Apakah kamu member?

TIM POST-RELEASE MONITORING RHOI TERBAIK 2015

Kegiatan pemantauan orangutan yang sudah dilepasliarkan merupakan salah satu kegiatan terpenting di Hutan Kehje Sewen. Tim Post-Release Monitoring (PRM) bertanggung jawab untuk mengamati orangutan yang sudah dilepasliarkan dari sebelum matahari terbit setiap pagi sampai matahari terbenam, dengan tujuan mengikuti perkembangan orangutan apakah sudah beradaptasi dengan baik setelah dilepasliarkan. Tim kami perlu memastikan bahwa mereka sejahtera dan berkembang dengan baik di hutan, rumah sejati mereka – di mana hal ini bisa menjadi perjalanan yang sulit untuk beberapa orangutan kami.

Kami memiliki tim yang sangat mengagumkan di Kehje Sewen dan dari seluruh tim PRM, Luy dan Jafar telah terpilih sebagai teknisi terbaik oleh rekan-rekan mereka selama tahun 2015!

Inilah profil singkat mereka!
 

Luy Yan
Luy Yan biasa dipangggil Luy, lahir pada 15 November 1991 merupakan lelaki keturunan Dayak Wehea, Kalimantan Timur. Putra ke-3 dari 7 bersaudara ini merasa sedih dan terluka hatinya melihat habitat orangutan dihancurkan oleh perkebunan kelapa sawit. Saat masih duduk dibangku SD, Luy melihat bagaimana orangutan kebingungan ketika kehilangan habitat aslinya, yang menyebabkan orangutan tersebut masuk ke pemukiman di Desa Benhes, desa di mana Luy dan keluarganya tinggal.

Ketika RHOI melakukan sosialisasi ke Desa Benhes pada tahun 2011, Luy sudah mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap aktivitas RHOI; ia merupakan salah satu orang yang banyak sekali bertanya tentang RHOI, dan semakin hari ia pun bertekad untuk meninggalkan pekerjaannya mengurus ladang milik orangtuanya. Akhirnya pada Oktober 2014, Luy pun secara resmi menjadi Tim PRM RHOI di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.

Selama bekerja di Camp Lesik, Luy selalu menikmati pekerjaannya. Baginya, dapat mengamati orangutan di alam liar merupakan suatu anugerah dan pengalaman yang sangat luar biasa, juga sekaligus obat dari rasa traumanya dulu ketika melihat orangutan yang kebingungan kehilangan rumahnya. Kini, ia selalu senang melihat orangutan dapat hidup bebas dan sejahtera mencari makan dan tidur di rumah sejatinya.

Menurut teman-temannya, Luy merupakan sosok yang ramah, cekatan, dan dapat diandalkan untuk memimpin kegiatan patroli di hutan. Luy berharap agar BOS Foundation dan RHOI dapat terus merealisasikan misinya untuk melestarikan orangutan dan habitatnya, dan terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya menyelamatkan orangutan ke desa-desa di sekitar Hutan Kehje Sewen.
 

Jafar
Mempunyai jiwa petualang membuat Jafar pria kelahiran 24 April 1994 memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya di Palopo, Sulawesi Selatan setelah tamat dari SMA (Sekolah Menengah Atas). Atas restu dari kedua orangtuanya, ia pun terbang ke Bumi Borneo untuk mencari pengalaman dan mendapatkan pekerjaan.

Di Kalimantan, Jafar tinggal bersama kerabat dekatnya di Muara Wahau, kota kabupaten terakhir untuk menuju Hutan Kehje Sewen. Ia pun mencari peruntungan sebagai porter dan kala itu ia ikut serta membantu tim kami melakukan survey pendahaluan ke Selatan Hutan Kehje Sewen pada Feburari 2015 lalu. Selama menjadi porter, ia melihat bagaimana serunya menjadi Tim PRM RHOI dan ia merasa bahwa dunia inilah yang ia inginkan – dunia di mana ia bisa mengenal aneka ragam flora dan fauna yang hidup di dalam hutan.


Tim Post-Release Monitoring RHOI Terbaik 2015 (Kredit foto: Dicky)

Tim Post-Release Monitoring RHOI Terbaik 2015 (Kredit foto: Dicky)

Tim Post-Release Monitoring RHOI Terbaik 2015 (Kredit foto: Dicky)

Pada bulan April 2015, Jafar anak ke-5 dari 9 bersaudara ini pun secara resmi membulatkan tekad untuk menjadi bagian dari Tim PRM RHOI. Selama tiga bulan menjalani pelatihan, Jafar sangat cepat menangkap setiap arahan dari teman-temannya yang lain. Di mata Tim PRM yang lain, Jafar merupakan sosok yang rendah hati dan sangat ringan tangan ketika teman-temannya yang lain butuh bantuan.

Bagi Jafar, ada kebahagiaan tersendiri melihat orangutan dan satwa liar yang hidup bebas di alam liar. Karena itu, ia berharap agar BOS Foundation dan RHOI dapat terus melepasliarkan orangutan ke alamnya, dan ia percaya bahwa sesuatu yang dilakukan untuk kebaikan alam, semesta selalu mendukung setiap langkah yang di ambil. Jafar pun semakin terpacu untuk terus semangat dan tanpa henti berjuang mengobservasi orangutan.

Kami bangga terhadap seluruh tim kami, terutama kepada Luy dan Jafar! Sebagai wujud apresiasi, kami menyuguhkan hadiah kecil kepada keduanya yang kala itu sedang melakukan persiapan proses pelepasliaran Orangutan Samboja Lestari ke-7. Kerja yang bagus, tim!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup