PENGALAMAN MENGAMATI ORANGUTAN
Tim PRM mendapat tambahan empat orang personil. Mereka adalah rekan-rekan yang menyenangkan dan mau belajar banyak hal baru!
Sadar atau tidak, hidup kita sangat bergantung pada kondisi hutan yang sehat. Untuk kebutuhan sehari-hari, hutan menyediakan air bersih untuk dikonsumsi, udara bersih untuk kita hirup, dan masih banyak lagi manfaat hutan yang kita rasakan dampaknya secara langsung maupun tidak. Terlepas dari manfaatnya yang berlimpah bagi kehidupan kita, nyatanya hutan masih harus menghadapi ancaman perubahan tutupan lahan yang bisa saja terjadi di masa depan, seperti kebakaran, kekeringan, hama, dan eksploitasi yang dilakukan manusia.
Untuk menjaga kelestarian hutan, di sinilah peran kita sebagai masyarakat dibutuhkan. Di dunia yang bergerak cepat seperti saat ini banyak peran yang bisa kita lakukan demi menjaga kelestarian hutan. Tindakan kecil seperti meminimalisir konsumsi produk yang berpotensi menimbulkan kebocoran sampah atau menyediakan ruang terbuka hijau dari rumah sendiri merupakan salah satu langkah tepat melestarikan hutan secara tidak langsung.
Sebagai salah satu bagian dari masyarakat, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOSF) juga turut berupaya menjaga stabilitas hutan melalui konservasi orangutan. Anda mungkin bertanya, mengapa orangutan? Tentunya karena orangutan mampu melakukan reforestasi dengan kapasitas yang luas, pahlawan reforestasi yang seringkali tanpa tanda jasa. Dengan melestarikan orangutan sebagai penjaga hutan Kalimantan, kita juga menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan.
Sesuai dengan tema Hari Hutan Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Maret, di tahun ini yaitu “Hutan dan Kesehatan”, mari kita lakukan lebih banyak upaya untuk menjaga kelestarian hutan. Mari memberi sebanyak yang telah kita ambil dari hutan, karena kehidupan di masa kini sebenarnya kita pinjam dari generasi mendatang. Jadi, sudah menjadi kewajiban kita untuk mengembalikannya kepada generasi mendatang dalam keadaan yang baik.