MANAJEMEN SAMPAH BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA!

Setiap tahun pada tanggal 21 Februari, Indonesia merayakan Hari Peduli Sampah Nasional. Perayaan ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya manajemen sampah berkelanjutan dan perannya yang krusial dalam melestarikan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Hari Peduli Sampah Nasional adalah waktu untuk merenungkan dampak negatif dari manajemen sampah yang tidak tepat terhadap lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Pemilihan tanggal 21 Februari memiliki arti khusus karena menandai sebuah hari tragis di Indonesia di mana 157 orang kehilangan nyawa akibat manajemen sampah yang tidak memadai.

Baca juga: HIDUP SEHAT, HARMONI DENGAN HUTAN

Pada pukul 02.00 WIB pada hari Senin, 21 Februari 2005, terdengar ledakan yang mengubah hidup ribuan orang di Kota Cimahi, Jawa Barat, selamanya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi menampung gunung sampah sepanjang 200 m dan tinggi 60 m yang ketika terganggu oleh hujan deras, gas metana yang dihasilkan oleh tumpukan sampah, dan terperangkap di dalamnya memicu ledakan besar. Ledakan itu berubah menjadi longsor sampah yang menyapu dua desa dan merenggut nyawa 157 orang. Sekarang, tanggal ini menjadi saat merenung dan komitmen bersama untuk mengatasi masalah terkait sampah.

Untuk meningkatkan kesadaran pada Hari Peduli Sampah Nasional, seminar, lokakarya, dan kampanye sosial digunakan untuk melibatkan masyarakat secara langsung. Banyak yang fokus pada dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan. Dampak buruk ini dapat mencakup polusi yang mencemari air minum, membunuh jutaan hewan, mengurangi kualitas udara, memperburuk perubahan iklim, meningkatkan kemungkinan bencana alam, menciptakan tempat berkembangnya penyakit, dan banyak lagi.

Baca juga: PROGRAM PENANAMAN POHON BOS FOUNDATION UNTUK MASA DEPAN

Hari Peduli Sampah Nasional adalah bagian penting dalam usaha kita semua menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui kesadaran dan tindakan yang dihasilkan dari peringatan seperti ini, Indonesia harus meningkatkan sistem manajemen sampahnya. Pada tahun 2020, Indonesia menjadi peringkat kedua sebagai penyumbang polusi plastik terbesar di dunia. Statistik tragis ini berarti Indonesia dapat berinovasi, memperbaiki, dan menjadi teladan bagi negara-negara lain dengan mereformasi sistem manajemen sampah di sini.

Melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat membangun lingkungan yang sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Peringatan ini adalah panggilan bersama untuk berkomitmen pada perubahan positif dan menjaga planet kita.