Yayasan BOS dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur hari ini melaksanakan pelepasliaran untuk yang keempat kalinya di tahun 2019 ke Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Empat orangutan dilepasliarkan kali ini, akan menambah populasi orangutan hasil rehabilitasi yang dilepasliarkan di hutan tersebut menjadi 111 individu.
Yayasan BOS bekerja bersama dengan BKSDA Kalimantan Timur terus melakukan pelepasliaran sejumlah orangutan yang telah menyelesaikan masa rehabilitasi mereka di Pusat Rehabilitasi Orangutan Yayasan BOS Samboja Lestari. Kali ini, ada 4 (empat) orangutan yang dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen, sebuah hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur.
DR. IR. JAMARTIN SIHITE, MSC., CEO Yayasan BOS mengatakan, «Di bulan Agustus kita semua merayakan Hari Kemerdekaan. Bagi kami di Yayasan BOS, bulan ini juga identik dengan kebebasan bagi orangutan, apalagi dengan adanya International Orangutan Day di tanggal 19 Agustus lalu. Kami merayakan bulan ini dengan melepasliarkan 4 orangutan, yang berarti sejak tahun 2012, kami telah melepasliarkan 111 orangutan di Hutan Kehje Sewen.
Kami berharap bahwa pelepasliaran terus-menerus ini bisa mengurangi ancaman kepunahan bagi orangutan. Namun Yayasan BOS masih menampung 500 orangutan di dua pusat rehabilitasi kami. Kami masih perlu mendapatkan areal pelepasliaran orangutan dalam skema IUPHHK-RE, tentu dengan dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah pusat dan daerah. Ditambah dengan penguatan penegakan hukum dan sosialisasi undang-undang yang melindungi orangutan, akan sangat mendukung upaya konservasi orangutan.»
IR. SUNANDAR TRIGUNAJASA N., M.M., Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, mengatakan, «Sejak bulan Juni lalu, 3 kali upaya kerja bersama antara kantor BKSDA Kalimantan Timur dengan Yayasan BOS telah berhasil melepasliarkan secara total 10 individu orangutan ke Hutan Kehje Sewen, terdiri dari 5 jantan dan 5 betina. Hari ini kami melepasliarkan 4 individu lagi, 1 jantan dan 3 betina. Proses pelepasliaran tidak bisa langsung melibatkan terlalu banyak orangutan, karena kita masih harus memantau adaptasi mereka di hutan.