Apakah kamu member?

MEMPERINGATI WORLD POPULATION DAY, YAYASAN BOS MELEPASLIARKAN 13 ORANGUTAN DI KALIMANTAN TENGAH


Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah

Ini adalah pelepasliaran ke-10 di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) yang dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Balai TNBBBR, USAID Lestari, dan Yayasan BOS, peraih World Branding Award Animalis Edition tahun 2017. Dengan pelepasliaran ini, jumlah orangutan yang dilepasliarkan di wilayah ini akan menjadi 92 individu.

Tiga belas orangutan yang telah menunaikan masa rehabilitasi yang panjang di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF di Nyaru Menteng akan dilepasliarkan ke hutan alami di TNBBBR, Kabupaten Katingan, hari ini. Pelepasliaran ini sekaligus memperingati World Population Day atau Hari Populasi Dunia yang jatuh setiap tahun di tanggal 11 Juli.

Ketiga belas orangutan ini terdiri dari 4 jantan dan 9 betina, dengan 4 di antaranya adalah 2 pasang ibu-anak, akan dibawa dalam dua pemberangkatan yang berbeda, tanggal 12 dan 14 Juli. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 10-12 jam melalui darat dan sungai dari Nyaru Menteng ke titik-titik yang telah ditentukan di TNBBBR.

DR. IR. JAMARTIN SIHITE, CEO Yayasan BOS mengatakan, «Di sepanjang tahun 2018 ini saja kami di Nyaru Menteng telah menerima 4 bayi orangutan baru. Memang terdengar sedikit, namun kami masih punya lebih dari 400 orangutan yang kami rawat di sini. Hal ini berarti tidak hanya dituntut untuk terus melakukan pelepasliaran, kami juga harus mempercepat proses rehabilitasi secara menyeluruh. Berkat kerja keras tim di lapangan, hari ini kami bisa melepasliarkan lebih dari 10 orangutan. Karena pelepasliaran ini memperingati Hari Populasi Sedunia, ada baiknya kita merenungkan juga mengenai populasi satwa liar yang dilindungi, seperti misalnya orangutan. Apa yang sebaiknya kita lakukan bagi mereka, apakah kita telah cukup keras berusaha menekan penurunan populasi mereka?

Deforestasi dan berbagai tindakan manusia adalah faktor utama yang mendorong berbagai satwa liar ke tubir jurang kepunahan. Upaya konsumsi sumber daya alam yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan kitalah penyebab utamanya. Karenanya, kita semua mengemban tanggung jawab yang sama besar untuk tidak saja mempertahankan hutan yang tersisa, namun juga memperbaiki kondisi ini. Mari kita jaga populasi orangutan Kalimantan dan bantu mereka berkembang biak. Orangutan sebagai primata kerabat terdekat manusia berperan penting membantu regenerasi hutan. Hutan yang lestari dan terlindungi adalah faktor penting bagi kualitas hidup manusia. Ini sebabnya kita sangat membutuhkan mereka. Dengan menyelamatkan orangutan, kita menyelamatkan kemanusiaan.»  

IR. ADIB GUNAWAN, Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengatakan, «Kembali BKSDA Kalimantan Tengah dan Balai TNBBBR, bekerja sama dengan USAID LESTARI dan Yayasan BOS melepasliarkan orangutan dari Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kabupaten Katingan. Ini adalah yang ketiga kalinya tahun ini, dan kesepuluh kalinya secara keseluruhan di sana sejak 2016. Bersama Yayasan BOS, kami akan terus berupaya keras menambah populasi liar dan menjamin keberadaan mereka di habitatnya.

Perlindungan populasi orangutan liar di habitatnya merupakan hal yang sangat penting namun masih kerap diabaikan. Banyak dari kita yang tidak paham bahwa perlindungan alam liar beserta isinya adalah tanggung jawab kita semua. Ada banyak satwa liar yang hidup dalam wilayah-wilayah hutan yang terfragmentasi dan terancam, dan yang harus kita lakukan adalah menjaga terus keberadaan mereka, alih-alih memburu demi kepentingan kita. Mari kita bekerja sama dalam melindungi hutan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya. Dengan cara ini, kita bisa mewujudkan visi strategi dan rencana aksi konservasi orangutan di Kalimantan Tengah, yaitu ‘terjaminnya keberlanjutan populasi orangutan dan habitatnya melalui kemitraan para pihak’.»

IR. HERU RAHARJO, M.P., Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, menambahkan, «Keamanan populasi satwa liar yang dilindungi seperti orangutan merupakan hal yang imperatif untuk diwujudkan. Kami selaku pengelola Taman Nasional mengemban tanggung jawab berat dalam menjaga kelestarian seluruh keanekaragaman hayati di tempat kami, mengingat betapa masih adanya kasus perburuan satwa liar di Kalimantan.

Menurut hemat kami, salah satu upaya untuk mendukung pelestarian satwa liar terutama orangutan adalah melindungi keberadaan mereka yang telah berada di berbagai wilayah hutan yang memiliki status dilindungi, seperti misalnya Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Pelepasliaran orangutan rehabilitasi yang telah siap ke habitat yang dilindungi akan terus dilaksanakan namun seiring hal tersebut, kami tetap melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik guna memastikan orangutan yang dilepasliarkan memang sudah memenuhi kriteria dan kaidah yang telah disepakati kalangan praktisi orangutan. Dengan pelepasliaran ini, 92 individu orangutan telah kembali ke habitat mereka. Semoga mereka terus berkembang biak dan membentuk populasi baru orangutan liar di Kalimantan Tengah.»

MATTHEW BURTON, Director of Environment Office United States Agency for International Development Affairs (USAID) Indonesia mengatakan, «Pelepasliaran ini adalah wujud dari kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan di Kalimantan Tengah dalam melestarikan orangutan, spesies kunci dalam ekosistem hutan. Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID berkomitmen mendukung program pelepasliaran orangutan di TNBBBR. Dari tahun 2016 sampai 2018, dukungan USAID LESTARI memberikan jaminan pelepasliaran bagi 79 orangutan, dan pelepasliaran kali ini menambah jumlah tersebut menjadi 92. Kami sangat mendukung upaya peningkatan kualitas pengelolaan hutan dan lahan ini.»


 Untuk mendukung kesuksesan upaya konservasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Yayasan BOS selalu bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia di semua tingkat: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Katingan, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Yayasan BOS juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dan kontribusi sejumlah mitra seperti masyarakat Kabupaten Katingan, USAID LESTARI, Save the Orangutan (StO), BOS Jerman dan para mitra global kami, donor perseorangan, organisasi-organisasi mitra yang membantu tercapainya upaya konservasi dan pelestarian alam di Indonesia. 

Editors Note :

Paulina Laurensia Ela
BOSF Spesialis Komunikasi
Alamat Surel: pauline@orangutan.or.id

Nico Hermanu
BOSF Staf Komunikasi
Alamat Surel: nico@orangutan.or.id

Rosenda Chandra Kasih
USAID LESTARI Kalimantan Tengah Landscape Coordinator
Alamat Surel: rosenda.kasih@lestari-Indonesia.org

Siaran Pers dapat diunduh di tautan berikut:



KAMI JUGA MENYARANKAN

SEBANYAK 111 ORANGUTAN HASIL REHABILITASI KINI HIDUP DI HUTAN KEHJE SEWEN SETELAH PELEPASLIARAN KE-4 DI TAHUN 2019

Yayasan BOS dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur hari ini melaksanakan pelepasliaran untuk yang keempat kalinya di tahun 2019 ke Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Empat orangutan dilepasliarkan kali

YAYASAN BOS BERSAMA BKSDA LAKUKAN DUA PELEPASLIARAN BERTURUT-TURUT DI KALIMANTAN TENGAH DAN KALIMANTAN TIMUR

Setelah setahun kami harus menunda pelepasliaran orangutan akibat pandemi global, kami akhirnya menerbangkan sepuluh orangutan ke Hutan Lindung Bukit Batikap dan Hutan Kehje Sewen untuk melepasliarkan mereka!

LAHAN SAMBOJA LESTARI DISERANG PEMBALAKAN LIAR DAN API

Tidak hanya kebakaran, kini upaya pelestarian orangutan dan habitatnya kembali menghadapi ancaman baru: pembalakan liar. Yayasan BOS meminta dukungan berbagai pihak untuk membantu kami menghadapi hal ini.

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup