Apakah kamu member?

KIMI MENGGANGGU PROSES PENGAMATAN

Pengamatan terhadap orangutan di pulau pra-pelepasliaran mencakup pengumpulan data perkembangan perilaku dan kondisi kesehatannya. Terkadang hal ini bisa sulit dilakukan, seperti saat kami mengamati Desi di Pulau Juq Kehje Swen, Kalimantan Timur. 

Pada pertengahan Desember lalu, tim yang ditugaskan di Pulau Pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen melakukan observasi pada pola makan Desi, menindaklanjuti temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa Desi belakangan hanya memakan pakan yang lembut dan manis. Kami khawatir ini menunjukkan penyakit atau masalah pada gigi Desi.

Desi adalah betina yang hidup di Juq Kehje Swen, pulau berhutan seluas 82 hektar tidak jauh dari Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Di sana ia ditemani Kimi, betina liar yang berasal dari hutan di sekitar pulau tersebut. Dengan keanekaragaman hayati yang kaya, tak aneh jika ada orangutan liar yang ditemukan di daerah tersebut. Kami memanfaatkan keberadaan Kimi sebagai bahan perbandingan bagi kemajuan Desi. 
Setibanya di dekat feeding platform, kami segera memanggil Desi untuk mengambil pakan yang kami bawakan untuknya.   

“Desi … Desi …,” salah satu dari kami memanggil.   


Kami segera mendengar suara gerisik dedaunan di tajuk pohon dari arah hulu. Namun bunyi itu begitu keras, seakan makhluk itu mendekat dengan cepat tanpa takut. Kami tahu bahwa Desi biasa bergerak berhati-hati di atas pohon, maka tentu itu berarti bukan ia yang datang, namun Kimi! Desi sendiri menyusul beberapa saat di belakang Kimi dengan perlahan.

Sembari menunggu Desi, kami meletakkan beberapa buah di ujung galah panjang. Galah itu kami sorongkan ke dahan tempat Desy menanti, untuk menawarinya makanan. Namun begitu galah nyaris mencapainya, Kimi yang tadinya berada agak jauh dari kami, melesat. Kami sengaja memberi makan Desi untuk mengamati pola makannya, namun Kimi ikut-ikutan dan memberi masalah. Kami segera menarik galah dan berusaha mengusir Kimi.

Desi tahu bahwa makanan itu untuknya dan kembali mendekat saat kami kembali menyodorkan galah. Desi sempat mengambil satu pisang, namun Kimi lagi-lagi datang untuk merebutnya. Kami meneriaki Kimi dan menakut-nakutinya, tapi Kimi bergeming. Akhirnya Desi memutuskan untuk segera mengakhiri hal ini dan ia pun berkelahi dengan Kimi.

Akhirnya Kimi mengalah, dan kami bisa memulai observasi terhadap Desi sesuai rencana. Desi yang suka makan dengan santai, akhirnya mulai menikmatinya dengan tenang. Kami mengamati cara Desi makan, untuk mengetahui apa yang mungkin mengganggu cara makannya, namun Kimi mendadak muncul kembali, mengganggu proses itu. Salah seorang dari kami berusaha mengusir Kimi sementara pengamatan atas Desi tetap berjalan. Namun semakin lama, Kimi semakin tak menerima hal ini, dan dia pun mengeluarkan kiss squeak.

Sayangnya, kami tak banyak mendapatkan data terkait pola perilaku makan Desi akibat gangguan dari Kimi. Namun kami akan terus mencoba sampai kami memahami apa yang membuat Desi mengubah kebiasaan makannya dan menentukan kondisi kesehatannya. 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup