Setelah perjalanan jauh selama 16 jam, pagi tadi, team Samboja Lestari tiba di Muara Wahau pada pukul 06.00. Setelah beristirahat selama 30 menit, team kemudian melanjutkan perjalanan ke Pelangsiran.
Selama perjalanan, Abbie sangat kooperatif. Dia sangat tenang dan tidak terlihat stess. Ketika Abbie mulai menunjukkan rasa kebosanan, team berhenti sebentar untuk menenangkannya. Team memberinya banyak daun agar Abbie tetap merasa nyaman di kandang transportnya. Daun-daun itu kemudian ditumpuknya, sehingga goncangan-goncangan keras selama perjalanan bukan menjadi masalah untuk Abbie. Pola makannya juga tidak terlihat bermasalah. Abbie tetap makan dan minum dengan normal.
Karena banyak sekali kendala selama perjalanan, seperti jembatan kecil yang rusak, jalan yang rusak dan berlumpur, team baru bisa sampai di Pelangsiran pada pukul 12.45. Ketika akan diseberangkan menggunakan sling, drh. Agus Irwanto membius Abbie agar sedikit lebih tenang. Proses pembiusan, menyeberang sungai dengan sling sampai akhirnya Abbie kembali siuman hanya memakan waktu 35 menit. Team teknisi yang membantu pengangkutan Abbie juga bekerja dengan cepat dan rapi, sesuai dengan semua instruksi yang diberikan oleh team medis.
Setelah menyeberang sungai, Abbie dan team kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung Belah. Jalanan menuju ke Gunung Belah bukanlah jalan yang mudah. Tetapi Abbie sangat kooperatif. Perilakunya sangat baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda stress. Setibanya di Gunung Belah pada pukul 17.00 Abbie kemudian diangkut menuju ke kandang aklimatisasi yang letaknya kira-kira 700 m dari pinggir jalan. Tepat pukul 18.00, Abbie sudah dapat beristirahat di kandang aklimatisasi. Team kemudian kembali ke Camp 103 untuk beristirahat dan melakukan koordinasi lanjut untuk rencana pelepasliaran esok hari.
Yayasan BOS, bersama dengan KLHK dan BKSDA dari Kalimantan Tengah akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-44 dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).
Setiap tahun pada tanggal 22 April, kita merayakan Hari Bumi Sedunia untuk menghormati planet yang menjadi rumah bagi kita semua.
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
