APAKAH ORANGUTAN JUGA BEREMPATI?
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
Agus adalah orangutan jantan bertubuh besar yang memiliki cheeck pad yang dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen di tahun 2013 lalu. Melihat body condition score yang normal dan tubuh yang ditutupi rambut lebat serta panjang, Agus bisa dipastikan dapat bertahan hidup cukup baik setelah dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya. Namun, terlepas dari kemampuannya untuk mencari makan dan bertahan hidup, sudah beberapa kali belakangan ini Agus terpantau selalu mendatangi kamp Nles Mamse untuk sekadar memantau dan melihat-lihat kamp.
Tampaknya Agus mulai terlalu nyaman di daerah tersebut, dan semakin mengganggu aktivitas manusia dari hari ke hari. Karena alasan tersebut, Tim Post Release Monitoring (PRM) kami berinisiatif untuk memindahkan Agus lebih jauh dari area kamp. Setelah melalui usaha panjang untuk mengembalikan Agus ke hutan yang lebih jauh dan lebih dalam, Tim PRM kami akhirnya berhasil membawa Agus ke rumah barunya. Rumahnya masih berada di hutan Kehje Sewen yang indah, tetapi sedikit lebih jauh dari kamp selatan.
Selama di perjalanan untuk translokasi ke lokasi baru, Agus tampak tenang seolah tahu bahwa kami sedang berusaha membantunya untuk menemukan rumah yang nyaman dan aman untuknya. Bahkan saat tiba di titik rilis dan kandang angkutnya dibuka, Agus masih tenang. Agus perlahan keluar dari kandang dan melihat sekeliling, seolah sedang mencoba mengenali rumah barunya. Tak lama kemudian, dia memanjat pohon dan menghilang di balik tajuk pepohonan.
Selamat mengembara di rumah barumu, Agus!
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami yang bertugas di Kamp Himba Pambelum, Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Tengah bertemu dengan orangutan Suci dalam tiga kesempatan terpisah yang berdekatan pada 2023 lalu.
Sejak April 2023 lalu, Kopral dirawat di klinik orangutan karena mengalami luka pada telapak kaki kanannya dan jamur di sela-sela jari kakinya.
