Apakah kamu member?

DUA ORANGUTAN BAYI DATANG LAGI

Pada tanggal 1 Juni 2016, tim rescue orangutan BKSDA Kalimantan Tengah dan BOS Foundation Nyaru Menteng berhasil menyelamatkan bayi orangutan betina berusia sekitar 4-5 bulan di Desa Bereng Rambang, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pada pertengahan bulan Mei, tim rescue orangutan BKSDA Balikpapan dan tim kami di Samboja Lestari juga berhasil menyelamatkan satu bayi orangutan jantan berusia sekitar 1-2 tahun.

Mema Dalam Pemulihan
Bayi betina, yang telah kami beri nama Mema, kami terima dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia lemah dan berat badannya hanya 2,3 kilogram.

Mema ditemukan oleh seorang warga setempat yang mengaku melihatnya di lahan bekas hutan gambut yang terbakar, saat mencari kayu bakar. Dia membawa Mema ke kepala desa setempat, Pak Iin, yang melaporkan temuan tersebut kepada tim kami di Nyaru Menteng.

Setelah 4 jam perjalanan, tim rescue tiba di rumah Pak Iin dan melihat Mema berbaring telentang di dalam kardus dan merintih. Maryos Tandang, dokter hewan kami dari Nyaru Menteng, dengan hati-hati mengangkatnya keluar dan memeriksanya, dibantu oleh Yuke Novia Hardianti, dokter hewan dari BKSDA Kalimantan Tengah.

Dari pemeriksaan awal ditemukan luka di lengan kanan Mema dan benjolan kecil pada tubuh dan pinggulnya, diduga berasal dari bekas peluru senapan angin. Sayangnya, penemuan luka ini menunjukkan bahwa induk Mema mungkin telah lebih dahulu ditembak dan dibunuh di hutan. Mema saat ini berada di Unit Rawat Intensif kami di Nyaru Menteng, tempat ia menjalani pemeriksaan secara menyeluruh dan karantina selama dua bulan ke depan.
 
Penyelamatan Serge di Kalimantan Timur
Tepat di Hari Satwa Terancam Punah Internasional (20 Mei), tim kami di Samboja Lestari bekerja sama dengan BKSDA Kalimantan Timur, menyelamatkan satu bayi orangutan jantan yang dipelihara oleh warga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Saat diselamatkan, orangutan jantan tersebut sama sekali tidak menunjukkan rasa takut terhadap manusia, jelas ia telah lama menjadi satwa peliharaan.

Serge pun segera ditangani oleh tim medis dan babysitter kami untuk pemeriksaan awal kondisi kesehatannya, dan ternyata ia dalam kondisi yang sehat dan aktif. Serge pun dibawa ke Pusat Rehabilitasi BOSF Samboja Lestari, tempat ia akan belajar kembali menjadi orangutan liar.


Dua Orangutan Bayi Datang Lagi (Kredit foto: Monterado Fridman)

Dua Orangutan Bayi Datang Lagi (Kredit foto: Suwardy)

Dua Orangutan Bayi Datang Lagi (Kredit foto: Suwardy)

Dua Orangutan Bayi Datang Lagi (Kredit foto: Monterado Fridman)

Seperti orangutan lain yang datang ke perawatan kami, Serge menjalani pemeriksaan kesehatan yang komprehensif dan harus menjalani masa karantina. Saat ini ia dirawat oleh babysitter kami yang berdedikasi, siap untuk diberikan vitamin dan menjalani pemeriksaan rutin oleh tim medis.

Di Klinik Samboja Lestari, Serge makan semua buah-buahan yang diberikan oleh babysitter kami dengan lahap dan ia juga minum dalam jumlah yang cukup.

Sejumlah orangutan menanti giliran untuk dikembalikan ke alam liar. Masih banyak juga yang menjalani rehabilitasi di Sekolah Hutan. Sayangnya, orangutan yatim piatu yang tiba di pusat rehabilitasi kami, menunjukkan fakta masih adanya pembunuhan terhadap induk orangutan di hutan. Kami butuh dukungan dari seluruh pihak untuk memastikan hal ini tidak terulang. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Timur, aparat berwenang dan berbagai lembaga lain telah banyak membantu sejauh ini, namun kita butuh penegakan hukum yang lebih tegas demi kelangsungan perlindungan orangutan Kalimantan dan habitatnya.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup