Apakah kamu member?

NYATAKAN CINTA DENGAN KEBEBASAN HARI KE-1

Bertepatan dengan momen Hari Kasih Sayang, Yayasan BOS di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, hari ini memulai aktivitas pelepasliaran 20 orangutan ke habitat aslinya, yang rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, sebagai wujud cinta dan dedikasi terhadap usaha pelestarian orangutan dan habitatnya.

Mulai hari ini, 13 Februari 2013 dan selama dua hari ke depan, 14 - 15 Februari 2013, sebanyak lima orangutan semi-liar dan 15 orangutan rehabilitan akhirnya berangkat dari Nyaru Menteng untuk menuju titik-titik pelepasliaran yang telah ditentukan sebelumnya di Hutan Lindung Bukit Batikap.

Lima orangutan semi-liar itu terdiri dari 3 jantan – Rachmad, Klowor dan Edwan – serta 2 betina, yaitu Darsi dan Mexa. Sedangkan 15 orangutan rehabilitan terdiri dari empat pasang ibu dan anak – Lesta-Lewis, Dagoy-Debby, Markisa-Uli dan Centil-Ross – empat jantan – Danur, James, Mogok dan Alibaba, serta tiga betina, yakni Isis, Manggo dan Lupita.

Yang menggembirakan adalah ini merupakan kali kedua Yayasan BOS melepasliarkan “lulusan sekolah hutan” atau orangutan rehabilitan di Kalimantan Tengah. Ini juga merupakan kegiatan pertama tahun ini, dari serangkaian kegiatan pelepasliaran orangutan yang telah direncanakan di tahun 2013.

Perjalanan Dimulai!

Menjelang tutup tahun 2012 lalu, kedua puluh orangutan ini dipindahkan dari pulau pra-pelepasliaran ke kandang karantina di Nyaru Menteng, yang dinamakan “Nyaru Menteng 3”, di mana mereka harus menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh. menjalani proses karantina sembari menunggu hasil pemeriksaan medis. Langkah selanjutnya adalah pemasangan transmitter agar mereka dapat dipantau oleh tim Post Release Monitoring (PRM) selama minimal satu tahun setelah dilepasliarkan. Proses karantina ini membutuhkan waktu sedikitnya 60 hari.

Hari ini, 13 Februari 2013 mulai pukul 5 pagi, Tim Medis Nyaru Menteng yang terdiri dari drh. Agus Fahroni, drh. Fiet Hayu P., drh. Riani Anggun Mumpuni, drh. Maryos V. Tandang, drh. Meryl Yemima dan drh. Barlian Purnama Putra mulai melakukan proses sedasi untuk grup orangutan yang pertama, yang terdiri dari Markisa-Uli, Manggo, Edwan, Darsi, Klowor, James, Centil-Ross, dan Rachmad.

Grup Pertama Menuju Puruk Cahu

Pada grup pertama, Markisa ternyata tidak perlu disedasi. Sambil menggendong putrinya, Uli, dia dengan mudah dituntun oleh teknisi dan secara sukarela masuk ke kandang transportasi yang telah disediakan untuknya. Grup pertama ini kemudian dimuat ke truk dan dibawa ke Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya, sekitar satu jam perjalanan dari Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng.

Sementara menunggu proses pemuatan kandang-kandang transportasi ke dalam pesawat, kami pun menyelenggarakan konferensi pers di Bandara Tjilik Riwut untuk memberikan pejelasan kepada rekan-rekan media mengenai aktivitas pelepasliaran hari ini. Konferensi pers juga dihadiri oleh Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Ir. Kholid Indarto, serta CEO Yayasan BOS, Dr. Jamartin Sihite.

Setelah itu, waktu lepas landas pun tiba. Sepuluh orangutan dalam grup pertama berangkat dari Palangka Raya sekitar jam 8.30 pagi dan mendarat dengan selamat di Puruk Cahu, ibukota Kabupaten Murung Raya, jam 9.30 pagi.

Disambut oleh tim teknisi di Puruk Cahu, kandang-kandang transportasi kembali dimuat ke truk dan langsung dibawa ke areal transit yang berlokasi di kompleks PT. Indo Muro Kencana (IMK). Karena banyaknya jumlah orangutan yang akan dilepasliarkan kali ini, beberapa orangutan akan menginap dua malam di areal transit ini, sebelum dibawa oleh helikopter menuju destinasi akhir, yaitu Hutan Lindung Bukit Batikap.


Kandang-kandang transportasi sudah siap (foto oleh: Monica Devi Krisnasari)

drh. Riani menyiapkan dosis sedasi (foto oleh: Anton Nurcahyo)

Memasukkan Klowor ke kandang transportasi (foto oleh: Anton Nurcahyo)

Memuat kandang-kandang transportasi ke dalam truk di Puruk Cahu (foto oleh: Iwan Pribadi)

Isis, tanpa harus disedasi secara sukarela digandeng ke kandang transportasi (foto oleh: Hermansyah)

Danur sudah masuk kandang transit di IMK (foto oleh: Iwan Pribadi)

Grup Kedua Menuju Puruk Cahu

Sementara itu, di Nyaru Menteng, bersamaan dengan pesawat lepas landas membawa grup pertama, jam 8.30 pagi grup kedua pun disiapkan. Mereka adalah Alibaba, Mogok, Lesta-Lewis, Dagoy-Debby, Lupita, Mexa, Isis, dan Danur. Mereka mulai disedasi pukul 8.30 pagi. Seperti Markisa, Lesta pun tidak perlu disedasi. Ia dan putranya Lewis juga dengan senang hati mengikuti teknisi ke kandang transportasi. Begitu pula dengan Isis.

Setibanya di Puruk Cahu pada pukul 2 siang, mereka pun segera dibawa dengan truk menuju areal transit di IMK. Dan sekitar jam 3.30 siang tadi, keduapuluh orangutan tersebut telah masuk ke kandang transitnya masing-masing dan beristirahat dengan nyaman.

Menanti Saat Pulang Kampung!

Dalam dua hari ke depan, para orangutan ini kembali akan dibagi menjadi dua grup. Jika semuanya berjalan sesuai rencana dan cuaca memihak pada kami, grup pertama akhirnya akan pulang kampung ke hutan asal mereka esok hari, sedangkan grup kedua akan mendapatkan gilirannya lusa.

Nantikan kisah-kisah seru selanjutnya tentang kegiatan Pelepasliaran Orangutan Nyaru Menteng yang ke-5 ini! Untuk live tweet (dalam Bahasa Indonesia), ikuti Twitter kami: @bornean_ou.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup