Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival Foundation), peraih World Branding Award Animalis Edition tahun 2017 lalu bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), dan USAID LESTARI akan kembali melepasliarkan enam orangutan ke TNBBBR untuk memperingati World Wildlife Conservation Day atau Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia.
Enam orangutan yang telah menyelesaikan proses panjang rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng akan dilepasliarkan di TNBBBR. Pelepasliaran ini adalah yang ke-13 kalinya di TNBBR sejak pertama kali dilaksanakan bulan Agustus 2016 lalu, dan ke-26 kali diselenggarakan oleh Program Reintroduksi Orangutan Yayasan BOS di Kalimantan Tengah sejak tahun 2012, memperingati Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia. Pelepasliaran ini menambah populasi orangutan yang dilepasliarkan Yayasan BOS di TNBBBR kawasan Kabupaten Katingan menjadi 112 individu.
Keenam orangutan ini terdiri dari 2 jantan (Grendon dan Sepang) dan 4 betina (Mary, Ranger, Gaya, dan Ramin). Mereka akan dibawa dari Nyaru Menteng dalam perjalanan selama kurang lebih 10-12 jam menempuh jalur darat dan sungai ke titik-titik yang telah ditentukan di TNBBBR.
DR. IR. JAMARTIN SIHITE, MSc., CEO Yayasan BOS mengatakan, «Konservasi adalah upaya tiada henti. Di sepanjang tahun 2018, kami berhasil melepasliarkan 52 orangutan ke hutan-hutan pelepasliaran di Kalimantan Timur dan Tengah. Kami juga menerima 21 orangutan baru di 2 pusat rehabilitasi kami dan menempatkan 26 orangutan di pulau-pulau pra-pelepasliaran. Ini bisa tercapai berkat kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Konservasi juga jangan cuma berfokus pada perbaikan kondisi. Seluruh pemangku kepentingan harus sepakat untuk bekerja keras menjaga kondisi yang ada. Jadi, upaya-upaya seperti pembukaan lahan, perburuan, perdagangan liar, itu semua harus dihentikan. Di sisi lain, penegakan hukum juga mesti diperketat dan diperkeras. Kami menilai ini berpotensi besar menghentikan penurunan populasi orangutan liar.»
IR. ADIB GUNAWAN, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengatakan, «BKSDA Kalimantan Tengah menyambut baik berbagai bentuk kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya melestarikan dan melindungi alam dan lingkungan di Kalimantan Tengah. Kerja sama dengan Balai TNBBBR, USAID LESTARI, dan Yayasan BOS untuk melepasliarkan orangutan hasil rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng adalah salah satu kerja sama yang kami nilai memiliki hasil positif. Selama 2 tahun, kerja sama ini berhasil mengembalikan 106 (dengan hari ini menjadi 112) orangutan hasil rehabilitasi ke hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kabupaten Katingan.
Kami di BKSDA Kalimantan Tengah berharap inisiatif-inisiatif kerja sama seperti ini dapat direplikasi oleh para pemangku kepentingan lain. Karena manfaat alam dan lingkungan ini dinikmati oleh kita semua, wajar jika kita mengemban tanggung jawab memelihara dan melindungi alam. Mari kita laksanakan tanggung jawab ini bersama-sama.»