PENGALAMAN MENGAMATI ORANGUTAN
Tim PRM mendapat tambahan empat orang personil. Mereka adalah rekan-rekan yang menyenangkan dan mau belajar banyak hal baru!
Orangutan merupakan hewan arboreal yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Selain dikenal sebagai “petani hutan”, mamalia satu ini juga merupakan “arsitek hutan” yang andal. Orangutan memiliki keterampilan luar biasa dalam membuat sarang.
Sebagian besar aktivitas mereka adalah menavigasi kanopi hutan menggunakan kombinasi antara memanjat, merangkak, dan brakiasi. Di habitat alaminya yang tinggi, mereka tidak hanya menemukan makanan tetapi juga membentuk tempat perlindungan yang nyaman untuk malam mereka.
Baca juga: BAGAIMANA ORANGUTAN BERKOPULASI
Orangutan dengan cermat memilih cabang dan daun untuk membentuk dasar sarang mereka. Dengan jari yang lincah, mereka membentuk pondasi sarang dan memastikannya cukup kokoh untuk menopang tubuh mereka. Selanjutnya mereka membuat bingkai bundar dari cabang-cabang yang lebih kecil untuk menciptakan batas yang aman. Sentuhan akhir adalah dengan membuat bantalan dari daun muda berlapis lumut yang lembut.
Selain di malam hari, orangutan terkadang juga membuat sarang di siang hari untuk istirahat singkat. Menariknya, mereka juga mungkin menggunakan kembali sarang lama dan memperkuatnya dengan cabang-cabang baru. Bahkan dari lantai hutan, pengamat yang bermata tajam dapat memperkirakan berapa umur sarang berdasarkan campuran daun hijau dan coklat yang terdapat padanya.
Baca juga: ORANGUTAN ADALAH PENGEPUL HUTAN TERBAIK
Posisi sarang orangutan di atas pohon dipengaruhi oleh ukuran diameter pohon. Jika diameter pohon kecil, maka orangutan akan membangun sarang dekat dengan batang utama atau menggabungkan beberapa pohon lainnya untuk menopang berat tubuhnya. Posisi sarang sendiri dapat berada di pangkal cabang utama pohon, di bagian tengah cabang atau di ujung percabangan, di pucuk pohon, atau bahkan di cabang-cabang yang menghubungkan dua pohon terpisah.
Membangun sarang bukan hanya keterampilan praktis bagi orangutan. Hal ini adalah tradisi yang diajarkan secara turun temurun dari induk kepada anaknya. Sebagai salah satu mamalia yang memiliki kesamaan dna hampir 97% persen dengan manusia, orangutan menunjukkan adaptabilitas, kreativitas, dan hubungan yang erat dengan tempat tinggalnya di hutan.