Tidak hanya kebakaran, kini upaya pelestarian orangutan dan habitatnya kembali menghadapi ancaman baru: pembalakan liar. Yayasan BOS meminta dukungan berbagai pihak untuk membantu kami menghadapi hal ini.
Pembalakan Liar kembali terjadi di Pusat Rehabilitasi Orangutan dan Lahan Yayasan BOS di Samboja Lestari. Pada hari Rabu, 25 September 2019 lalu, tim patroli kami menemukan sebidang lahan dari wilayah kerja kami di Samboja Lestari yang telah dibuka, dengan sejumlah batang kayu yang tertumpuk rapi, siap untuk diangkut. Lahan yang telah terbuka ini kami perkirakan seluas setengah hektar atau 5000 meter persegi.
Penemuan berawal dari suara gergaji mesin atau chainsaw yang lamat-lamat terdengar oleh tim kemanan Samboja Lestari yang berpatroli keliling di pagi hari. Setelah pemeriksaan lebih jauh, tim kami menemukan 4 orang pria tengah memotong kayu yang telah ditebang, untuk diangkut ke luar Samboja Lestari.
Menyadari bahwa ini adalah tindakan pelanggaran wilayah yang serius, tim keamanan kami segera menghubungi kepolisian setempat untuk menindaklanjuti temuan. Dari upaya pendalaman kasus, ditemukan informasi bahwa pelaku mengaku terkait dengan kelompok tani setempat. Mereka juga bertanggung jawab atas kebun nanas dan kelapa sawit di lahan Samboja Lestari yang telah ditemukan sebelumnya.
Sehari setelahnya, api melanda sebagian kecil lahan di Samboja Lestari. Lokasi kebakaran sekitar 2 kilometer dari tempat kami menemukan pembalak liar sehari sebelumnya. Api teridentifikasi menjelang tengah hari, dan tim teknisi lapangan kami di Samboja Lestari segera meluncur ke lokasi untuk memadamkan api. Setelah bekerja keras selama hampir empat jam, api berhasil padam sepenuhnya. Lahan seluas 0,59 hektar bersama sekitar 210 batang pohon yang telah kami tanam sejak awal tahun 2000-an lalu, habis terbakar.