Apakah kamu member?

PROFIL KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-15 NYARU MENTENG

Memperingati Hari Konservasi Margawatwa Sedunia (World Wildlife Conservation Day) yang jatuh pada 4 Desember, Borneo Orangutan Survival Foundation (Yayasan BOS) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah akan kembali melepasliarkan 11 orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Inilah profil mereka
 

LIAR
Orangutan liar adalah orangutan yang lahir dan besar di hutan, tidak pernah dan/atau jarang berinteraksi dengan manusia, dan pada saat diselamatkan memperlihatkan perilaku alami (liar).

1. BANA
Bana diselamatkan pada 14 Oktober 2016 oleh tim rescue gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan BOSF Nyaru Menteng. Bana yang diperkirakan berusia sekitar 25 tahun, tengah terjebak di hutan kecil yang habis akibat pembukaan lahan untuk perumahan di daerah transmigrasi Hiang Bana, Desa Petak Bahandang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Orangutan jantan besar ini sesekali keluar dari hutan dan memakan tanaman di perkebunan para transmigran, sebelum akhirnya warga melaporkan keberadaannya ke BKSDA.

Saat diselamatkan, Bana menderita banyak luka terbuka di tangannya yang membutuhkan penanganan segera. Tim rescue membawa Bana ke Nyaru Menteng guna mendapatkan perawatan, dan tim medis yang berdedikasi di sana merawat luka-lukanya sampai pulih.

Orangutan jantan dominan berbantalan pipi dan berambut panjang dan tebal berwarna coklat keemasan ini sudah siap untuk dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

2. SAWA DAN SAWI
Tim rescue gabungan BKSDA Kalimantan Tengah dan BOSF Nyaru Menteng menyelamatkan Sawa dan putrinya Sawi, hanya seminggu setelah Bana. Pasangan induk dan anak ini ditemukan di hutan kecil yang tersisa di daerah transmigrasi Hiang Bana, Desa Petak Bahandang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Sawa dan Sawi dibawa ke Nyaru Menteng pada tanggal 23 Oktober 2016.

Sawa diperkirakan berusia sekitar 15 tahun dengan berat badan 30 kg. Saat diselamatkan, terdapat banyak luka terbuka di tangan dan katarak di mata sebelah kiri. Tim rescue pun memutuskan untuk membawa Sawa dan Sawi ke Nyaru Menteng guna pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut, dan setelah perawatan intensif, luka di tangan Sawa pulih dengan sempurna.

Sawa akan segera dilepasliarkan ke alam liar bersama Sawi yang baru berusia 4 tahun. Pasangan ibu-anak ini akan bergabung dengan kandidat rilis lain untuk menjadi penghuni teranyar Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
———————————————————–
 

REHABILITAN
Rehabilitan adalah orangutan yang diselamatkan pada usia sangat muda dan/atau disita dari peliharaan manusia secara ilegal. Mereka memiliki kemampuan dan keterampilan untuk hidup mandiri di hutan sangat terbatas, dan karenanya harus terlebih dahulu menjalani proses rehabilitasi

3. KISAR
Kisar tiba di Nyaru Menteng pada 1 September 2002 setelah diselamatkan di Desa Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah oleh tim rescuegabungan BKSDA Kalimantan Tengah dan BOSF Nyaru Menteng. Saat tiba di Nyaru Menteng ia berusia 2 tahun dan beratnya 5,6 kilogram.

Setelah melewati masa karantina, Kisar mulai menjalani masa rehabilitasi di Sekolah Hutan Nyaru Menteng. Ia dipindahkan ke Pulau Kaja setelah menamatkan Sekolah Hutan, untuk menyelesaikan rehabilitasi tahap akhir sebelum dilepasliarkan. Selama di pulau Kaja, orangutan jantan ini sangat aktif menjelajah pulau mempraktikkan kemampuan yang ia pelajari di Sekolah Hutan. Kisar memiliki kemampuan mencari pakan alami yang baik dan suka makan daun muda, pakis hutan, pucuk daun dan buah-buahan hutan.

Kini Kisar berusia 16 tahun dengan berat badan 62,3 kg. Kisar kecil telah tumbuh menjadi orangutan jantan dewasa dengan wajah tampan dengan poni di dahinya. Ia akan segera membuktikan kemampuan dan kemandiriannya di Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, hidup sebagai orangutan liar sejati

4. MINI
Dua minggu setelah menyelamatkan Kisar, tim rescue gabungan BKSDA Kalimantan Tengah dan BOSF Nyaru Menteng dari Desa Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, menyelamatkan orangutan betina dari lokasi yang sama. Mini tiba di Nyaru Menteng pada 18 September 2002 saat usianya 1,5 tahun dengan berat badan 4,6 kg. Ia kurus tapi buncit, dan selepas dua bulan menjalani masa karantina, Mini bergabung di Sekolah Hutan untuk mengembangkan kemampuan dan perilaku liar.

Lulus dari Sekolah Hutan, Mini melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di pulau Kaja, pada 24 Juni 2013. Selama berada di Kaja, Mini menikmati menjelajah hutan dengan bergerak di antara pepohonan yang tinggi.

Orangutan betina cantik namun kuat dengan rambut panjang tebal berwarna coklat kemerahan ini kini berusia 16 tahun dan beratnya 53,2 kg. Setelah 14 tahun menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng, Mini akan mendapatkan kesempatan hidup liar dan bebas di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

5. SARIMIN
Sarimin masuk ke Nyaru Menteng pada 28 September 2005, setelah disita oleh BKSDA Kalimantan Tengah dari seorang warga di Desa Mendawai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Di sana ia dijadikan hewan peliharaan. Si mungil Sarimin yang saat itu berusia 2 tahun dan beratnya hanya 6 kg, memulai tahap rehabilitasi setelah melewati dua bulan masa karantina di klinik Nyaru Menteng.

Setelah lulus dari Sekolah Hutan, pada 20 November 2014 Sarimin menjalani tahap akhir proses rehabilitasinya di pulau pra-pelepasliaran, Pulau Kaja. Orangutan jantan dengan rambut panjang dan tebal berwarna coklat kemerahan ini suka menyendiri dan tidak suka dengan kehadiran manusia, membuatnya sulit terpantau saat di Kaja.

Kini usia Sarimin 13 tahun dengan berat badan 48,3 kg. ia akan segera berangkat ke hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya untuk memulai hidup barunya sebagai orangutan liar sejati.

6. BEDA
Beda disita BKSDA Kalimantan Tengah dari seorang warga di Desa Tumbang Jutuh, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada 2 Februari 2004 saat usianya 10 bulan dengan berat badan 5,5 kg.

Pada 24 Juni 2016, setelah lulus dari Sekolah Hutan, Beda melanjutkan tahap pra-pelepasliaran di Pulau Kaja. Di Pulau Kaja, orangutan betina ini mengasah keterampilannya mencari pakan alami dan menjelajah setiap sudut pulau Kaja untuk menemukan pakan alami hutan.

Setelah 12 tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, Beda yang kini berusia 13 tahun tinggal menghitung hari sebelum dilepasliarkan sebagai orangutan liar di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

7. SUSI
Susi bersama satu orangutan jantan bernama Juky, disita oleh BKSDA dari seorang warga di Ketapang, Kalimantan Barat, yang menjadikannya hewan peliharaan. Orangutan betina ini tiba di Nyaru Menteng pada 28 Maret 2003, saat berusia 1,5 tahun dengan berat badan 8 kg. Sama seperti orangutan baru lainnya, Susi terlebih dahulu menjalani masa karantina selama 2 bulan sebelum akhirnya mengikuti tahap rehabilitasi di Sekolah Hutan.

Susi lulus Sekolah Hutan dan melanjutkan pembelajarannya di Pulau pra-pelepasliaran Kaja, pada 20 Juni 2013. Di Kaja, Susi senang bersosialisasi dengan orangutan lainnya dan suka menetap di suatu lokasi yang banyak terdapat buah-buahan hutan.

Setelah 13 tahun proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, orangutan cantik ini kini berusia 15 tahun dengan berat badan 49,3 kg. Dalam beberapa hari, Susi akan diberangkatkan dan dilepasliarkan di di belantara Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

8. JUKY
Juky (bersama Susi) disita dari seorang warga di Ketapang, Kalimantan Barat oleh BKSDA pada 28 Maret 2003. Juky kecil saat itu masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 7 kg. Ia dan Susi menjalani masa karantina sebelum akhirnya melanjutkan tahap rehabilitasi di Sekolah Hutan.

Setelah menyelesaikan Sekolah Hutan, Juky masuk ke tahap akhir pra-pelepasliaran di Pulau Kaja. Wajah tampannya membingkai janggut oranye terang serta bantalan pipi yang mulai tumbuh sempurna, memperkuat dominasinya.

Kini berusia 15 tahun dengan berat 66 kg, jantan yang satu ini lebih dari siap untuk menjelajahi rimba Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

9. RINA
Rina disita oleh BKSDA Kalimantan Tengah dari seorang warga Desa Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, pada 26 Maret 2003. Ketika tiba di Nyaru Menteng, usianya diperkirakan 1,5 tahun, beratnya 5 kg dan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan dengan luka di kepalanya. Ia mendapatkan perawatan intensif dari tim medis Nyaru Menteng sebelum menyelesaikan masa karantina, dan melanjutkan proses rehabilitasinya di Sekolah Hutan.

Rina yang terampil mencari pakan alami ini lulus dari Sekolah Hutan dan melanjutkan pembelajarannya di Pulau Kaja, pada 24 Juni 2013. Orangutan betina ini suka menjelajah hutan di pulau Kaja sendirian.
Rina kini berusia 15 tahun dengan berat badan 53 kg, dan setelah 13 tahun menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng, Rina akan segera kembali hidup bebas di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.


Profil Kandidat Pelepasliaran Orangutan ke-15 Nyaru Menteng (Kredit foto: BOSF 2016)

Profil Kandidat Pelepasliaran Orangutan ke-15 Nyaru Menteng (Kredit foto: BOSF 2016)

Profil Kandidat Pelepasliaran Orangutan ke-15 Nyaru Menteng (Kredit foto: BOSF 2016)

10. MIRI
Miri disita oleh BKSDA Kalimantan Tengah dari seorang warga Desa Tumbang Miri, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada 24 September 2002. Bayi orangutan betina ini tiba di Nyaru Menteng dalam kondisi yang memprihatinkan dengan luka terbuka yang mulai membusuk pada jari tengah tangan kanannya. Saat itu usianya masih 2 tahun dengan berat badan 6,1 kg. Miri mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis Nyaru Menteng dan berangsur-angsur sembuh selama masa karantina, setelahnya ia melanjutkan tahap rehabilitasi di Sekolah Hutan.

Pada 20 Juni 2013, Miri bergabung di tahap terakhir rehabilitasi, yaitu pra-pelepasliaran di Pulau Kaja. Kendati ia suka menyendiri, Miri yang suka ingin tahu ini sesekali terlihat bersosialisasi dengan orangutan lainnya, dan suka bermain dengan air.

Kini ia berusia 17 tahun, Miri telah siap menyongsong kebebasannya. Kendati bukan figur yang dominan, kemampuan dan keterampilannya akan membantu Miri menjalani kehidupan liar di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup