Apakah kamu member?

JELAPAT, BAYI KELIMA YANG DISELAMATKAN DI BULAN INI

Ibarat kisah tanpa akhir, tim rescue Nyaru Menteng kami kembali menyelamatkan bayi orangutan yang menjadi hewan peliharaan secara ilegal oleh seorang warga setempat, kali ini di Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

Awalnya kami menerima informasi tentang bayi jantan ini dari anggota tim komunikasi kami, yang melihat dari akun facebook seseorang yang menggugah foto orangutan yang dijadikan peliharaan. Kami pun segera melaporkan temuan ini ke BKSDA Kalimantan Tengah di hari berikutnya (21 Juni) dan segera mengerahkan tim gabungan untuk menuju lokasi yang dilaporkan.

Seorang warga setempat bernama Sukri, yang menjadikan orangutan tersebut menjadi hewan peliharaan dan menamainya Jelapat, menuturkan bahwa ia menemukan Jelapat pertengahan Desember tahun lalu di kawasan pertambangan emas di Desa Timpah, Kabupaten Kapuas. Saat itu kebakaran hutan tengah melanda, memusnahkan semua pohon dan menyelimuti daerah tersebut dengan asap kabut tebal. Jelapat ditemukan di tepian Sungai Barito, sendirian dan dalam kondisi yang lemah. Ibunya sudah pasti tewas dalam kebakaran tersebut atau dibunuh dengan sengaja, karena induk orangutan tidak akan meninggalkan bayinya sendirian seperti itu.

Sukri membawa Jelapat ke rumahnya untuk dirawat sebagai hewan peliharaan dan ia menempatkannya di kandang kecil di tepi jalan di desa padat penduduk. Tentu ini menjadi pengalaman mengerikan bagi bayi seperti Jelapat. Dia diberi sisa nasi dan lauk untuk makannya.

Setelah penjelasan singkat mengenai penularan penyakit antara manusia dan hewan liar, juga hukum Indonesia mengenai satwa yang dilindungi, Sukri pun rela menyerahkan Jelapat kepada tim kami. Laporan Berita Acara Perkara telah dibuat oleh BKSDA Kalimantan Tengah, kemudian Jelapat pun dibawa ke Pusat Rehabilitasi BOS Foundation Nyaru Menteng.


Jelapat, Bayi Kelima yang Diselamatkan di Bulan Ini (Kredit foto: BOSF 2016)

Jelapat, Bayi Kelima yang Diselamatkan di Bulan Ini (Kredit foto: BOSF 2016)

Jelapat, Bayi Kelima yang Diselamatkan di Bulan Ini (Kredit foto: BOSF 2016)

Saat diselamatkan Jelapat sudah sangat jinak dan tidak takut dengan keberadaan manusia; ini menunjukkan ia telah lama menjadi hewan peliharaan. Pada pemeriksaan awal, Jelapat diyakini berusia sekitar 1,5 tahun. Setelah tiba di Nyaru Menteng, Jelapat langsung menjalani karantina bersama dengan Memadan Bumi yang belum lama juga tiba di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh.

Jelapat merupakan bayi orangutan kelima yang kami selamatkan di bulan ini. Sangat menyedihkan melihat bayi tanpa induk masih datang ke pusat rehabilitasi kami. Jelapat, seperti bayi lainnya dalam perawatan kami, akan menjalani proses rehabilitasi yang panjang di Nyaru Menteng untuk mempelajari keterampilan bertahan hidup yang seharusnya ia dapatkan dari ibunya di alam liar.

Baby House kami kini telah melebihi kapasitas dan kami sangat membutuhkan bantuan semua masyarakat di seluruh dunia untuk membangun struktur baru sehingga agar orangutan-orangutan bayi ini dapat bebas bermain dan belajar bersama.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup