Apakah kamu member?

RANGKONG GADING: SIMBOL KESETIAAN MASYARAKAT DAYAK

Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) atau Tajaku, sebutan bagi masyarakat Dayak Punan Aput yang bermukim di Desa Long Sule dan Long Pipa merupakan satwa yang hanya bisa ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.

Di Kalimantan, satwa ini mudah dikenali karena bentuk kepala yang unik dan suaranya yang khas. Namun, keberadaannya semakin sulit ditemui karena menjadi salah satu satwa yang diburu. Bisa berjumpa dengannya di dalam hutan secara langsung merupakan momen yang sangat berkesan mengingat populasinya yang semakin sedikit. 

Bagi masyarakat Dayak, Tajaku adalah lambang kesetiaan. Menurut cerita dari masyarakat setempat, ketika sang betina menghilang atau mati, si jantan akan mencari pasangannya selama berbulan-bulan di lokasi terakhir mereka bersama. 


Rangkong Gading atau Tajaku (Kredit foto: Abi) 

Sebelumnya, Tajaku bagi masyarakat Dayak diburu untuk diambil kepala dan bulunya sebagai aksesoris kesenian dan pakaian adat. Kini, perburuan Rangkong Gading untuk keperluan ekonomi di desa Long Sule dan Long Pipa sudah lama ditinggalkan. Mereka memercayai bahwa Tajaku sebagai simbol adat memiliki nilai yang sangat sakral dan tidak bisa digantikan dengan uang berapa pun. 

Para sesepuh di kampung mengingatkan pada generasi muda untuk selalu melestarikan alam dan menjaga populasi Tajaku agar keberadaannya tetap bisa dijumpai oleh generasi selanjutnya. 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup