Apakah kamu member?

ALFA DAN KIRUN, PENGHUNI LAMA TERSAYANG

Proses rehabilitasi orangutan tidak selalu berbuah hasil sesuai harapan, terutama bagi orangutan dengan kondisi tertentu, seperti misalnya usia tua, kurang perilaku alami, cacat fisik, atau menderita penyakit menular, tidak dapat dilepasliarkan kembali ke hutan. Di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng juga ada puluhan orangutan seperti ini, dan berikut adalah kisah hidup Alfa dan Kirun, dua di antaranya. 

Alfa adalah jantan yang tiba di Nyaru Menteng pada tanggal 17 Desember 1999 ketika berusia 4 tahun. Kirun adalah jantan lain yang datang di hari yang sama dengan Alfa. Bedanya, Kirun saat itu masih berusia setahun lebih muda. 

Pada saat itu, Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng baru saja didirikan, dan duet Alfa dan Kirun merupakan orangutan pertama yang menjadi siswa Sekolah Hutan Nyaru Menteng. Selama di Sekolah Hutan, Alfa jarang menunjukkan keinginan untuk memanjat pohon dan bertahan di ketinggian. Ia juga bergerak sangat lambat, dan selalu makan dengan perlahan. Tampaknya ini adalah kebiasaan yang sudah terbentuk, karena masih berlangsung sampai sekarang. 


Kirun sempat bergabung di Sekolah Hutan sampai tahun 2001, dan dikenal sebagai orangutan dominan yang mudah tertarik dengan orang yang baru dilihatnya. Kami menduga ini akibat ia sempat lama dipelihara manusia sebelum diselamatkan. Setiap kali melihat wajah baru, Kirun akan mendatanginya dan menggigiti sepatu bot orang tersebut.

Di Sekolah Hutan, Kirun dikenal dekat dengan orangutan bernama Samba. Meski sejak kecil menjalani rehabilitasi, Kirun gagal mengembangkan keterampilan untuk menyintas di hutan, sama seperti Samba, ia lebih suka menghabiskan waktu di tanah. Sama halnya dengan Alfa, Kirun jarang sekali naik ke atas pohon.

Saat ini Alfa dan Kirun menderita penyakit pernafasan kronis, yaitu Orangutan Respiratory Disease Syndrome (ORDS), sehingga mereka harus dirawat seumur hidupnya. Penyakit ini otomatis membuat Alfa dan Kirun menjadi orangutan yang berstatus unreleasable yang artinya mereka tidak bisa dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. 

Walaupun Alfa dan Kirun harus tinggal seumur hidup di kompleks perawatan khusus, mereka selalu mendapat perawatan dan kasih sayang tim medis, teknisi, dan tim enrichment kami. Kirun selalu menunjukkan sikap bersahabat kepada para teknisi yang mengantarkan makanan dua kali sehari. Ia bahkan memiliki kedekatan personal dengan Hanni, yang kini menjadi anggota tim Enrichment, Hanni adalah ibu asuh Kirun saat di Sekolah Hutan dulu, dan sampai sekarang ia selalu mencari perhatian Hanni saat dikunjungi di kompleksnya. Hanni selalu dengan senang hati memenuhi keinginan Kirun! 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup