KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-27 DARI SAMBOJA LESTARI
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Yayasan BOS akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-27 dari Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen.
Mengamati orangutan di hutan dan menyaksikan bagaimana mereka melahap makanan alami mereka di hutan kerap membuat tim Post Release monitoring (PRM) kami bertanya-tanya, seperti apa rasa makanan orangutan? Tertarik untuk mengetahui langsung rasanya, tim PRM kami dari Kamp Nles Mamse, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur menjajal beberapa makanan hutan. Berikut adalah kisah tentang makanan yang mereka temukan.
Di bulan Agustus tahun lalu, tim patroli kami dari Kamp Nles Mamse sempat mengalami beberapa hari kosong, tak berhasil menemukan orangutan untuk diamati. Sembari berjalan mencari tanda-tanda keberadaan orangutan berupa sarang bekas atau makanan sisa, tim kami menyadari sejumlah pohon tumbuhan di sekitar menyediakan berbagai makanan alami bagi orangutan
Suatu hari, tim kami tertarik untuk mencicipi rasa beberapa makanan alami orangutan. Kami mencoba daun mahang (macaranga), lalu buah jeruk yang kami tanam di belakang kamp, buah senggani atau senduduk (melastoma), dan umbut rotan. Secara keseluruhan, semua makanan ini jauh dari rasa lezat bagi lidah manusia, namun masih bisa dimakan dan tampaknya bermanfaat bagi kesehatan. Jika kami ingin menjadikannya kudapan, kami jelas perlu mengolahnya terlebih dulu dan sebaiknya tidak dimakan mentah.
Mengacu pada sejumlah penelitian, kami tahu bahwa komposisi makanan orangutan mencakup tumbuhan dan berbagai bagian yang baik bagi kesehatan. Misalnya, daun mahang yang selalu tumbuh sepanjang tahun bermanfaat sebagai obat sakit perut, sementara umbut rotan memiliki zat antibakteri yang baik untuk mengobati luka infeksi. Buah senggani bermanfaat sebagai obat penurun panas, penghilang rasa sakit, memperlancar aliran darah, dan menetralkan racun. Memahami berbagai manfaat ini tentu sangat berguna bagi manusia, terutama di saat darurat.
Tiada hentinya kehidupan orangutan membuat kami terkesima, juga kekayaan hutan yang ada di hadapan kami. Tim kami siap untuk mencicipi tumbuhan lain yang menjadi makanan favorit orangutan, dan tentu akan kami ceritakan pengalaman tersebut di sini.
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Yayasan BOS akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-27 dari Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen.
Pada akhir tahun 2024 lalu, Baimah dan Feruza akhirnya naik kelas ke Sekolah Hutan Level 1. Perjalanan mereka menuju tahap baru ini diawali dengan proses adaptasi yang penuh tantangan.
Pemindahan ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa orangutan yang tengah menjalani proses rehabilitasi dapat belajar dan berkembang dengan lebih baik di lingkungan yang mendukung.
