Apakah kamu member?

CAIRAN EMAS BERHARGA DI TUANAN

Hari ini, kami kembali ke stasiun penelitian orangutan liar di Kawasan Konservasi Mawas di Kalimantan Tengah, Indonesia: di Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan! Kerja bersama antara BOS Foundation, dengan Universitas Nasional (UNAS), Universitas Zurich, dan Universitas Rutgers. Penelitian yang dilakukan di Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan ini, meliputi: perilaku dan ekologi orangutan liar Kalimantan serta ekologi rawa gambutnya yang telah berlangsung sejak 2013.

Di artikel kami Minggu lalu, kami bercerita tentang kegiatan lokakarya yang dilaksanakan pada bulan November 2021, tentang penelitian nutrisi dan kesehatan orangutan (baca selengkapnya di sini, jika Anda belum melakukannya!). Namun, kali ini ada lebih banyak cerita yang ingin kami bagikan! Dengan adanya lebih dari 2.500 populasi orangutan liar di daerah tersebut, tidak akan kekurangan topik penelitian untuk dieksplorasi!


Dr. Vogel mendemonstrasikan cara mengolah sampel urin untuk penelitian kesehatan orangutan

Dr. Vogel mendemonstrasikan cara memipet sampel urin

Novera, salah satu staf BOS Foundation Nyaru Menteng, memipet sampel urin untuk dikirim ke lab

Mindy dan Marley

Penelitian nutrisi hanya sebagian dari pekerjaan yang dilakukan oleh tim peneliti dari UNAS dan Rutgers. Mereka juga mempelajari kesehatan orangutan di Tuanan dengan mengumpulkan dan menganalisa sampel urin mereka. Setiap pagi sebelum matahari terbit, dengan bantuan kantong plastik yang menempel pada tongkat, tim Tuanan mengumpulkan urin dari orangutan yang kencing dari sarang mereka di atas pohon saat baru bangun tidur. Ketika para peneliti kembali ke lab di penghujung hari, mereka menyiapkan sampel urin tersebut untuk dianalisis dan mulai belajar tentang kesehatan orangutan.

Dengan tangan yang kuat dan kokoh dan konsentrasi yang tinggi untuk tidak menumpahkan ‘cairan emas’ yang berharga, Dr. Vogel mendemonstrasikan cara menyiapkan sampel urin dan mengambil beberapa data kesehatan awal. Hanya diperlukan beberapa tetes sampel urin yang ditempatkan dengan hati-hati pada potongan plastik berlapis yang disebut Chemstrips®, untuk terjadi reaksi yang menyebabkan perubahan warna. Perubahan warna ini dapat dibaca dan diinterpretasikan dengan menggunakan tombol warna untuk menemukan bukti penurunan berat badan, infeksi, atau tanda-tanda penyakit lainnya. Sampel urin yang disiapkan selama lokakarya, nantinya akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui variasi penanda biologis (biomarker) stres, kehilangan protein, dan masih banyak lagi. Dengan melatih mahasiswa UNAS ini, tim Tuanan berharap dapat terus memantau kesehatan para orangutan ini ke depannya.

Lokakarya itu tidak diragukan lagi sangat sukses, tetapi puncak dari perjalanan produktif ini adalah kesempatan untuk melihat sekilas anggota baru dari populasi orangutan di Tuanan—Marli. Orangutan kecil berusia 4 bulan yang tampak penasaran saat dijumpai ini adalah bukti bahwa bagaimanapun mereka melakukannya, orangutan di Tuanan tetap cukup makan dan sehat. Dengan penelitian lanjutan, Tim Tuanan berharap dapat mengetahui caranya. Nantikan lebih banyak cerita dari Tuanan (dan Marli)!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup