Apakah kamu member?

[SIARAN PERS] Lagi, 21 Orangutan Kembali ke Hutan!


Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah

Berperan serta mewujudkan tercapainya target yang tercantum pada Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan 2007-2017, Program Reintroduksi Orangutan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) di Nyaru Menteng kembali melepasliarkan 21 Orangutan, melanjutkan kesukseskan pelepasliaran 23 Orangutan yang telah dilakukan sebelumnya.

Delapan orangutan semi-liar dan 13 orangutan rehabilitan akan berangkat dari Program Reintroduksi Orangutan Yayasan BOS di Nyaru Menteng ke Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya.

Pelepasliaran kali ini istimewa jika dilihat dari jumlah orangutan yang akan dilepasliarkan, yang lebih besar dari beberapa pelepasliaran yang pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, pelaksanaannya dilakukan dalam dua hari. Pada kegiatan ini pula, Yayasan BOS melakukan pelepasliaran pertama untuk orangutan rehabilitan asal Kalimantan Tengah.

Rehabilitan adalah para orangutan yang diselamatkan pada usia yang sangat muda dan/atau pernah menjadi peliharaan manusia. Orangutan seperti ini belum memiliki atau sudah kehilangan sebagian besar kemampuan untuk hidup mandiri di hutan, dan karenanya harus terlebih dahulu melalui proses rehabilitasi (Sekolah Hutan dan tahap pra-pelepasliaran di pulau/hutan singgah). Ke-13 rehabilitan yang akan dilepasliarkan kali ini, telah berhasil menyelesaikan program pra-pelepasliaran di Pulau Kaja.

Mengingat jumlah yang dilepasliarkan kali ini lebih banyak dari sebelumnya, beberapa orangutan akan menginap selama dua malam di kandang transit yang terletak di areal PT. Indo Muro Kencana, sebelum diantarkan dengan helikopter ke Hutan Lindung Bukit Batikap.

Pelepasliaran ini adalah bagian dari usaha untuk memenuhi target Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan 2007-2012, yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia saat Konferensi Perubahan Iklim di Bali, 2007.

Bupati Murung Raya, Dr. Willy M. Yoseph menyatakan, “Pelepasliaran ini adalah bentuk kerjasama antara masyarakat Kabupaten Murung Raya dan pemerintah Kabupaten Murung Raya dalam mendukung program pelestarian orangutan. Ini juga perwujudan nyata dari ditandatanganinya rencana kerja bersama antara Yayasan BOS dengan Pemerintah Kabupaten Murung Raya, guna mencapai target dilepasliarkannya semua orangutan yang saat ini masih berada di pusat rehabilitasi, paling lambat 2015.”

Menurut Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Ir. Kholid Indarto, "Jumlah orangutan yang ada di pusat reintroduksi di Kalimantan Tengah masih sangat banyak. Peran swasta, khususnya perusahaan sawit dan tambang, sangatlah diharapkan. Perusahaan sawit dan tambang harus berperan aktif untuk ikut bertanggungjawab atas nasib orangutan yang terpaksa keluar dari hutan akibat kegiatan mereka. Mereka juga harus melakukan perlindungan di areal kerjanya. BKSDA dan Yayasan BOS akan bekerjasama untuk membantu pihak swasta melindungi orangutan di area konsesinya dengan penerapan pengelolaan terbaik (Best Management Practice)."

Dr. Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOSF menambahkan, “Jumlah orangutan yang dilepaskan kali ini lebih besar dari sebelumnya. Langkah berani ini diambil dengan pertimbangan pengalaman kami yang telah sukses melepasliarkan sebanyak 23 orangutan di Kalimantan Tengah pada tiga kegiatan pelepasliaran sebelumnya. Kami juga berusaha keras untuk dapat memenuhi target melepaskan 150 orangutan pada akhir 2013.”

Yayasan BOS sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Murung Raya, BKSDA Kalimantan Tengah dan seluruh masyarakat Kabupaten Murung Raya. Kegiatan ini juga terlaksana berkat dukungan moral, finansial dan logistik yang telah diberikan oleh sektor swasta seperti BHP Billiton dan PT. Indo Muro Kencana, serta para individu, mitra dan berbagai organisasi konservasi di seluruh dunia yang peduli pada konservasi orangutan di Indonesia.

Anton Nurcahyo, Manajer Program Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng menyatakan, “Terlaksananya pelepasliaran orangutan dengan segala kondisi serta keperluan logistik yang kompleks, adalah hasil dukungan dan kerjasama antara banyak pihak. Pelestarian orangutan hanya dapat terjadi dengan adanya partisipasi penuh dari seluruh pemangku kepentingan yang terkait, terutama masyarakat. Masyarakat lokal adalah kunci bagi keberlangsungan hidup alam; dalam kaitannya dengan hal ini, perlindungan orangutan untuk jangka panjang.

Bungaran Saragih, Ketua Dewan Pembina Yayasan BOS menambahkan, “Saya sangat sedih sekaligus gembira. Sedih karena kami harus berpisah dengan orangutan yang selama ini telah kami rawat, namun gembira karena dari 21 orangutan yang dilepasliarkan kali ini, terdapat 13 orangutan yang benar-benar merupakan hasil rehabilitasi dari pusat reintroduksi kami di Nyaru Menteng. Setelah dilepasliarkan, kami masih melakukan kegiatan pemantauan selama minimal 1 tahun, untuk memastikan mereka mampu bertahan hidup di lingkungan yang baru.”

Perjalanan masih panjang untuk mencapai target pelepasliaran yang tercantum dalam Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan 2007-2017. Masih ada sekitar 600 orangutan lagi yang menunggu giliran pelepasliaran di Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng. Kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait sangat diperlukan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan bersama tersebut.

Editors Note :

Contact:
Iwan Pribadi
Communications Specialist
Email: iwan@orangutan.or.id
Monterado Fridman (Agung)
Nyaru Menteng Communications and Education Coordinator
Email: agungm@orangutan.or.id



KAMI JUGA MENYARANKAN

LAHAN SAMBOJA LESTARI DISERANG PEMBALAKAN LIAR DAN API

Tidak hanya kebakaran, kini upaya pelestarian orangutan dan habitatnya kembali menghadapi ancaman baru: pembalakan liar. Yayasan BOS meminta dukungan berbagai pihak untuk membantu kami menghadapi hal ini.

PELEPASLIARAN ORANGUTAN DAN PERESMIAN PONDOK MONITORING ORANGUTAN "LEWUN KAHIO" DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bekerjasama dengan mitra Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival Foundation), melakukan

YAYASAN BOS RESMIKAN SPECIAL CARE UNIT DAN LEPASLIARKAN 4 ORANGUTAN

Di penghujung tahun 2015 ini, Yayasan BOS meresmikan fasilitas baru, Special Care Unit, yang dibangun atas dukungan dari BOS Switzerland yang merupakan mitra Yayasan BOS, sekaligus melepasliarkan 4 orangutan Kalimantan Timur dari...

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup