Apakah kamu member?

Bayi Kejora

Bayi orangutan terus berdatangan di Pusat Rehabilitasi kami, hal ini sangat menyedihkan. Tanggal 1 Februari lalu, BOS Foundation bekerja sama dengan BKSDA Kalimantan Tengah menyelamatkan satu lagi bayi orangutan, kali ini satu betina muda dari lokasi yang berjarak 19 km dari Nyaru Menteng. Tim rescue bertolak ke sana setelah menerima laporan warga yang melihat orangutan dipelihara di wilayah pembibitan kelapa sawit.

Setibanya di lokasi, tim melihat bayi orangutan kecil yang dirantai ke pintu sebuah ruangan di dalam barak karyawan pembibitan kelapa sawit, yang digunakan sebagai gudang pupuk. Di dalamnya kami melihat tumpukan pupuk dan penyemprot pestisida. Kondisi orangutan malang itu tampak ketakutan dan lemah. BKSDA Kalimantan Tengah segera menyita orangutan malang itu dan dari investigasi, kami mengetahui bahwa ia telah dipelihara sekitar 6 bulan dalam kondisi yang menyedihkan. Warga yang memelihara mengaku menemukannya di hutan di belakang pembibitan kelapa sawit. Namun kami yakin, induknya pasti telah mati terbunuh, karena induk orangutan tidak pernah meninggalkan anaknya yang masih bayi.

Koordinator Tim Medis di Nyaru Menteng, drh. Agus Fahroni, yang ikut bersama rombongan segera memeriksa kondisi orangutan muda tersebut. Kami temukan ia baru berusia 1,5 tahun, dalam kondisi kurang gizi, tidak terawat, dan ketakutan. Tim lantas memutuskan untuk membawa orangutan muda ini untuk menjalani proses rehabilitasi lebih lanjut di Pusat Reintroduksi Nyaru Menteng.
Di Nyaru Menteng, orangutan yang lantas kami beri nama Kejora ini menjalani karantina terlebih dulu di bawah pengawasan para babysitter kami. Meski ia baru bersama kami selama 2 hari, namun telah menunjukkan kemajuan yang positif. Kejora pada awalnya hanya mau makan pisang, namun kini ia sudah mau mencoba rambutan, jagung dan menyukai susu. Ia makan dengan lahap, dan kini perutnya telah tampak berisi.


Bayi Kejora (Kredit foto: Monterado Fridman)

Bayi Kejora (Kredit foto: Monterado Fridman)

Bayi Kejora (Kredit foto: Monterado Fridman)

Saat tiba di Nyaru Menteng, Kejora tidak mau melepaskan pelukannya dari drh. Agus yang menemani selama di perjalanan sampai ke klinik. Namun setelah merasakan atmosfir klinik Nyaru Menteng yang tenang selama beberapa jam, ia menjadi lebih tenang. Ia juga tidur dengan nyenyak dan suhu badannya juga stabil. Trauma yang sebelumnya tampak di wajahnya telah sirna. Kami semua berharap kondisi Kejora terus membaik, dan segera bergabung dengan teman-teman seusianya di nursery bayi. Kami memang tak akan pernah bisa menggantikan induknya, namun kami akan berusaha sekuat tenaga memberikannya perhatian, cinta, dan dukungan sampai ia kelak bisa mandiri.

Namun tim di Nyaru Menteng tak lantas bisa beristirahat. Di pekan ini saja, kami masih menerima laporan adanya 3 orangutan yang harus disita dari Kabupaten Kapuas dan Gunung Mas. Kendati kami berterima kasih atas semua informasi mengenai orangutan yang ditangkap dan dipelihara, namun kami juga prihatin karena hal ini berarti satu bayi orangutan telah kehilangan induk dan rumahnya.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup