HARI BUMI SEDUNIA 2024: PLANET VS PLASTIK
Setiap tahun pada tanggal 22 April, kita merayakan Hari Bumi Sedunia untuk menghormati planet yang menjadi rumah bagi kita semua.
Bagi sebagian orang, ular mungkin menjadi sesuatu yang menggelikan atau bahkan menakutkan. Persepsi tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Saat merasa terganggu atau lapar, ular akan menyerang lawan atau melindungi dirinya dari predator, seperti manusia.
Tinggal di tengah hutan, memungkinkan terjadinya kontak antara tim Post-Release Monitoring (PRM) kami dengan ular. Untuk itu, kami bekerja sama dengan BOS Switzerland dan Yayasan Sioux Ular Indonesia untuk memberikan pelatihan penanganan ular yang dilaksanakan pada 25-26 Januari lalu bagi tim PRM kami di Kamp Nles Mamse. Pelatihan tersebut mengubah persepsi tim PRM kami terhadap ular.
Selama pelatihan, tim kami mempelajari bahwa secara ilmiah, ular dikategorikan menjadi tiga kelompok berdasarkan kekuatan bisa atau racun yang dimiliki, khususnya ular-ular endemik yang ada di Indonesia. Kelompok-kelompok tersebut adalah neurotoksik, hemotoksik, dan sitotoksik. Di Indonesia sendiri juga terdapat ular endemik dari jenis-jenis ini dengan racun yang lemah atau sangat kuat, seperti ular kobra dan ular beludak.
Proses identifikasi jenis ular menjadi kunci utama dalam mengenali, menghindari, dan mengendalikan ular di hutan. Selama sesi pelatihan, tim PRM kami diajarkan untuk bisa mengenali dan mengendalikan ular dengan tetap mengedepankan prinsip keselamatan. Pelatih juga mengajarkan cara bagaimana memberikan pertolongan pertama yang efektif bagi korban yang mendapatkan gigitan ular.