YUYUN: PERJALANAN PULIH DARI PENYAKIT MENUJU RUMAH BARUNYA
Yuyun adalah orangutan yang sudah lama menghuni Pulau #0 di Samboja Lestari bersama teman sesama orangutan, Jeffrey.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba! 8 benar-benar merupakan angka keberuntungan. Pada hari ke-8 di bulan ke-8 ini, 8 orangutan Nyaru Menteng berangkat "pulang kampung" ke rumahnya di hutan!
Tim di Nyaru Menteng sudah bangun sejak Subuh, sibuk mempersiapkan dan mengecek berbagai detil terakhir untuk pelepasliaran kali ini. Proses pelepasliaran Sumbing, Sempung, Jessica, Maradona, Abam, Onceng, Mama Ebol dan Ebol akhirnya dimulai.
Pesawat sewaan milik Pelita Airlines tiba di Bandara Tjilik Riwut tepat jam 9 pagi. Kandang-kandang transport yang membawa para orangutan pun segera dinaikkan ke pesawat. Pesawat berangkat jam 10 pagi dan terbang menuju Puruk Cahu dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Dan seperti dilaporkan oleh drh. Meryl Yemima melalui Twitter, pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Puruk Cahu pukul 11 pagi. Bagian pertama dari perjalanan para orangutan telah dilalui dengan sukses!
Dari Bandara Puruk Cahu, kedelapan orangutan kemudian dibawa ke areal transit di IMK (PT. Indo Muro Kencana). IMK telah mendukung kami sejak pelepasliaran pertama, dengan penyediaan areal khusus yang aman untuk membangun kandang-kandang transit, tempat orangutan beristirahat semalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Hutan Lindung Bukit Batikap keesokan harinya.
Para Orangutan Beristirahat di Kandang Transit
Penasehat Senior kami, Jacqui Sunderland-Groves, melaporkan bahwa pukul 12.30 siang, semua orangutan telah selesai dimasukkan ke dalam kandang-kandang transit. drh. Meryl juga memastikan bahwa semua orangutan sudah makan, minum dan kini beristirahat dengan tenang.
Sempung, Sumbing dan Maradona merupakan yang pertama yang dikeluarkan dari kandang transport dan dipindahkan ke dalam kandang transit. Ketiga orangutan jantan yang sudah dewasa ini sangat besar. Ini adalah tantangan bagi para teknisi karena setiap kandang bisa mencapai berat 160kg! Namun syukurlah, semuanya - termasuk Sempung, Sumbing dan Maradona - berhasil dipindahkan dengan baik ke masing-masing kandang transit mereka.
Sumbing kelihatannya lapar. Begitu dia masuk ke kandang transit, dia langsung menyantap buah nanas yang sudah diletakkan di sana oleh para teknisi, sebelum dia datang. Namun Maradona terlihat agak bosan. Dia pasti sudah tidak sabar untuk bebas merdeka di hutan! Sedangkan orangutan-orangutan yang lebih muda, langsung bermain bergelayutan dengan riang di dalam kandang transit masing-masing. Mungkin mereka sedang bersiap dan berlatih untuk berayun di hutan besok.
Setelah itu, tim langsung sibuk lagi mempersiapkan segala sesuatunya untuk esok hari. Kandang-kandang transport pun semua dibersihkan untuk kembali membawa orangutan besok pagi.
Hari ini di 9 Agustus berawal sangat dini di Puruk Cahu. Sejak jam 7 pagi, gembira campur haru mewarnai hati. Kami akan segera mengirim para orangutan tercinta - Maradona, Sempung, Sumbing, Jessica, Abam, Onceng, Mama Ebol dan Ebol - dalam perjalanan terakhirnya untuk pulang ke rumah!
drh. Meryl mengawali harinya dengan mempersiapkan dosis obat bius untuk masing-masing orangutan. Kemudian, ahli membidik dengan senjata tiup, Hendro, memastikan agar semua orangutan siap untuk dipindahkan ke kandang-kandang transport.
Kelompok Pertama
Kami semua berupaya memastikan agar semua orangutan dengan cepat dibius dan tidak stres. Sempung adalah yang pertama dibius, diikuti oleh Maradona, Jessica dan Abam. Lucunya, justru Abam yang duluan tertidur! Sedangkan Maradona, karena dia bertubuh besar, agak sulit untuk dibius. Namun akhirnya, Maradona pun tertidur lelap.
Sementara itu, para teknisi menyiapkan kandang-kandang transport. Begitu kelompok pertama yang terdiri dari Sempung, Maradona, Jessica dan Abam selesai dibius, semua kandangnya pun selesai disiapkan, lengkap dengan dedauan empuk untuk tidur/duduk serta makanan segar untuk bekal di perjalanan. Setelah itu, dengan hati-hati, kami memindahkan para orangutan ke kandang transportnya masing-masing.
Langkah berikutnya adalah memasukkan kandang transport ke dalam truk. Kami pun berangkat ke landasan heli di IMK. Ketika kami tiba, para staf IMK terlihat sibuk membersihkan landasan. Tak lama kemudian, landasan pun siap, keempat kandang transport sudah diturunkan dari truk dan disusun di atas jaring, dan kini kami hanya perlu menunggu kedatangan helikopter.
Sayangnya, pagi ini sangat berawan dan berkabut di Batikap. Karenanya, para pilot belum berani terbang dan memutuskan untuk menunggu sejenak. Namun pada jam 10.25 pagi, kami mendapat kabar bahwa langit sekitar Batikap mulai cerah dan matahari mulai menampakkan sinarnya di antara awan yang makin menipis. Pilot-pilot pun kami kabari dan helikopter segera menuju IMK.
Beberapa menit kemudian, helikopter mendarat dengan selamat di landasan heli IMK. Jaring sling dicek dan diamankan. Dan pada pukul 11.20 pagi, keempat orangutan pun berangkat! Tak ayal, kami agak sedih melihat kepergian mereka, terutama Maradona.
Kelompok Kedua
Begitu kelompok pertama berangkat, kami menerima kabar dari Batikap bahwa matahari kini bersinar terik dan kami bisa melanjutkan rencana pelepasliaran keempat orangutan berikutnya. Maka kembali ke areal kandang transit, kami pun membius Sumbing, Mama Ebol, Ebol dan Onceng. Kali ini, si kecil Ebol yang pertama tertidur. Sedangkan Sumbing, tentu saja merupakan yang terakhir tertidur.
Empat kandang transport berikutnya juga sudah menunggu untuk membawa para orangutan. Seperti yang kami lakukan sebelumnya, para orangutan pun masing-masing dimasukkan ke dalam kandang-kandang ini.
Maradona, Jessica, Sempung & Abam Tiba di Rumah!
Di tengah persiapan kelompok kedua, kami kembali menerima kabar dari Batikap. Kelompok pertama berhasil dilepasliarkan! Sempung dan Jessica langsung bergabung dan bahkan membuat sarang di pohon yang sama. Abam dengan cekatan memanjat sebatang pohon dan juga membuat sarang di sana. Dan Maradona, sudah melakukan long call (suara panggilan panjang khas orangutan jantan) yang berarti dia sudah menyatakan daerah tersebut sebagai kerajaan barunya!
Memang merupakan keputusan tepat untuk melepaskan keempat orangutan ini di lokasi baru di Batikap – jauh dari ke-15 orangutan yang telah dilepaskan sebelumnya – karena jika tidak, suara lantang Maradona akan memicu kemarahan Tarzan dan mungkin saja sebuah perkelahian tidak terhindari.
Keberangkatan Kelompok Kedua
Di areal kandang transit, kelompok kedua sudah dipindahkan ke dalam kandang transport masing-masing. Kami pun berangkat lagi ke landasan heli IMK. Setibanya di sana, kandang-kandang transport langsung dipindahkan dan disusun di atas jaring sling sembari menunggu kembalinya helikopter dari Batikap. Mentari bersinar dengan cerahnya dan cuaca sangat menyenangkan. Kami berharap di Batikap pun demikian.
Helikopter akhirnya tiba di landasan heli dan sekali lagi kami melakukan pengecekan, memastikan tali-tali sling kuat terpasang dan para orangutan juga dalam kondisi baik. Lalu, sekitar jam 1.52 siang, helikopter pun mengudara, membawa Onceng, Sumbing, Mama Ebol dan si mungil Ebol yang manis. Air mata haru jatuh tak tertahankan!
Sumbing, Onceng, Mama Ebol & Ebol Tiba di Rumah!
Saat ini jam 4.30 sore di Kantor Pusat di Bogor dan kami sangat gembira melaporkan bahwa kelompok kedua pun sudah berhasil dilepasliarkan di Batikap. Onceng masih agak lelah ketika kandang dibuka, namun dia baik-baik saja dan tak lama kemudian dia memanjat pohon. Sumbing pun begitu, masih kelelahan, namun dia pulih dengan cepat dan juga naik ke pohon.
Mama Ebol dan putrinya, Ebol, dibawa naik ces (sampan tradisional Dayak) ke arah hilir menuju lokasi landasan heli di Batikap. Mereka berdua kemudian dilepasliarkan tak jauh dari landasan heli. Semua orangutan terlihat bahagia dan sehat, dan kini mereka beristirahat di rumah barunya, di hutan!
Selamat Kembali ke Rumahmu, Maradona, Jessica, Sempung, Abam, Sumbing, Onceng, Mama Ebol dan Ebol!