Apakah kamu member?

SELAMAT TINGGAL HAMPAPAK, SELAMAT DATANG DI BATIKAP!

Selasa (3/9) lalu, adalah awal bagi 9 penghuni Pulau Hampapak, salah satu pulau pra-pelepasliaran di Nyaru Menteng. Danny, Zena dan anaknya William, Joys, Sarita, Dita, Halt, Judi dan anaknya Son, kini telah meninggalkan pulau di aliran Sungai Rungan itu untuk suatu hal yang menggembirakan, yakni untuk menjalani tahap persiapan kandidat pelepasliaran.

Dari Hampapak ke Nyaru Menteng II
Tim kecil yang terdiri dari Tim Medis, teknisi, dan beberapa tim pendukung telah mempersiapkan pemindahan ini sejak pukul 7 pagi. Tim mengarungi Sungai Rungan selama 25 menit dari Desa Petuk Katimpun untuk sampai di Pulau Hampapak. Sampai di pulau, Tim Medis langsung bekerja membius para orangutan dewasa untuk memudahkan tim dalam memindahkan mereka.

Sekitar pukul 11 siang, seluruh orangutan dewasa telah selesai dibius dan dimasukkan ke dalam kandang transportasi untuk kemudian diangkut menuju Desa Petuk Katimpun dengan kelotok (perahu kayu tradisional masyarakat Dayak). Dari desa itu mereka akan diangkut menggunakan truck, kembali ke Nyaru Menteng.

Orangutan yang terpilih sebagai kandidat pelepasliaran adalah orangutan yang memenuhi sejumlah kriteria ketat, antara lain umur, lulus tes kesehatan, lulus tes genetik untuk memastikan sub-spesies, dan tentunya keterampilan bertahan hidup di hutan.

Kesembilan orangutan kandidat pelepasliaran ini akan tinggal sementara di Kompleks Karantina Nyaru Menteng II. Proses karantina hanya merupakan bagian kecil namun penting dalam proses reintroduksi ini. Begitu meninggalkan pulau pra-pelepasliaran, tempat para orangutan mengenyam tahap akhir proses rehabilitasi mereka, mereka harus menjalani masa karantina selama minimal 2 bulan. Dalam waktu dekat mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pemasangan chip pelacak untuk memastikan kesiapan mereka untuk dilepasliarkan dan pemantauan pasca pelepasliaran mereka.


Zena dan William dipersiapkan sebagai kandidat pelepasliaran (Kredit foto: Indrayana)

Proses pemindahan orangutan ke kandang transportasi (Kredit foto: Indrayana)

Tim Medis membius para orangutan dewasa untuk memudahkan tim dalam memindahkan mereka (Kredit foto: Indrayana)

Cerita Bahagia dari Hampapak
Hampapak adalah perpustakaan yang menyimpan banyak kisah mengharukan perjalanan hidup orangutan rehabilitan. Kisah Zena salah satunya. Orangutan betina ini telah lama tercerabut dari habitat alaminya dan tinggal di Jakarta sebagai hewan peliharaan. Pada tahun 2002, ketika usianya masih 5 tahun, Zena akhirnya kembali ke Kalimantan berkat operasi penyitaan oleh BKSDA Kalimantan Tengah.

Tetapi Zena tak bisa langsung pulang ke hutan. Setelah dipelihara cukup lama oleh manusia, dia kehilangan hampir sebagian besar perilaku dan keterampilan alaminya untuk dapat hidup di hutan. Bukan hal yang mudah bagi Zena untuk kembali kepada jati dirinya. Zena harus menjalani proses rehabilitasi yang panjang di Sekolah Hutan Nyaru Menteng untuk kembali menjadi orangutan liar, di bawah asuhan para babysitter dan teknisi.

Kini, orangutan betina ini sudah berusia 17 tahun, mandiri, dan telah menjadi ibu. Putranya, William (nama ini diberikan untuk menghormati Pangeran William dan Putri Kate yang mengunjungi Indonesia tahun lalu) lahir di pulau pra-pelepasliaran pada pada 3 Februari 2010. Meskipun Zena mengalami masa kecil yang kurang beruntung, dengan pengalaman yang dia dapatkan di Nyaru Menteng, Zena menjadi induk orangutan yang hebat bagi putranya. Dia mengasuh putranya dengan penuh perhatian sehingga si Kecil William terampil memilih buah hutan, mengambil rayap di batang pohon yang lapuk, dan membuat sarang.

Semua sudah tidak sabar menantikan hari kebebasan untuk mereka. Tak lama lagi Zena dan William akan menikmati indahnya hidup bebas di hutan, tempat seharusnya mereka berada.

Proses Terus Bergerak
Setelah pemindahan orangutan dari Pulau Hampapak ke kompleks karantina Nyaru Menteng II ini, kami merencanakan pemindahan orangutan dari Nyaru Menteng ke Pulau Palas, sehingga mereka dapat menjalani tahap akhir proses rehabilitasi di pulau alami.

Kami mengucapkan selamat bagi para orangutan yang terpilih sebagai kandidat pelepasliaran dan semoga kegiatan pelepasliaran mendatang berjalan lancar dan aman.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup