Masyarakat Dayak Wehea di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, telah lama bekerja sama dengan Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO) dari Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo atau Yayasan BOS untuk mendukung upaya pelestarian orangutan dan habitatnya. Masyarakat Dayak Wehea menganggap bahwa upaya pelestarian alam dan seisinya sama pentingnya dengan upaya pelestarian adat dan tradisi mereka.
Seperti halnya alam dan seisinya, adat dan tradisi budaya manusia yang telah mewarnai kehidupan manusia selama berabad-abad juga perlu dipertahankan dan dilestarikan. Hal ini yang mendorong Yayasan BOS melalui program RHO mengadakan kerja sama dan saling memberi dukungan dengan masyarakat Dayak Wehea, salah satu sub-suku Dayak yang menghuni wilayah di Kutai Timur. Di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, tercatat ada sekitar 6.000 jiwa Dayak Wehea yang tersebar dan mendiami 6 desa di kawasan tersebut, yaitu Bea Nehas, Diaq Lay, Dea Beq, Nehas Liah Bing, Diaq Leway, dan Long Wehea.
Yayasan BOS melalui Program RHO sejak lima tahun lalu telah menjalin kerja sama dengan masyarakat sejumlah desa di atas, yaitu Diaq Lay, Dea Beq, dan Bea Nehas, untuk membantu program kesehatan masyarakat, pendidikan formal maupun non-formal khususnya pendidikan tentang lingkungan, pengembangan pendapatan alternatif, serta penguatan kelembagaan adat Dayak Wehea.
DR. IR. JAMARTIN SIHITE, MSC., CEO Yayasan BOS menyatakan, «Budaya dan tradisi masyarakat adat itu umumnya sangat mendukung prinsip kelestarian alam dan seisinya. Kerusakan alam sebenarnya mulai terjadi saat konsumsi manusia di jaman modern membesar secara eksponensial, dan perkembangan industri kerap melupakan keseimbangan dengan terjaganya sumber daya alam. Dengan pemikiran inilah, kami di Yayasan BOS melalui Program RHO mendukung upaya peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat adat Dayak Wehea di sekitar wilayah kerja kami. Kami berharap upaya pelestarian baik orangutan dan habitatnya, serta adat, budaya, dan tradisi saudara-saudara kita Dayak Wehea bisa berjalan selaras dan mencapai kesuksesan yang bisa kita sama-sama banggakan.»
Salah satu dukungan yang Yayasan BOS melalui Program RHO berikan adalah dalam bentuk partisipasi dalam kegiatan Kaltim Expo 2020 kali ini. Dalam acara ini, Yayasan BOS melalui Program RHO berupaya membantu memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya Dayak Wehea dalam berbagai bentuk, seperti pameran hasil kerajinan tangan, serta pertunjukan tari dan musik khas Dayak Wehea.
DR. ALDRIANTO PRIADJATI, Program Manager RHO memperkuat, «Kami di Yayasan BOS melalui Program RHO telah bekerja sama dengan saudara-saudara kita dari Dayak Wehea dan kami melihat bahwa adat dan tradisi mereka sangat mendukung nilai-nilai pelestarian alam. Oleh karena itu, secara bersama-sama, kita perlu menjaga adat dan tradisi Dayak Wehea untuk dijadikan sebagai penyangga upaya pelestarian orangutan dan habitatnya yang kami kerjakan. Semakin banyak orang mengenal dan mencintai adat dan tradisi Dayak Wehea, maka upaya pelestarian orangutan dan habitatnya juga akan semakin baik terwujud.»