Pada Sabtu, 6 Oktober 2012, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong, menghubungi kami di Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Borneo Orangutan Survival Foundation) atau Yayasan BOS, untuk memeriksa dan menangani kesehatan tiga orangutan yang berada di sana. Satu jantan berusia 1-2 tahun, dua betina masing-masing berusia 3-4 tahun dan 4-5 tahun.
Orangutan jantan telah dipelihara sejak satu tahun yang lalu setelah sebelumnya ditemukan di pinggir jalan sebuah perkebunan kelapa sawit. Sementara orangutan betina yang berusia 3-4 tahun, ditemukan di sebuah perkebunan pribadi di wilayah Sangatta dan telah dipelihara selama tiga tahun. Adapun orangutan betina yang berusia 4-5 tahun diserahkan masyarakat Samarinda ke Universitas Mulawarman, namun latar belakangnya tidak diketahui.
Nasib ketiga orangutan ini sama dengan nasib begitu banyak orangutan yang menjadi korban deforestasi atas nama pembangunan. Mereka tersingkir dari hutan, habitat dan rumah alami mereka. Ketika rumah mereka hilang, orangutan-orangutan ini seringkali memasuki ke lahan-lahan perkebunan, dalam kondisi putus asa karena kesulitan mencari makan. Dan karenanya, mereka pun dianggap ancaman atau hama. Dalam kondisi seperti ini, orangutan dewasa seringkali dibunuh dan anaknya kemudian ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan. Kondisi bayi-bayi orangutan ini kerap sangat menyedihkan, dirantai atau disekap dalam kandang kecil yang kotor. Kebanyakan dari mereka akhirnya mati.
Yayasan BOS selama ini telah menyelamatkan ribuan orangutan dari area konflik. Dua Pusat Rehabilitasi Orangutan yang kami miliki; Samboja Lestari di Kalimantan Timur dan Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah saat ini merawat 850 orangutan. Kami memastikan kesejahteraan dan kesehatan mereka, serta menyediakan pelatihan/rehabilitasi dengan cara memberikan mereka pengetahuan dan kemampuan untuk suatu hari dapat dikembalikan lagi ke habitat alami yang aman. Proses rehabilitasi ini dapat memakan waktu hingga 7 tahun, karena ketika bayi orangutan direnggut dari induknya, dia akan kehilangan pembelajaran mengenai cara-cara bertahan hidup di hutan yang biasanya ia dapatkan dari sang induk selama 6-8 tahun pertama dalam hidupnya. Maka tim kamilah yang berdedikasi untuk mengambil peran ini dan memberikan semua kemampuan tersebut kepada orangutan-orangutan kami agar mereka dapat dilepasliarkan kembali di rumah alami mereka di hutan.
Orangutan Betina 4-5 thn
Orangutan Betina 3-4 thn
Orangutan Betina 1-2 thn
Meskipun kapasitas kami saat ini sudah mencapai batas maksimum, sekali lagi Yayasan BOS membantu menyelamatkan ketiga orangutan ini. Tahun ini, kami telah berhasil melepasliarkan 6 orangutan dari pusat rehabilitasi kami di Kalimantan Timur. Namun di tahun yang sama, kami telah menyelamatkan 7 orangutan dan membawanya ke pusat rehabilitasi kami. Ini artinya kami kembali ke titik awal dan sama sekali tidak mendekati target untuk melepasliarkan semua orangutan rehabilitan paling lambat tahun 2015 – sebuah target yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Bahkan, kami kini memiliki jumlah orangutan yang lebih banyak dibanding pada awal tahun ini! Sedikit ruang yang sempat kosong setelah kami melakukan pelepasliaran, kini kembali terisi penuh hingga kapasitas maksimum.
Karenanya, atas nama program reintroduksi kami di Samboja Lestari Kalimantan Timur dan BKSDA, kami mengetuk hati teman-teman untuk mendukung dan memberikan donasi, untuk membantu kami merawat dan membesarkan ketiga orangutan ini. Kami pun berharap agar perusahaan-perusahaan yang telah secara langsung atau tidak langsung telah menyebabkan deforestasi untuk bertanggungjawab atas kesejahteraan dan kelangsungan hidup orangutan. Jika semua orang mendukung, maka kami dapat berbagi beban pekerjaan dan tanggungjawab serta memastikan agar orangutan-orangutan ini dapat suatu hari dikembalikan ke hutan di mana mereka seharusnya hidup bebas dan lestari.
Mohon bantu kami membuat mimpi ini menjadi kenyataan.
Yayasan BOS, bersama dengan KLHK dan BKSDA dari Kalimantan Tengah akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-44 dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).
Setiap tahun pada tanggal 22 April, kita merayakan Hari Bumi Sedunia untuk menghormati planet yang menjadi rumah bagi kita semua.
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
