Apakah kamu member?

WORLD RAINFOREST DAY: ONE KEHJE SEWEN FOREST

Hari ini merupakan peringatan Hari Hutan Hujan Sedunia dan salah satu hutan hujan terbesar se-Asia terletak di Kalimantan, Indonesia. Salah satu lokasinya berada di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur, tempat di mana kami melepasliarkan orangutan.

Di hutan Kehje Sewen, kami memiliki dua kamp, kamp Lesik di bagian utara, dan kamp Nles Mamse di bagian selatan. Pada peringatan Hari Hutan Hujan Sedunia ini, kami akan berbagi kepada anda bagaimana keindahan Hutan Kehje Sewen melalui wawancara Devi dan Rofinus, tim Post Release Monitoring (PRM) yang bertugas di kamp Lesik dan Nles Mamse.

Apa arti hutan hujan bagi anda?

Devi mengatakan, “Sesuai namanya, hutan ini memiliki curah hujan yang tinggi, yang relatif konsisten sepanjang tahun. Hutan hujan, bagi saya, adalah bukti bahwa ada harmoni di alam. Ketika hutan dibiarkan begitu saja dan segala sesuatu dibiarkan menjalankan fungsinya, maka terciptalah ekosistem yang kaya akan kehidupan dan tak tertandingi oleh yang lainnya. Keanekaragaman hayati di dalamnya saling mendukung, dan bersama-sama mendukung tingkat produktivitas yang tinggi, yang pada gilirannya berkontribusi kembali pada keanekaragaman hayati hutan yang kaya. Ini berarti bahwa hutan hujan memainkan peran yang sangat penting di Bumi, baik secara ekologis dan sebagai salah satu produsen jasa lingkungan terbesar di planet ini.”

Sementara itu arti hutan hujan bagi Rofinus, “Menurut saya, hutan hujan adalah salah satu tempat yang paling indah di dunia. Ini karena di sana saya merasa tenang dan bersemangat. Di hutan hujan ada beragam jenis satwa, serta jenis tumbuhan yang banyak di antaranya memiliki kegunaan untuk obat-obatan. Cukup berjalan di hutan hujan, menikmati semua tanaman dan kehidupan di dalamnya, merupakan pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.”

Bagaimana kondisi Hutan Kehje Sewen?

Kondisi Hutan Kehje Sewen menurut Devi, “Hutan Kehje Sewen memiliki bentang alam yang sangat indah, diselimuti perbukitan yang menjulang tinggi, sungai yang mengalir, tutupan kanopi hutan yang bertingkat, serta beragam fauna dan flora. Hutan Kehje Sewen memberikan sekilas keindahan hutan yang secara alami dibiarkan tumbuh dan akhirnya dapat mencapai puncak suksesi. Banyaknya liana, pohon-pohon yang besar dan tinggi, lumut-lumutan yang tumbuh di tanah maupun bebatuan, menjadi bukti bahwa secara lestari hutan ini tumbuh dengan baik”

Rofinus mengatakan, “Menurut saya, Hutan Kehje Sewen dalam kondisi yang cukup baik. Masih banyak pohon tinggi di dalam hutan, serta kondisi alam yang masih terjaga.”

Apa karakteristik Hutan Kehje Sewen yang membedakan dengan hutan lain?

Devi: “Hutan Kehje Sewen memiliki karakteristik yang unik. Sistem sungai merupakan sumber yang penting untuk kehidupan di hutan, membentuk kontur yang curam di daerah tersebut. Tercakup dalam perbukitan dan lembah, pemandangan yang dihasilkan adalah salah satu keindahan belaka. Dari kejauhan, kita bisa melihat bukit yang berseberangan. Terkadang juga bisa melihat monyet sedang bersenang-senang bermain di pepohonan. Selain itu juga bisa melihat burung enggang sedang membangun sarang dan melihat elang terbang. Kontur yang curam memberikan habitat yang nyaman bagi beberapa mamalia unik, seperti babi hutan, rusa, dan beruang madu. Tingkat keanekaragaman hayati Kehje Sewen yang tinggi menjadikannya salah satu hutan terpenting di kawasan ini.”

Rofinus: “menurut saya, kekayaan sumber pakan dan air yang melimpah menjadi karakteristik yang membedakan hutan di sini dengan hutan yang lain.”


Kehje Sewen Forest

Devi in the river at Kehje Sewen Forest

Rofinus on work in the Kehje Sewen Forest

Polypedates otilophus

Devi in the Kehje Sewen Forest

Bagaimana pengalaman anda selama melakukan patroli orangutan di Hutan Kehje Sewen?

Devi: “Patroli merupakan suatu upaya untuk menghibur diri sekaligus suatu tantangan yang harus selalu dihadapi setiap harinya. Ada rasa antusias ketika di jadwal kegiatan hari ini tertuliskan kode TR (patroli Transek). Banyak pertanyaan mulai muncul di benak saya, seperti: Apakah saya akan melihat orangutan hari ini? Apakah hari ini saya dapat memotret satwa menarik lainnya? Seperti apa cuacanya dan apakah hal itu akan mempengaruhi pemantauan kami hari ini? Pertanyaan-pertanyaan ini membuat saya semakin tidak sabar untuk berpatroli. Pada awal patroli, kontur lanskap terkadang agak sulit untuk dinegosiasikan. Kontur tanah yang berbukit-bukit membuat kaki kita cepat lelah dan sangat ingin segera beristirahat. Namun ketika kita berhenti untuk mengambil nafas, tiba-tiba muncul hewan menarik yang kemudian mendorongmu untuk terus berpatroli.

“Kecemasan juga bisa mengganggu patroli, apalagi ketika tiba-tiba turun hujan saat malam tiba. Kondisi hutan tropis yang basah membuat kita sering mengalami tanah longsor, pohon tumbang, dan sungai yang banjir. Namun kendala tersebut tidak membuat kami patah semangat. Kami selalu menemukan jalan keluar dari kesulitan sehingga dapat terus berpatroli, tanpa mengorbankan keselamatan anggota tim kami.”

Rofinus: “Pengalaman saya di sini begitu banyak dan beragam, bahkan dari awal mulai saya belajar mengenai jenis tumbuhan, satwa, burung-burung yang ada, serta orangutan. Dahulu saya berpikir orangutan hanya sekedar hewan, tidak seperti manusia, tetapi sekarang saya mulai paham bahwa orangutan sangat mirip dengan manusia juga, dan merasa iba terhadapnya atas semua yang telah dilakukan oleh kita manusia.”

Lalu apa tantangan hidup dan bekerja di Hutan Kehje Sewen?

Devi: “Hidup di hutan, kita harus mengantisipasi hal yang tidak terduga karena apa pun bisa terjadi. Sebagai manusia yang hidup di era internet, hidup di hutan menghadirkan tantangan lama yang banyak dari kita tidak terbiasa dengan dunia modern yang terhubung ini. Mungkin sangat sulit untuk mengakses informasi yang banyak dari kita anggap remeh. Seperti yang bisa kamu bayangkan, jaringan internet di sini tidak stabil, kita harus bersabar saat berkomunikasi dengan orang di luar hutan, apalagi jika ingin tetap berhubungan dengan keluarga dan teman kita. Saat melakukan aktivitas di hutan, kita juga harus tetap waspada terhadap berbagai bahaya yang bisa kita temui setiap saat. Ada banyak hewan liar dan tanaman beracun yang bisa kita temui karena tingkat keanekaragaman hayati hutan yang tinggi. Ada ular berbisa, beruang madu, macan dahan, dan bahkan orangutan yang direhabilitasi terkadang tidak dapat diprediksi. Artinya, kita harus menjaga tingkat kesadaran yang tinggi di mana pun kita berada dan apa pun yang kita lakukan, karena kamp cukup jauh dari pusat kesehatan terdekat. Selain satwa hutan, faktor lingkungan juga perlu kita perhatikan, karena cuaca dapat berubah dengan cepat dan drastis. Misalnya, hujan lebat yang dapat menyebabkan tanah longsor secara tiba-tiba dan membanjiri sungai. Angin kencang yang dapat merobohkan pohon-pohon tinggi. Kita harus selalu waspada dan hati-hati, karena kecelakaan bisa terjadi kapan saja.”

“Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti: kendala keterbatasan komunikasi, kondisi medan yang ekstrem, dan tantangan kondisi alam yang ada seperti hujan lebat, banjir, dan pohon tumbang,” jawab Rofinus.

Mengapa penting melestarikan Hutan Hujan Kehje Sewen?

Devi menjawab, “Pertama kali saya melihat orangutan di alam liar adalah di hutan ini, dan orangutan hanyalah salah satu dari banyak hewan menarik yang saya temui di sini. Ada banyak juga jenis burung yang memiliki corak warna yang memukau dan unik dari jenis lainnya. Saat berpatroli, kita sering tidak menyadari matahari bersinar terik karena kanopi yang lebat membantu menciptakan iklim mikro yang berbeda. Kita merasa lebih sejuk dan nyaman saat memasuki hutan. Hutan Kehje Sewen juga memiliki banyak sungai yang mengalir melaluinya dan, seperti banyak hutan hujan lainnya, Hutan Kehje Sewen juga memiliki peran hidrologis yang penting dalam mengatur air yang memungkinkan kehidupan berkembang di sini. Bagaimanapun, air adalah sumber kehidupan - kita tidak bisa hidup tanpanya! Inilah mengapa hutan hujan yang kita miliki, seperti Hutan Kehje Sewen, sangat penting untuk dilestarikan.”

Rofinus menambahkan jawaban Devi, “Menjaga kondisi hutan yang ada itu hal yang sangat penting, kami ingin memastikan tidak ada banjir dan tanah longsor, sehingga masyarakat di sekitar hutan aman.”

Di Hari Hutan Hujan Sedunia ini, mari kita berkomitmen untuk terus melestarikan Hutan Kehje Sewen yang indah ini. Kita hanya memliki satu bumi, dan hanya ada satu Hutan Hujan Kehje Sewen!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup