TEMON DAN LAHEI MENGHILANG!
Temon dan Lahei, adalah penjelajah yang terampil dan independen dari kelompok Sekolah Hutan di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng, menghilang!
Selain fokus melakukan nest to nest terhadap Yayang dan bayi barunya, tim Post Release Monitoring (PRM) juga tetap melakukan pemantauan dan patroli rutin mencari sinyal keberadaan orangutan lain yang telah kami dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen. Pengamatan Nest to nest berarti kami harus bangun dan meninggalkan camp sebelum matahari terbit sehingga kami bisa memantau individu orangutan sebelum ia bangun dari sarangnya.
Setelah orangutan memulai kegiatannya, kami mengambil data mereka setiap 2 menit terhadap segala sesuatu yang mereka lakukan, mulai dari dia makan, beristirahat, bermain, atau bertemu dengan orangutan lainnya; semuanya kami catat kegiatannya. Kami melakukan hal ini sampai sore ketika orangutan yang kami pantau membangun sarang baru untuk istirahat di malam hari.
Bertemu Kembali dengan Lesan
Lesan adalah salah satu orangutan betina remaja yang sudah hampir empat bulan ini tidak terdeteksi sinyalnya oleh tim PRM. Terakhir kali bertemu dan dipantau oleh tim PRM, Lesan bersama Casey, dan Hamzah sedang beraktivitas bersama di depan Camp Lesik. Beberapa minggu yang lalu terlihat Lesan beraktivitas di atas pohon di depan Camp Lesik, sepertinya ia datang dari arah Transek Ariyo.
Lesan terlihat tengah asyik makan buah Piper aduncum dan sesekali melihat ke arah kami yang sedang mencatat aktivitasnya dan memantaunya selama 2 jam. Seusai menyantap makanannya, Lesan pergi menjauhi Camp Lesik dengan berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain.
Casey Yang Sehat
Seminggu setelah bertemu dengan Lesan, tim PRM yang sedang melakukan patroli di transek Mobil Mogok bertemu dengan Casey. Saat itu kami sedang berusaha untuk mendapatkan sinyal orangutan dengan naik ke punggungan bukit di transek Mobil Mogok. Tiba-tiba Casey muncul dari semak-semak tidak jauh dari kami berada, membuat kami kaget.
Selama dua jam pengamatan, Casey banyak makan umbut-umbutan dan beberapa kali memanjat pohon, dan beristirahat. Setelah dua jam pengamatan, kami pun meninggalkan Casey dalam keheningan karena tidak ingin terlalu mengganggu aktivitasnya. Hari sudah semakin sore, kami pun kembali ke Camp Lesik.
Senang rasanya melihat dua betina yang sudah hidup selama tiga tahun lebih ini masih terus sehat dan aktif di Hutan Kehje Sewen. Kami terus berharap agar semua orangutan yang dilepasliarkan terus hidup sejahtera dan bahagia di rumah sejatinya, di Hutan Kehje Sewen.