Apakah kamu member?

PURUN: KOMODITAS LOKAL PENGGANTI PLASTIK

Tanaman Purun (Lepironia articulata) adalah sejenis tanaman rumput anggota famili teki-tekian (Cyperaceae) yang dapat ditemukan di lahan gambut wilayah Indonesia, terutama di pulau Kalimantan dan Sumatera. 

Purun sendiri memiliki batang lurus berongga dan tidak berdaun yang sering dimanfaatkan sebagai bahan anyaman. Terdapat beberapa jenis purun, seperti purun tikus (Eleocharis dulcis), purun danau (Lepironia articulata), dan purun bajang.

Tanaman purun tumbuh liar di area kerja Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) di Program Konservasi Mawas yang merupakan hutan rawa gambut seluas 309.000 hektar. Keberadaanya kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai bahan anyaman sampai pupuk alami. Tanaman purun liar harus melalui proses panjang pengolahan terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi bahan anyaman setengah jadi yang siap untuk disulap oleh para pengrajin menjadi tas, keranjang, topi, tikar, sampai aksesori pakaian. Produk-produk anyaman purun ini juga merupakan upaya mengurangi penggunaan produk plastik dan juga sampah plastik secara tidak langsung. 


Purun: Komoditas Lokal Pengganti Plastik (Kredit foto: Andrew Suryono)

Purun: Komoditas Lokal Pengganti Plastik (Kredit foto: Aderama)

Purun: Komoditas Lokal Pengganti Plastik (Kredit foto: Aderama)

Purun: Komoditas Lokal Pengganti Plastik (Kredit foto: Aderama)

Yayasan BOS melalui program pemberdayaan masyarakat menjalin kerja sama dengan para pengrajin lokal di Kecamatan Mantangai sejak tahun 2021, dengan melakukan pengolahan tanaman purun menjadi pengganti polybag (wadah pengganti pot untuk menanam bibit tanaman yang terbuat dari plastik hitam). Inovasi polybag purun dimulai pada tahun 2020 oleh ketua proyek reforestasi setelah sebelumnya sempat dilakukan uji coba persemaian bibit dengan menggunakan polybag purun dalam proyek SOS Borneo yang didanai oleh Save The Orangutan (STO). Uji coba tersebut meningkatkan keberhasilan penanaman sampai dengan 86%.  Proyek-proyek reforestasi yang didukung oleh BOS-UK/USA, BOS Swiss (Schweiz), BOS Australia, Orangutan Outreach, Save The Orangutan (STO), dan BOS Jerman sudah meninggalkan penggunaan polybag plastik dan beralih menggunakan polybag purun untuk meningkatkan keberhasilan persemaian bibit. Tujuan dari penggantian polybag plastik ini adalah sebagai upaya mengurangi limbah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai. Berbanding terbalik dengan polybag plastik, polybag purun dapat terurai dengan mudah dan menjadi pupuk alami. 

Masyarakat sekitar juga mulai beralih dari menggunakan bahan plastik dan mengadopsi penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan ini. Perubahan ini sejalan dengan upaya konservasi lainnya yang difokuskan pada pemenuhan hidup atau peningkatan kesejahteraan tidak hanya untuk lingkungan, fauna, dan flora, tetapi juga untuk masyarakat setempat. Dengan tujuan yang beriringan tersebut, tanaman purun terbukti dapat menjadi komoditas yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, sekaligus lingkungan bagi masyarakat lokal.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup