BELAJAR HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN “TETANGGA” HUTAN KAMI
Meningkatnya populasi manusia dan meluasnya pembangunan sampai ke wilayah hutan berpotensi menyebabkan konflik antara manusia dan orangutan.
Kami bekerja keras untuk melindungi orangutan kalimantan dan habitatnya demi generasi mendatang. Berikut beberapa cara kami mewujudkan dunia tempat orangutan dan alam bertahan dan berkembang.
Meningkatnya populasi manusia dan meluasnya pembangunan sampai ke wilayah hutan berpotensi menyebabkan konflik antara manusia dan orangutan.
Masih ingat dengan Petto? Orangutan jantan ini kembali terlihat oleh tim Post Release Monitoring (PRM) kami di areal Pondok Monitoring Himba Pambelum, Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Tengah sejak terakhir terlihat...
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami di Hutan Kehje Sewen baru-baru ini berjumpa dengan Leonie, orangutan betina yang terakhir terpantau di tahun 2017 lalu.
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami di Hutan Lindung Bukit Batikap baru saja kedatangan tamu spesial yang beraktivitas di sekitar Pondok Monitoring Totat Jalu.
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) telah berhasil menghelat acara bincang santai seputar konservasi dan rehabilitasi orangutan yang diselenggarakan pada 26 Agustus.