Apakah kamu member?

MAWAS

Program Konservasi Mawas adalah program BOS Foundation di Kalimantan Tengah. Berbeda dengan Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, program ini tidak menangani rehabilitasi orangutan, namun berkonsentrasi dalam menjaga habitat dan populasi orangutan liar di hutan rawa gambut yang luas. Apa sajakah kegiatan program ini? Mari kita simak cerita berikut.

Program Konservasi Mawas berkonsentrasi untuk merestorasi dan merawat hutan rawa gambut seluas 309 ribu hektar yang terbentang di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas dan Barito Selatan di Kalimantan Tengah. Hutan rawa gambut di kawasan ini dulu sempat dikeringkan untuk memenuhi program pemerintah yang bernama Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar, bertujuan membuka wilayah pertanian untuk memenuhi kebutuhan padi nasional. Program Konservasi Mawas berupaya merestorasi kawasan ini dengan menutup kanal buatan dan melakukan penanaman pohon khusus untuk mengembalikan jasa lingkungan, mengurangi bahaya kebakaran hutan, dan banjir. 

Mengingat luasnya wilayah kerja Program Konservasi Mawas, pemangku kepentingan lain perlu dilibatkan, terutama masyarakat setempat. Untuk bisa mendukung upaya perlindungan kawasan, BOS Foundation memberi pengetahuan dan bantuan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan kepada masyarakat. Pendidikan terkait lingkungan hidup dan pelestariannya juga kami berikan kepada generasi muda di kawasan ini, serta perekrutan tenaga kerja setempat untuk sejumlah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus. 


Dari seluruh kegiatan di Mawas, ada satu aspek penting yang merupakan alasan utama dibentukanya Program Konservasi Mawas, yaitu perlindungan orangutan liar. Di kawasan ini, diperkirakan terdapat tak kurang dari 2.550 individu orangutan liar yang hidup di bawah ancaman pembalakan liar dan kebakaran hutan yang masih kerap terjadi sampai sekarang. 

Untuk menyukseskan upaya perlindungan orangutan liar, BOS Foundation perlu dukungan secara ilmiah, yang membawa kami bekerja sama dengan pakar dari berbagai disiplin ilmu. Demi alasan inilah, kami mendirikan Stasiun Penelitian Tuanan sebagai basis penelitian bersifat non-invasif pada orangutan liar. Saat ini, para peneliti dari UNAS dan Rutgers University mengumpulkan data perilaku, sejarah hidup, dan ekologi pakan, selain ekologi hutan rawa gambut secara umum.

Anda masih penasaran untuk mengetahui lebih jauh tentang Program Konservasi Mawas? Jangan ke mana-mana, kami akan segera kembali dengan berbagai cerita menarik mengenai program luar biasa ini!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup