PERJALANAN SANG PETUALANG MENUJU KEBEBASAN DI ALAM LIAR
Runtu, orangutan betina berusia 23 tahun merupakan salah satu dari enam orangutan yang berhasil dilepasliarkan di TNBBBR.
Ulin (Eusideroxylon zwagery) adalah pohon besar yang kuat dan berasal dari Kalimantan yang tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropis. Pohon ini memiliki warna gelap, tahan terhadap rayap dan air laut, serta sering disebut sebagai kayu ‘besi’ Kalimantan.
Sesuai dengan namanya, kayu ulin Kalimantan banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan yang banyak digunakan untuk pembangunan rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan, bangunan maritim, dan dalam industri perkapalan.
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami dari Kamp Nles Mamse, di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur melihat pohon ini saat mengamati orangutan di hutan. Pohon ulin Kalimantan umumnya tumbuh setinggi 50 meter dengan diameter mencapai 220 cm. Kayu ulin Kalimantan biasanya tumbuh lurus dengan akar penopang yang memanjang sampai empat meter di sepanjang batangnya. Karena batangnya yang panjang dan lurus, menjadikan pohon tersebut ideal untuk konstruksi bangunan.
Akan tetapi, kayu ulin Kalimantan memiliki pertumbuhan yang cukup lambat. Perkecambahan bijinya saja membutuhkan waktu 6 sampai 12 bulan. Oleh sebab itu, pemanfaatan pohon ulin perlu diimbangi dengan upaya konservasi. Menjaga kelangsungan hidup spesies harus dilakukan bersamaan dengan rencana pengelolaan berkelanjutan.
Kami berharap regulasi dan pengawasan dilaksanakan dengan ketat, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pembalakan liar kayu ulin Kalimantan. Semoga spesies yang luar biasa ini bisa tumbuh selamanya di hutan Kalimantan.