Apakah kamu member?

POPULASI ORANGUTAN HASIL PELEPASLIARAN DI HUTAN KEHJE SEWEN KINI MELEBIHI 100 INDIVIDU


Samboja, Kalimantan Timur

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) kembali bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur untuk melepasliarkan enam orangutan sebagai bagian dari Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari ke habitat alaminya di Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur. Pelepasliaran ini akan menambah populasi orangutan di Hutan Kehje Sewen menjadi 103 individu.

Yayasan BOS terus bekerja sama dengan BKSDA Kalimantan Timur melaksanakan pelepasliaran orangutan hasil rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen, hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar di Kabupaten Kutai Timur. Pelepasliaran orangutan hasil rehabilitasi ini bertujuan untuk memastikan orangutan lestari dan hidup sejahtera di habitat alaminya.

Dua pekan lalu, tepatnya tanggal 26 Juni lalu, Yayasan BOS dan BKSDA Kalimantan Timur melepasliarkan 4 individu orangutan ke Kehje Sewen, yaitu jantan bernama Komo (21 tahun), Gino (14), dan Zakir (15), dan satu betina bernama Petak (22). Hari ini, 2 orangutan lain akan dilepasliarkan, yaitu Lito dan Laila. Lito adalah jantan berusia 25 tahun sementara Laila betina berusia 22 tahun. Perjalanan panjang yang ditempuh para orangutan ini mencapai waktu hampir 48 jam, melalui rute darat dan sungai. Penjelasan mengenai pelepasliaran ini bisa dibaca di laman KLHK di tautan.

Kedua pelepasliaran ini adalah yang ke-18 dan ke-19 kali dilaksanakan oleh Yayasan BOS dan para pemangku kepentingan di Kalimantan Timur sejak tahun 2012. Pelepasliaran ini menambah populasi orangutan yang dilepasliarkan di konsesi Restorasi Ekosistem Hutan Kehje Sewen menjadi 103 individu.

Kegiatan pelepasliaran ini juga membawa Hutan Kehje Sewen mendekati kapasitas maksimalnya yaitu 150 orangutan. Mengingat saat ini jumlah orangutan yang masih direhabilitasi di Samboja Lestari berjumlah sekitar 140 individu, dan banyak dari mereka yang siap dilepasliarkan, Yayasan BOS harus segera mendapatkan lokasi pelepasliaran orangutan alternatif yang memenuhi syarat di Kalimantan Timur.

DR. IR. JAMARTIN SIHITE, CEO Yayasan BOS mengatakan, “Yayasan BOS tetap terus berjuang untuk menjaga orangutan liar berada di hutan dan orangutan yang direhabilitasi agar bisa kembali ke hutan untuk menciptakan populasi orangutan yang baru di hutan-hutan Kalimantan Timur. Kendala terbesar pelepasliaran adalah ketersediaan wilayah hutan yang sesuai untuk habitat orangutan. Kami sedang mengajukan permohonan untuk mendapatkan ijin pengelolaan Konsesi Restorasi Ekosistem lainnya untuk memenuhi kebutuhan areal pelepasliaran kami di Kalimantan Timur. Kami sangat berharap agar upaya mendapatkan areal pelepasliaran orangutan dalam skema IUPHHK-RE, baik di Kalimantan Timur maupun di Kalimantan Tengah mendapatkan dukungan dari semua pihak, sehingga orangutan yang saat ini ada di pusat rehabilitasi bisa segera dilepasliarkan.

«Tidak hanya langka dan dilindungi, orangutan berperan penting dalam ekosistem hutan. Orangutan membantu menjaga kualitas hutan; dan pada gilirannya hutan memberikan kita air dan udara bersih, hasil hutan baik kayu maupun non-kayu, serta iklim yang teregulasi dengan baik. Kita semua menerima manfaat dari keberadaan orangutan di hutan. Jadi, sangat masuk akal jika kita harus bekerja keras menjaga mereka tetap aman di habitatnya.»

IR. SUNANDAR TRIGUNAJASA N. M.M., Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, mengatakan, “Kerja sama kami dengan banyak pemangku kepentingan seperti Yayasan BOS telah berhasil menyelamatkan dan mempertahankan adanya populasi orangutan liar di Kalimantan Timur. Sampai hari ini, kita telah melepasliarkan 101 orangutan ke Hutan kehje Sewen yang terletak di Kabupaten Kutai Timur, terhitung sejak 2012 lalu. Hari ini, kami melepasliarkan dua lagi. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, namun ini merupakan tanggung jawab kita semua. Pemerintah, masyarakat, dan organisasi massa termasuk pelaku bisnis harus aktif bahu-membahu melanjutkan kegiatan ini.

Saya dan Anda juga bisa berperan. Anda bisa membantu melaporkan atau menghentikan upaya memburu, menangkap, membunuh, atau memelihara hewan yang dilindungi Undang-Undang seperti orangutan. Hewan-hewan ini berfungsi besar dalam ekosistem hutan. Mari lindungi hutan kita dan keanekaragaman hayati di dalamnya.»

Yayasan BOS mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Daerah di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, serta masyarakat Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Yayasan BOS juga sangat mengapresiasi dukungan moral dan finansial yang diberikan oleh BOS Swiss dan para mitra global kami serta donor perorangan dan berbagai organisasi konservasi di seluruh dunia yang peduli dengan konservasi orangutan di Indonesia. 

Editors Note :

Djati Witjaksono Hadi
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Paulina Laurensia
Spesialis Komunikasi 
Alamat Surel: pauline@orangutan.or.id

Nur Isnaini
Communications Coordinator
Alamat Surel: isna@orangutan.or.id

Namun begitu dokumentasi dapat diunduh di tautan di sini.

Namun begitu, siaran pers dapat diunduh di sini:



KAMI JUGA MENYARANKAN

Merdeka bagi Orangutan: Menyatukan Semangat Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Hari Orangutan

Dalam rangka memperingati perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Orangutan Internasional yang jatuh dua hari sesudahnya, 19 Agustus, Yayasan BOS sebagai mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan bangga men

DALAM SEMANGAT HARI PAHLAWAN, ENAM ORANGUTAN DILEPASLIARKAN DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

BKSDA Kalimantan Tengah bersama Balai TNBBBR, berkolaborasi dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) dan mitra terkait, kembali melepasliarkan enam orangutan hari ini.

DELAPAN ORANGUTAN PULANG KE TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

Memperingati World Nature Conservation Day atau Hari Konservasi Alam Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 Juli, delapan orangutan hasil program rehabilitasi akan pulang ke habitatnya, berkat kerja bersama antara Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup