PENGALAMAN MENGAMATI ORANGUTAN
Tim PRM mendapat tambahan empat orang personil. Mereka adalah rekan-rekan yang menyenangkan dan mau belajar banyak hal baru!
Dalam kesempatan ini, kami ingin kembali memperkenalkan seorang pejuang orangutan atau orangutan warrior dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah. Pria tangguh ini telah membaktikan 14 tahun hidupnya bagi kesejahteraan orangutan di Nyaru Menteng.
Suripno lahir di Purbalingga, 21 April 1979. Ia akrab disapa ‘Mas Surip’ oleh para rekan kerjanya, dan kini menjabat sebagai Koordinator Welding di Nyaru Menteng. Mas Surip bertanggung jawab atas perawatan kompleks orangutan, termasuk air dan listrik berjalan lancar.
Surip meninggalkan kampung halamannya dan mengawali bekerja sebagai tenaga lepas bagi sejumlah proyek BOS Foundation sejak tahun 2002. Ketertarikan mendalam akan orangutan dan upaya pelestariannya membuat Surip bergabung secara permanen dengan BOS Foundation lima tahun setelahnya, di tahun 2007. Saat itu ia memutuskan untuk mendedikasikan diri terhadap lingkungan dan alam, khususnya orangutan.
Sebagai Koordinator Welding, salah satu pencapaiannya adalah membangun 46 kandang individu di kompleks Nyaru Menteng 2, tempat kami kini merawat orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan, dan yang akan dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran atau dilepasliarkan ke hutan. Ia dan timnya menyelesaikan kompleks tersebut dalam waktu sekitar 2 tahun, dari 2012 sampai 2014. Namun Mas Surip dulu tidak seandal ini. Untuk memperdalam keterampilannya, Mas Surip pernah mengikuti program pelatihan selama 5 pekan di Australia di tahun 2009.
Tidak hanya membuat kandang, Surip juga dikenal sangat terampil dalam berbagai pekerjaan terkait reparasi dan permesinan. Tidak ada kerusakan alat yang tidak bisa ia perbaiki. Ia pun seorang pengemudi andal, sesekali mengemudikan kendaraan saat pelepasliaran orangutan, yang memberikannya beragam pengalaman menarik, dan kesempatan membantu saat ada masalah teknis di perjalanan.
Namun tidak semua pengalaman bekerja dengan orangutan menyenangkan. Satu pengalaman ia alami saat melakukan perawatan kandang, dan satu orangutan mengencinginya dari atas kandang! Surip menduga, orangutan muda yang mulai beranjak dewasa itu merasa terganggu dengan kehadirannya. Tidak hanya kencing, orangutan itu pun meludahinya. Meski tidak menyenangkan, kejadian itu memberi perspektif baru baginya mengenai proses pendewasaan orangutan.
Surip juga pernah melakukan perjalanan jauh ke dalam hutan. Di tahun 2012, saat BOS Foundation mulai melakukan rangkaian pelepasliaran di Hutan Lindung Bukit Batikap, ia diberi tanggung jawab untuk memasang instalasi listrik di kamp di hutan itu. Itu adalah pengalaman pertama bagi Surip hidup terpisah dari sinyal telepon, televisi, dan kemewahan lain. Namun sebagai gantinya, ia menyaksikan dan menikmati secara langsung keindahan alam Hutan Lindung Bukit Batikap, satu Kawasan hutan yang masih asli dan tidak tersentuh manusia.
Mas Surip benar-benar mencintai orangutan, dan berharap BOS Foundation bisa melepasliarkan lebih banyak lagi orangutan hasil proses panjang rehabilitasi. “Saya tidak ingin lagi melihat orangutan hidup di kandang. Saya ingin orangutan yang ada di Nyaru Menteng dapat merasakan kebebasan yang sesungguhnya baik di alam maupun di pulau suaka bagi orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan ke hutan,” ujarnya.
Baca juga: ORANGUTAN WARRIOR #4 - BANG UJI
Mas Surip juga berharap agar masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan sekitarnya, dan lebih proaktif menjaga kondisi alam kita. Ia meminta orang untuk lebih banyak menanam pohon demi masa depan yang lebih hijau. Ia juga menyerukan untuk menghentikan upaya perburuan atau penangkapan satwa liar, karena tempat mereka sesungguhnya berada di alam bebas, alih-alih di kandang sebagai peliharaan manusia.