Apakah kamu member?

MENGENAL ULAR DI HUTAN KEHJE SEWEN

Hutan Kehje Sewen memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Berbagai jenis ular dapat ditemukan di Hutan Kehje Sewen, inilah beberapa di antaranya:

Ular tambang (Dendrelaphis caudolineatus) merupakan ular agak kecil dan tipis, yang panjangnya dapat mencapai 180 cm. Mereka dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah sampai ke daerah hutan di pegunungan. Makanannya berupa kadal dan katak pohon. Ular tambang tersebar di beberapa negara seperti Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapore, Indonesia (Belitung, Nias, Kalimantan, dan Sumatra), dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Ular Bornean Pit Viper (Trimeresurus borneensis) ini merupakan satwa endemik Kalimantan dan dapat ditemukan pada rawa-rawa, semak-semak di hutan dataran rendah. Ular ini mempunyai bisa yang kuat dan dapat mengigit dengan sangat cepat, namun tidak menyebabkan kematian. Secara kasat mata, ular ini sulit terlihat karena tersamar di sekitar vegetasi. Makanan ular Bornean Vit Viper ini adalah hewan mamalia kecil, seperti tikus dan terampil bersembunyi di bawah dedaunan, membuat sulit terlihat.

Selanjutnya ada ular King Kobra (Ophiophagus hannah) yang juga dapat dijumpai di Hutan Kehje Sewen. King Kobra merupakan ular yang panjangnya dapat mencapai 6 meter dan gigitannya dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Ular ini dapat ditemukan di hutan dataran rendah, lahan pertanian, persawahan, dan lingkungan pemukiman. Mangsa utamanya yaitu ular dan biawak. Persebaran dari ulang king kobra meliputi negara-negara di Asia Tenggara, seperti Myanmar, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia (Sumatra, Belitung, Kalimantan, Jawa, Bali, dll) juga tersebar di negara-negara di Asia Timur, seperti Pakistan India, Bhutan, Nepal, dan China.


Mengenal Ular di Hutan Kehje Sewen: Dendrelaphis caudolineatus (Kredit: Lulut)

Mengenal Ular di Hutan Kehje Sewen: Trimeresurus borneensiss (Kredit: Jani)

Mengenal Ular di Hutan Kehje Sewen: Gonyosoma oxycephalum (Kredit: Bani)

Mengenal Ular di Hutan Kehje Sewen: Ophiophagus hannah (Kredit: Usup)

Ular ekor mati/ ular gadung luwuk (Gonyosoma Oxycephala) juga ditemukan di Hutan Kehje Sewen. Habitat ular ini adalah hutan primer dan sekunder, hutan bakau, rawa-rawa, dan daerah semak basah atau perkebunan. Secara vertikal, ular gadung luwuk biasanya ada di dataran rendah sampai ketinggian 1.300 mdpl. Ular ini biasa memangsa mamalia kecil, kelelawar, burung, dan telur. Ular gadung luwuk ditemukan di Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Ular ini beraktivitas di siang hari, baik di pohon dan kadang juga di tanah.

Setiap kehidupan di bumi memiliki peran masing-masing, seperti ular yang berperan sebagai pengendali hama tikus. Melestarikan kehidupan mereka adalah salah satu cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Ular merupakan satwa yang memiliki adaptasi yang baik sehingga dapat hidup di mana saja, bahkan lingkungan pemukiman. Ketakutan manusia akan ular membuat kehidupan spesies ini terancam. Ular banyak dibunuh akibat stigma negatif masyarakat yang menganggap mereka berbahaya dan menjijikan. Membekali diri dengan pengetahuan akan ular, adalah salah satu cara untuk membantu kita mengubah pemahaman kita terhadap ular. Mari dukung RHOI untuk menjaga hutan, menyediakan rumah bagi banyak spesies, serta belajar bersama tentang kehidupan mereka!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup