MENYELAMATKAN MERYL

Di pagi buta tanggal 7 Januari 2015 lalu, tim dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng (NM), bekerja sama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kalteng bertolak menuju Desa Tumbang Jiga setelah sehari sebelumnya menerima informasi adanya bayi orangutan yang dipelihara warga. Desa Tumbang Jiga terletak jauh di pedalaman Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Ini adalah kegiatan penyelamatan orangutan pertama di tahun 2015.

Saat kami temui, kondisi bayi orangutan itu sangat memprihatinkan. Tubuhnya tampak sangat lemah dan kurus. Ia sehari-hari hanya ditempatkan di dalam lanjung, tas tradisional suku Dayak yang terbuat dari anyaman rotan dan biasa digunakan untuk mengangkut hasil kebun dan kayu bakar. Tubuh kecil orangutan malang itu nyaris tak bisa bergerak di dalam lanjung. Ia hanya meringkuk diam. Lengan kanannya juga membengkak dan tak mampu ia gerakkan.

Meryl Yemima, dokter hewan dari NM, segera merangkul bayi mungil itu, membalutnya dengan selimut yang hangat, dan menjaganya dengan sangat hati-hati. Kami berhasil menyita bayi orangutan itu untuk dibawa ke klinik di Nyaru Menteng dan mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dalam perjalanan, di dalam mobil bayi orangutan itu sesekali menangis dipangkuan drh. Meryl. Perjalanan pulang ke Nyaru Menteng membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
 

Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh drh. Meryl, diketahui orangutan itu masih berusia sekitar 8 bulan. Bayi orangutan malang itu sudah 6 bulan dipelihara warga desa. Dia kami beri nama Meryl, sebagai penghargaan kepada dokter hewan yang merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Di Nyaru Menteng, Meryl kecil belum bisa langsung bergabung dengan bayi orangutan lainnya di nursery karena Meryl masih harus menjalani proses karantina untuk memastikan kondisi kesehatannya. Kami berharap semua proses ini berjalan lancar dan Meryl dinyatakan sehat, sehingga dapat bergabung dengan orangutan cilik lainnya. Selamat datang, Meryl!