KEHIDUPAN BARU DI HUTAN BATIKAP
Tim PRM kami di Hutan Lindung Bukit Batikap kembali mengamati salah satu orangutan yang sering mengunjungi Pondok Monitoring Totat Jalu, yaitu Inung dan anaknya.
Setiap orangutan memiliki karakter dan ciri fisik unik yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lain. Mulai dari ukuran, bentuk tubuh, dan perilaku mereka menjadi salah satu cara bagi teknisi kami untuk mengenali orangutan yang berada di Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari.
Seperti halnya Kikan, orangutan berusia 17 tahun yang telah menempati pulau #5 selama dua tahun. Sebelumnya Kikan sempat berada di Pulau Pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen. Namun karena sakit, Kikan harus kembali ke Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Di Pulau #5, Kikan sering terlihat menyendiri, ia lebih menikmati waktunya dengan duduk sendirian di atas platform dan melihat tim kami berjalan melewati pulaunya.
Di pulau #5 ini ia tinggal bersama orangutan jantan bernama Romeo dan orangutan betina lainnya bernama Fani. Selama setahun terakhir, Kikan perlahan-lahan menjadi lebih ramah dan mulai menghabiskan waktu lebih banyak dengan Fani. Kedua orangutan betina itu sekarang lebih sering makan bersama di atas platform dan tak jarang Kikan selalu mengikuti ke mana pun Fani pergi. Saat Romeo mendekat, keduanya dengan cepat menjadi kompak untuk menjauh dari Romeo.
Keakraban antara Kikan dan Fani memberikan dampak positif bagi Kikan. Selama Kikan bermain dengan Fani, tidak pernah terlihat ia turun ke lantai Hutan. Dia lebih memilih bergelantungan pada tali ban yang ada di sepanjang pulau #5. Selain itu, sangat terlihat perbandingan rambut Kikan pada saat pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau #5 dengan rambutnya yang sekarang. Sekarang rambut Kikan terlihat lebih lurus, lebih berkilau, dan keindahannya hampir menyamai rambut indah Fani walaupun rambutnya belum sepanjang Fani. Sepertinya Fani, yang terkenal dengan rambut indahnya, telah mewariskan rahasia rambut indahnya kepada Kikan.
Betapa luar biasa pengaruh Fani terhadap Kikan! Rambutnya terlihat sangat indah sekarang, setelah keduanya menghabiskan lebih banyak waktu di pepohonan. Fani telah memberikan contoh yang bagus untuk diikuti oleh Kikan. Kami menjadi tidak sabar menantikan rambut Kikan akan tumbuh semakin panjang dan indah seperti mentornya!
Tim PRM kami di Hutan Lindung Bukit Batikap kembali mengamati salah satu orangutan yang sering mengunjungi Pondok Monitoring Totat Jalu, yaitu Inung dan anaknya.
Tanggal 23 April 2025 menjadi momen bersejarah dalam upaya konservasi orangutan di Indonesia.
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Yayasan BOS telah berhasil melakukan pelepasliaran orangutan ke-27 dari Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen.
