Bulan Ramadhan sudah tiba bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk kami di sini di Yayasan BOS Samboja Lestari. Tetapi hari pertama di bulan Ramadhan ini tidak sedikit pun mengurangi kegiatan kami sehari-hari, untuk tetap merawat orangutan.
Namun ada yang sedikit berbeda buat teman-teman yang sudah bekerja keras untuk pelepasliaran atau yang sering disebut Tim PRM (Post-Release Monitoring). Hari ini, mereka diajak berbuka puasa di salah satu tempat favorit di Balikpapan, sebagai tanda terima kasih atas kerja keras mereka selama persiapan pelepasliaran dan monitoring.
Bersama beberapa staf Yayasan BOS, Tim PRM menuju ke tempat untuk berbuka puasa bersama. Sesampainya di sana, beberapa teknisi langsung mengeluarkan ponsel mereka untuk berfoto, karena restoran tepi laut ini memang memiliki pemandangan yang indah dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar. Beberapa dari mereka bahkan baru pertama kali datang ke tempat itu. Tentu saja dengan gaya sedikit malu-malu, mereka mulai beraksi dengan ponsel mereka masing-masing sembari menunggu waktu berbuka puasa bersama.
Akhirnya waktu yang dinantikan tiba, yaitu waktu untuk berbuka. Wajah yang tadinya terlihat malu-malu sekarang berubah penuh canda saat mulai menyantap menu berbuka puasa. Setelah berbuka puasa, Ibu Aschta Boestani Tajudin dan drh. Agus Irwanto mengucapkan banyak terima kasih atas semangat dan kegigihan Tim PRM selama ini sehingga pelepasliaran bisa tercapai di Yayasan BOS Samboja Lestari setelah kurang lebih 10 tahun tidak berhasil melakukan pelepasliaran, dan tetap menjaga semangat untuk tetap peduli sehingga akan lebih banyak lagi orangutan yang akan kembali ke habitatnya. Inilah sedikit tanda terima kasih kami dari Yayasan BOS kepada teman-teman Tim PRM.
Yayasan BOS, bersama dengan KLHK dan BKSDA dari Kalimantan Tengah akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-44 dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).
Setiap tahun pada tanggal 22 April, kita merayakan Hari Bumi Sedunia untuk menghormati planet yang menjadi rumah bagi kita semua.
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
