pagi, grup pertama lulusan Sekolah Hutan Nyaru Menteng ini pun berangkat!
Kembali ke kandang transit di IMK, drh. Meriam kembali menyiapkan dosis bius untuk grup kedua dan terakhir. Jamiat dan Menteng yang pertama dibius, kemudian disusul Gadis, lalu Sif yang terakhir.
Setelah Sif tertidur, sama seperti Charlie anaknya Chanel, anak perempuan Sif, Sifa pun tampak tidak senang akan hal ini. Ketika para teknisi mendekatinya, Sifa menunjukkan perilaku normal orangutan liar, yaitu mengeluarkan suara kiss-squeak yang agresif (suara yang dikeluarkan dengan cara mengerucutkan bibirnya). Maka drh. Meriam juga membiusnya dengan dosis ringan.
Lalu tim mulai memindahkan para orangutan dari kandang transit ke kandang transport masing-masing. Menteng adalah orangutan terakhir yang dipindahkan ke kandang transport. Memuat mereka ke atas truk tidak gampang, karena para orangutan dalam grup ini berat-berat!
Tapi akhirnya semua kandang transport berhasil dimuat dengan aman dan kami kembali meluncur ke helipad, menanti helikopter kembali dari Batikap. Helikopter Squirrel tiba jam 11:30. Setelah mengisi bahan bakar, tim segera menyiapkan jaring dan memuat kandang-kandang transport ini ke sling load.
Tepat jam 12 siang, helikopter terbang lagi sambil membawa grup terakhir orangutan, yaitu para lulusan pertama Sekolah Hutan Nyaru Menteng!
Jam 2 siang, helikopter tiba kembali di Puruk Cahu membawa empat kandang transport terakhir yang sudah kosong. Tim Batikap melaporkan 13 orangutan hasil rehabilitasi semuanya telah dilepasliarkan! Selamat menikmati kehidupan kanopi yang luar biasa, kawan-kawan! Kami akan selalu mengamati dan memastikan agar kalian semua dalam kondisi baik dan nyaman di dalam kerajaan hutan milik kalian yang sah.
Kegiatan Pelepasliaran Orangutan Nyaru Menteng Ke-4 berakhir dengan sukses. Terima kasih kepada semua pihak atas dukungan, kontribusi, dan partisipasi yang telah diberikan.
Kumpulan foto dari Kegiatan Pelepasliaran Orangutan Nyaru Menteng Ke-4 ini dapat dilihat di Facebook page kami. Kami mohon diri, tapi kami akan segera kembali beberapa hari lagi dengan cerita-cerita terbaru dari Hutan Lindung Bukit Batikap yang akan dimuat di blog kami. Teruslah memantau blog tersebut. Follow juga Twitter kami untuk terus mengikuti berbagai kegiatan yang kami lakukan untuk saudara-saudara kita, para orangutan.