Apakah kamu member?

SEHARI BERSAMA DESI

Awal bulan September tahun lalu, Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami melakukan pengamatan Nest to Nest terhadap Desi, orangutan betina yang tinggal di pulau Juq Kehje Swen. Tim yang beranggotakan Aluna, Ubay, Rustam, dan Erik sudah bersiap sejak pagi untuk menuju ke lokasi di mana Desi membangun sarang dan tidur pada malam sebelumnya. Tim kami tidak mau ketinggalan menyaksikan momen di saat Desi baru bangun tidur. Sayangnya, tidak berjalan sesuai dengan rencana. 

Desi tidak ditemukan di sarangnya, lokasi terakhir yang diketahui. Setelah lama mencari keberadaannya, Desi ditemukan sedang duduk santai di atas pohon dan mengamati tim kami yang sedari tadi mencarinya. Tim kami akhirnya mengubah data yang direkam terhadap Desy dari Nest to Nest menjadi Found to Nest. 

Hari itu, Desi mengejar tim PRM kami sehingga mau tidak mau tim harus dibagi menjadi dua bagian. Tim PRM kami berasumsi bahwa Desi saat itu sedang lapar dan hendak meminta makanan. Pengamatan harus dilakukan sambil bersembunyi untuk menghindari kejaran orangutan betina itu. 

Desi bertingkah lucu saat ia mencoba membuat alas duduk dari patahan ranting, dedaunan kering, dan beberapa semak yang ia kumpulkan. Ia susun semua bahan lalu mendudukinya. Karena tidak nyaman, Desi segera bangkit untuk menghamburkan susunan itu kemudian menyusunnya lagi, lalu mendudukinya kembali. Kegiatan itu dilakukan Desi berulang kali dan tim PRM kami yang menyaksikannya tidak kuat menahan tawa. 


Sepanjang hari, Desi kembali mencari pohon yang cocok untuk tempatnya singgah dan beristirahat. Setelah menemukannya, Ia berdiam diri dan bergelantungan untuk sementara waktu, seolah-olah sedang menunggu perahu teknisi yang lewat mengantarkan makanan. Tim PRM kami akhirnya memutuskan untuk memberinya buah-buahan. Melihat tim kami bersiap memberinya makan, ia langsung bergegas menghampiri dan memakan buah-buahan itu dengan lahap. Tentu saja yang pertama kali ia santap adalah mangga, buah kesukaannya. 

Setelah selesai makan siang, tim kami bertukar sif untuk mengamati Desi. Ia juga terlihat mencoba memakan daun dan umbut tanaman. Setelah merasa cukup, Desi kembali memanjat ke atas pohon dan bergelantungan. 

Menjelang sore hari, tim kami memutuskan untuk tinggal sedikit lebih lama untuk memastikan di mana Desi membuat sarang. Setengah jam berlalu, tanpa ada tanda-tanda Desi bersiap untuk membangun sarang tidur. Desi malah berbaring dan tidur di pohon Ficus benjamina, tempat biasa ia menunggu. Pengamatan sudah berlangsung selama dua belas jam, namun tetap tidak terlihat tanda-tanda Desi akan membangun sarang untuk tempat tidurnya malam ini. Meski begitu, pengamatan yang produktif hari itu harus berakhir dan saatnya tim kami pulang untuk beristirahat dari hari yang panjang dan melelahkan ini.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup