Apakah kamu member?

PELEPASLIARAN ORANGUTAN TERUS BERLANGSUNG, 126 ORANGUTAN KINI HIDUP DI KONSESI RESTORASI EKOSISTEM KEHJE SEWEN


Samboja Lestari, Kalimantan Timur

Kalimantan Timur, 16 Mei 2023. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dalam kerja samanya dengan mitra Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) serta sejumlah pihak lainnya pada hari ini melepasliarkan 5 (lima) orangutan hasil rehabilitasi dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari ke habitat alaminya di hutan Kehje Sewen. Kelompok ini terdiri dari 3 (tiga) individu orangutan betina (Leann, Elaine, dan Riana) dan 2 (dua) individu orangutan jantan (Mayer dan Andreas). Lokasi pelepasliaran adalah di hutan Konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.593,65 hektare yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pelepasliaran orangutan yang merupakan aset negara yang dilindungi oleh undang-undang ini adalah perwujudan semangat kerja bersama yang sudah berlangsung lama dan erat antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Yayasan BOS, dan PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) sebagai upaya perlindungan dan pelestarian orangutan di Kalimantan.

M. Ari Wibawanto, S.Hut., M.Sc., Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, mengatakan “Kelima orangutan ini merupakan hasil rehabilitasi pasca diselamatkan dari masyarakat yang memelihara mereka. Upaya konservasi satwa liar dari waktu ke waktu menghadapi tantangan yang semakin besar. Namun, kerja konservasi tidak boleh berhenti. Pelepasliaran orangutan hari ini merupakan pertarungan yang harus terus dilakukan dan harus dimenangkan. Orangutan merupakan salah satu flagship species yang terus menjadi prioritas Kementerian LHK melalui berbagai upaya konservasi agar keberadaannya di alam tetap terjaga dan berkembangbiak dengan baik.”

Menurut M. Ari Wibawanto, keberadaan orangutan yang berhasil berkembang biak menjadi salah satu indikator kondisi hutan yang baik, tidak hanya bagi orangutan tapi juga bagi satwa-satwa lainnya. Sebagai satwa yang dilindungi dengan status ‘sangat terancam punah’, orangutan tidak hanya menjadi perhatian para pihak di tingkat nasional namun juga internasional, untuk itu perlu dukungan kita bersama dalam pelestariannya. Selain itu, keterlibatan masyarakat di sekitar lokasi pelepasliaran diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut melestarikan orangutan dan habitatnya di hutan konsesi restorasi ekosistem Kehje Sewen.

“Terima kasih dan apresiasi untuk para mitra, khususnya Yayasan BOS, yang telah memberikan kontribusinya dalam mendukung tugas-tugas BKSDA Kalimantan Timur dalam mengemban amanah di bidang konservasi satwa liar di Kalimantan Timur.”

Dr. Ir. Jamartin Sihite, M.Sc., CEO Yayasan BOS, mengatakan ““Pelepasliaran kelima orangutan ini merupakan pelepasliaran pertama yang dilakukan Yayasan BOS pada tahun 2023 dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari ke bagian Selatan Hutan Kehje Sewen. Sudah hampir dua tahun kami tidak melakukan pelepasliaran orangutan dari Samboja Lestari karena pembatasan mitigasi risiko COVID-19 dan juga ketersediaan kandidat orangutan yang siap untuk dilepasliarkan. Dengan tetap berkomitmen penuh bagi upaya pelestarian orangutan, kami memanfaatkan jeda hampir dua tahun ini untuk mempersiapkan para kandidat orangutan.”

Lebih lanjut Jamartin Sihite mengatakan, “Saat ini masih ada sekitar 400 orangutan yang direhabilitasi oleh Yayasan BOS agar siap untuk hidup bebas dan mandiri di hutan. Tugas dan tanggung jawab terhadap perlindungan dan pelestarian orangutan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Yayasan BOS dan BKSDA saja, tetapi menjadi kerja bersama yang melibatkan semua pihak serta pemangku kepentingan, karena kita bersama menuai manfaat yang tersedia dari ekosistem hutan yang sehat. Agar ekosistem ini berkembang, mereka membutuhkan adanya orangutan, dan sebagai gantinya, merekan memberi kita manusia udara yang segar, air bersih, serta iklim yang teratur.”
 

BKSDA Kalimantan Timur bersama Yayasan BOS memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur serta Kabupaten Kutai Kartanegara, dan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, atas dukungan dan kerja samanya.

Yayasan BOS juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dan kontribusi dari organisasi mitra global kami: BOS Australia, BOS Jerman, BOS Swiss, BOS UK, BOS USA, dan Save the Orangutan. Kami juga berterima kasih atas dukungan yang sangat besar dari PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk., berbagai lembaga konservasi lainnya termasuk Orangutan Outreach, serta donor perorangan dari seluruh dunia, yang mendukung kerja konservasi kami serta pelestarian alam di Indonesia.

Editors Note :

Nunu Anugrah, S.Hut., M.Sc
Kepala Biro Humas KLHK-RI

M. Ari Wibawanto, S.Hut., M.Sc
Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur
Call Center BKSDA: 082113338181

Dr. Aldrianto Priadjati
Regional Manager BOSF Kalimantan Timur

Paulina Laurensia Ela
Head of Communication BOS Foundation

Images and video documentation are available on this following Dropbox link.

The Press release is available on the following link:



KAMI JUGA MENYARANKAN

DELAPAN ORANGUTAN PULANG KE TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

Memperingati World Nature Conservation Day atau Hari Konservasi Alam Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 Juli, delapan orangutan hasil program rehabilitasi akan pulang ke habitatnya, berkat kerja bersama antara Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival

MENANDAI HARI PRIMATA INTERNASIONAL, DELAPAN ORANGUTAN HIDUP BEBAS DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

Delapan orangutan hasil program rehabilitasi akan kembali dipulangkan ke habitatnya dalam memperingati International Primate Day atau Hari Primata Internasional yang jatuh tanggal 1 September setiap tahun. Pelepasliaran ini adalah hasil kerja sama Ya

PELEPASLIARAN TERAKHIR 2019 MENCAKUP TIGA ORANGUTAN HASIL REPATRIASI PULANG KE HABITAT ALAMI DI TNBBR

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya akan menerima lagi sebelas orangutan termasuk di antaranya 3 orangutan yang direpatriasi dari Thailand tahun 2008 dan 2015 lalu, dan 2 orangutan liar yang ditranslokasi. Pelepasliaran terakhir di tahun 2019 ini te

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup