Yayasan BOS hari ini kembali melepasliarkan lima orangutan dari Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari ke habitat alaminya di Hutan Kehje Sewen. Pelepasliaran ini menambah populasi orangutan di sana menjadi 91 individu.
Yayasan BOS kembali bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur akan kembali melepasliarkan lima orangutan hasil proses rehabilitasi di Samboja Lestari. Pelepasliaran ini adalah yang keenam belas kalinya dilaksanakan oleh Yayasan BOS, penerima World Branding Award untuk Edisi Animalis tahun 2017 lalu, di Hutan Kehje Sewen, Provinsi Kalimantan Timur. Sejak tahun 2012, kawasan hutan restorasi ekosistem seluas 86.450 hektar di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur ini telah menampung 86 individu orangutan hasil pelepasliaran.
Lima individu orangutan yang akan dilepasliarkan kali ini terdiri dari 1 jantan yaitu Julien (7 tahun), dan 4 betina yaitu Erina (8), Cheryl (7), Nicola (13), dan Choki (7). Kelimanya akan diberangkatkan dari Samboja Lestari langsung ke titik-titik pelepasliaran di Hutan Kehje Sewen yang berjarak 20 jam perjalanan. Kelima orangutan ini dinilai telah memiliki keterampilan dan perilaku yang memenuhi syarat agar bisa hidup mandiri di hutan.
Kegiatan pelepasliaran yang secara rutin dilaksanakan oleh Yayasan BOS secara nyata berhasil meningkatkan populasi orangutan di alam liar. Namun di sisi lain, ini mendorong daya tampung hutan pelepasliaran mendekati batasnya. Survey kami di Kehje Sewen menunjukkan bahwa hutan ini sanggup menampung 150 orangutan, sementara kini populasinya mencapai 91. Kondisi ini mendorong Yayasan BOS untuk terus mencari kawasan hutan alternatif yang memenuhi syarat untuk pelepasliaran orangutan di masa yang akan datang.
DR. IR. JAMARTIN SIHITE, CEO Yayasan BOS mengatakan, «Kami masih akan terus mewujudkan mimpi kami untuk terus melepasliarkan orangutan yang saat ini kami rehabilitasi ke habitat alami mereka sekaligus menjamin populasi orangutan liar di Kalimantan Timur tidak punah. Masih ada ratusan orangutan di Samboja Lestari menanti dilepasliarkan, namun kapasitas hutan pelepasliaran yang saat ini ada masih kurang untuk menampung mereka. Karenanya, Yayasan BOS meminta dukungan masyarakat, pemerintah daerah, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menambah areal pelepasliaran di Kalimantan Timur.
Perlu selalu kita ingat, manusia sangat membutuhkan berbagai jasa lingkungan dari hutan, air dan udara bersih, berbagai hasil hutan, serta iklim yang teregulasi dengan baik. Orangutan menjaga kualitas hutan, karenanya keberadaan mereka sangat penting bagi kita. Jadi, kita semua harus bersama-sama menjaga keberadaan orangutan di hutan.»