Apakah kamu member?

PELESTARIAN EKOSISTEM ORANGUTAN

Orangutan adalah spesies yang dilindungi hukum baik internasional maupun nasional, namun tidak demikian halnya dengan habitat mereka. Kehilangan, kerusakan, dan fragmentasi habitat adalah penyebab utama penurunan populasi orangutan. BOS Foundation berupaya keras melindungi ekosistem hutan Indonesia yang unik dan memperbaiki yang rusak agar orangutan dan satwa liar Indonesia lainnya memiliki habitat alami yang layak untuk berkembang biak.

Kegiatan penghijauan kami dimulai saat membuka pusat rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur di atas lahan seluas 1.853 ha yang dipenuhi semak rerumputan. Saat itulah kami menanam pohon pertama di sana. Saat ini kami telah memiliki hutan sekunder yang tumbuh subur, namun kerja kami masih jauh dari usai. BOS Foundation terus memulihkan hutan melalui reboisasi berkelanjutan, pemeliharaan lahan yang baru direhabilitasi, dan pengelolaan ancaman kebakaran.

Di tahun 2009, kami meningkatkan upaya perlindungan hutan setingkat lebih tinggi, dengan pembentukan PT. RHOI or Restorasi Habitat Orangutan Indonesia. Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk menyediakan hutan yang aman bagi orangutan liar dan hasil rehabilitasi. Di tahun 2010, visi ini terwujud berkat diberikannya Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE), ijin kerja yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan (Sekarang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang memberikan kesempatan untuk hal pemanfaatan dan pengelolaan hutan selama 60 tahun. Kami telah memperoleh konsesi atas 86.593,65 hektar hutan hujan Kalimantan Timur, yaitu Hutan Kehje Sewen, yang berarti ‘rumah bagi orangutan’ dalam bahasa Dayak Wehea. Kini kami terus melepasliarkan orangutan dan melindungi ekosistem hutan melalui praktik-praktik tata kelola hutan berkelanjutan..

Di Kalimantan Tengah, BOS Foundation melindungi 309,000 hektar habitat alami orangutan liar di wilayah kerja Program Konservasi Mawas. Wilayah yang luas ini dulunya adalah proyek penanaman padi berskala besar yang gagal, namun hutan rawa gambut yang tersisa menampung salah satu populasi terbesar orangutan kalimantan yang diperkirakan sejumlah 2.550 orangutan liar.

Melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan di Mawas, kami terus melindungi ekosistem alami yang tersisa beserat orangutan melalui tata kelola aktif, patroli kegiatan ilegal dan merusak lingkungan, mitigasi konflik manusia-orangutan, dan pencegahan kebakaran. Di wilayah yang sebelumnya rusak itulah, kami bekerja untuk merehabilitasi  hutan melalui kerja sama dengan masyarakat setempat dalam membangun tatas dan melaksanakan proyek penanaman kembali berskala besar. Bekerja sama dengan Universitas Nasional dan Rutgers University, Stasiun Peneltian Tuanan melakukan beragam penelitian terobosan dalam bidang perilaku orangutan liar dan ekologi gambut.

Namun semua hal ini belum cukup. Diperkirakan 70% dari seluruh orangutan liar di Kalimantan hidup di luar wilayah yang dilindungi. Untuk memastikan pelestarian mereka, kami juga berperan dalam menyusun Strategi dan Rencana Aksi Orangutan. Kami juga bekerja sama dengan pihak swasta, menawarkan dukungan kepada perusahaan kelapa sawit, penebangan kayu, dan industri lain dalam bentuk Praktik-Praktik Tata Kelola Terbaik (Best Management Practices/BMP) bagi Pelestarian Orangutan. Program ini membantu kami bekerja sama dengan berbagai perusahaan selama proses pengembangan dan penerapan prosedur terkait tata kelola lahan berkelanjutan, dengan tetap melindungi keanekaragaman hayati dan meredakan konflik dengan orangutan. Bersama-sama, kemitraan ini telah terbukti bermanfaat bagi manusia dan orangutan.

Dengan populasi orangutan yang terus berkurang setiap harinya, kami tak ragu untuk bertindak. Tak ada solusi tunggal yang bisa menyelesaikan masalah serumit kepunahan, jadi bersama-sama kita harus bersikap untuk melindungi setiap orangutan dan habitatnya.

BERPARTISIPASI

Dirimu bisa berperan aktif dalam upaya pelestarian orangutan. Pelajari caranya.

Ayo bergabung

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup