Apakah kamu member?

TUJUH ORANGUTAN MEMULAI HIDUP BARU DI TNBBBR

BOS Foundation bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) kembali melepasliarkan tujuh orangutan di TNBBBR, Kalimantan Tengah. Pelepasliaran ini yang dimulai pada tanggal 3 Juni 2021, sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh tanggal 5 Juni.

Tahap pertama perjalanan sejauh 180 kilometer ditempuh selama beberapa jam via darat. Sesuai SOP, kami melakukan perhentian berkala setiap dua jam untuk memeriksa kondisi orangutan di kandang-kandang transport mereka. Kamis engaja berhenti di daerah sepi untuk meminimalisir kemungkinan bertemu penduduk, untuk mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19. Perjalanan malam membantu kami mewujudkan hal ini, dan pemeriksaan orangutan selalu berlangsung lancar dan tanpa gangguan.

Perjalanan darat berakhir di Kota Kecamatan Tumbang Hiran, dan tim kami pun beristirahat karena waktu telah lewat tengah malam. Keesokan paginya, tim pelepasliaran melanjutkan perjalanan mengunakan perahu bermotor atau kelotok menyusuri Sungai Katingan. Setelah sekitar dua jam kemudian, tim masuk ke Sungai Bemban dan bergerak menuju hulu ke DAS bemban, dalam perjalanan selama 7 jam sebelum mencapai tujuan.

Sekitar pukul 2, rombongan tim pelepasliaran beserta ketujuh orangutan tiba di titik pelepasliaran orangutan di tepi Sungai Bemban, jauh di dalam Hutan TNBBBR. Satu per satu orangutan dilepasliarkan, dan tim PRM yang telah menanti, mengambil alih tanggung jawab bertugas memantau adaptasi orangutan setelah dilepasliarkan di lingkungan baru mereka.

Berikut catatan mereka di hari pertama pengamatan:

SUAYAP

Selepas kandangnya dibuka, ia dengan antusias segera memanjat pohon, dan tidak memedulikan kesibukan tim pelepasliaran yang bersiap membuka kandang berikutnya.

Suayap yang direpatriasi dari Thailand di tahun 2006, tampak mampu mengenali jenis pakan alami. ia makan daun mahawai (polyalthia hypoleuca), buah manggis hutan dan ara, dan rayap. Ia sempat berdekatan selama beberapa lama dengan Barlian dan satu orangutan lain yang belum bisa kami identifikasi, namun ia tidak berinteraksi dengan mereka.

Begitu hari menjelang gelap, Suayap segera membuat sarang tidur di ketinggian sekitar 25 meter di atas tanah, tidak jauh dari lokasi ia dilepasliarkan.
UNGGANG

Unggang langsung memanjat pohon buah kapening (lithocarpus sp.) begitu pintu kandangnya dibuka. Unggang terhitung cukup lama menikmati buah-buahan. Ia juga mengonsumsi jenis pakan alami lainnya, seperti buah tunding ondang (baccaurea tetandra), kambium kempas (koompassia excelsa), dan rayap.

Unggang pun membuat sarang tidurnya saat hari mulai beranjak gelap di atas pohon, sekitar 30 meter dari tanah, sekitar 100 meter jauhnya dari titik ia dilepasliarkan.

BARLIAN

Berbeda dengan orangutan lainnya, Barlian butuh waktu sedikit lebih lama untuk mengamati keadaan sekeliling begitu kandangnya dibuka. Ia memilih menyusuri tanah terlebih dulu sekitar 10 meter, baru memanjat pohon.

Setelah di atas pohon, Barlian mendekati Suayap yang lebih dahulu dilepasliarkan. Saat ber-party dengan Suayap, datang satu orangutan lain yang tidak kami kenali. Barlian sempat bergulat dengan orangutan ini! Tampaknya perjalanan sekitar 20 jam belum melelahkan Barlian yang bisa memenangkan pergulatan tersebut. Ia bahkan berusaha mengejar orangutan itu yang melarikan diri. Tapi, Barlian lebih memilih untuk membiarkan orangutan itu menghilang.

Barlian juga bertemu dengan Unggang yang juga baru dilepasliarkan. Awalnya mereka saling beradu vokal, namun akhirnya mereka berinteraksi dan makan bersama di pohon kapening. Mereka juga tercatat makan buah mahawai, lunuk (Figs), diwung (Pandanus sp.), dan pilang (Artocarpus odoratissimus). Barlian memilih untuk membetulkan sarang yang sudah ada untuk istirahat malamnya. Sarang itu terletak sekitar 20 meter di atas tanah, dan berjarak sekitar 100 meter dari titik pelepasliaran.


Suayap
Unggang
Barlian
Reren
Amber
Darryl
Randy
Medical check
Cage move to boat
Cage in the boat

REREN

Reren dilepasliarkan bersamaan dengan Darryl, Amber dan Randy. Di awal observasi, keempat orangutan ini masih berkegiatan bersama. Reren sempat terlihat usil terhadap Amber namun tim PRM kami tidak melihat adanya perilaku agresif di antara mereka.

Reren tercatat aktif dan banyak makan. Ia mengonsumsi buah kondang, buah ara, umbut suli dan pahakung atau pakis. Reren membuat sarangnya berdekatan dengan Amber, jaraknya agak jauh dari titik kandang mereka dibuka, yaitu sekitar 250 meter.

AMBER

Sejak awal kandangnya dibuka oleh tim pelepasliaran, Amber terlihat agak agresif. Ia beberapa kali menunjukkan sikap ingin mendekati kami, pengamat. Namun ia memilih untuk mengikuti Reren.

Selama observasi, ia tercatat makan buah kondang, sangkuang (Dracontomelon dao), dan daun kapilak. Ia membuat sarang malam yang berdekatan dengan Reren.

DARRYL

Begitu kandangnya dibuka, Darryl hanya memeriksa kondisi lingkungannya sebelum memanjat ke puncak pohon. Begitu ia sampai puncak pohon,  tidak bergegas memanjat pohon setelah pintu kandangnya dibuka, ia lebih memilih untuk memperhatikan sekitarnya terlebih dulu. Setelah akhirnya memutuskan untuk memanjat sebatang pohon, ia segera mengisi perutnya yang tentu lapar setelah perjalanan panjang. Kami mengamati Darryl makan daun kapilak, sangkuang, dan rayap.

Ia terlihat sempat bersosialisasi dengan Randy, bergulat, dan kejar-kejaran sekitar setengah jam. Akhirnya Darryl memutuskan membuat sarang di sekitar titik pelepasliaran.

RANDY

Randy menunjukkan rasa tidak kepada para teknisi dan pekerja di lapangan saat pintu kandangnya kami buka. Ia sempat merinding namun ia segera memanjat sebatang pohon, dan kami melihat sikapnya kembali normal.

Randy nampak sangat senang menjelajah daerah barunya, sembari mengonsumsi berbagai pakan alami di sekitarnya, termasuk kondang, ara, dan gahung (Macaranga bancan).  Terlihat ia sempat bergulat dengan Darryl, sebelum membuat sarang malam yang jaraknya 200 meter dari titik pelepasliaran.

Melihat catatan pengamatan di atas, kami melihat bahwa para orangutan yang baru dilepasliarkan ini telah memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam mencari pakan alami di hutan. Kami yakin mereka akan senang dan hidup sejahtera di rumah baru mereka, Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya!.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup