Apakah kamu member?

PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-9, D-2 PULANG KE BUKIT BATIKAP

Hari ini, 19 April 2014, sebanyak empat orangutan akhirnya berangkat dari Nyaru Menteng untuk menuju ke Hutan Lindung Bukit Batikap. Empat orangutan tersebut adalah: Slamet, Kacio, Olympia, dan Miss Owen.
 

Perjalanan Pulang Dimulai!

Hari masih gelap saat Tim Pelepasliaran memulai aktivitas hari ini. Pukul 04.30 dini hari Tim Medis dan Teknisi sudah berada di Kompleks Midway 3. Tim medis yang dikoordinir oleh drh. Arga Sawung Kusuma sudah siap untuk membuat para orangutan terlelap. drh. Arga mempersiapkan pembiusan dibantu oleh drh. Meryl Yemima Gerhanauli dan drh. Agnes Pratamiutami yang merupakan dokter hewan dari Program Reintroduksi Orangutan di Samboja Lestari.

Selesai mempersiapkan obat bius, drh. Arga memulai briefing yang dilanjutkan dengan doa bersama agar kegiatan hari ini dilancarkan. Pukul 05.07 dini hari, pembiusan terhadap keempat orangutan kandidat pelepasliaran dimulai. Slamet mendapat giliran pertama dibius oleh teknisi Mulyono. Orangutan jantan dominan yang aktif ini susah sekali tertidur, sehingga tim medis pun memutuskan untuk menambahkan dosis obat biusnya. Sambil menunggu Slamet tertidur, teknisi Mulyono selanjutnya mulai melakukan pembiusan terhadap Miss Owen. Kacio mendapat giliran berikutnya untuk dibius. Tidak seperti kedua temannya Slamet dan Miss Owen yang dibius dengan disumpit, Kacio cukup dibius melalui injeksi.

Miss Owen dan Kacio segera mulai merasakan efek sedatif dan tertidur. Mereka pun segera dipindahkan ke kandang. Tak berapa lama kemudian Slamet pun mulai merasakan efek sedatif dan tertidur. Orangutan jantan gagah dan sudah memiliki bantalan pipi ini siap dipindahkan ke kandang transportnya. Tidak seperti ketiga temannya yang lain, yang harus dibius sebelum dipindahkan ke kandang transport, Olympia cukup digandeng oleh teknisi Mulyono dan drh. Arga untuk masuk ke kandang transport. Pukul 06.03, semua kandang transport sudah dipindahkan ke truk dan tim pelepasliaran bersama dengan para orangutan berangkat menuju bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya, untuk kemudian diterbangkan ke bandara Beringin di Muara Teweh.
 

Menanti “Lampu Hijau” Dari Langit

Hujan mengguyur Muara Teweh sejak dini hari. Hingga tim Pelepasliaran dari Nyaru Menteng tiba di bandara Tjilik Riwut pada pukul 06.55, hujan masih turun, sehingga proses bongkar muat kandang transport dari truk ke dalam pesawat twin otter ditunda. Tim pelepasliaran di Hutan Lindung Bukit Batikap pun melaporkan bahwa awan mendung menggelayuti langit Batikap. Seiring berjalannya waktu kabut tebal dan hujan lebat pun mengguyur Batikap. Meski demikian Tim pelepasliaran di Batikap sudah bersiap menantikan para orangutan di drop point Monnu.

Di bandara Tjilik Riwut, tim pelepasliaran terus menantikan kabar cuaca baik dari Muara Teweh maupun dari Batikap. Kami tetap semangat dan terus berdoa agar cuaca membaik dan ‘berpihak’ kepada kami. Pukul 10.00 kami mendapat kabar dari Batikap bahwa cuaca sudah mulai cerah. Akhirnya kabar gembira datang. Pukul 10.30, tim mendapat “lampu hijau” dari langit dengan memberikan cuaca yang cerah di Muara Teweh. Tim pun sangat bersemangat dan mulai melakukan proses bongkar muat kandang transport ketika pilot twin otter mengatakan bahwa cuaca di Muara Teweh membaik.
Olympia yang pertama kali dipindahkan ke dalam pesawat twin otter disusul kemudian oleh Kacio, Miss Owen, dan Slamet terakhir. Pemberangkatan orangutan ke Muara Teweh yang juga dihadiri oleh Asisten III Pemkot Palangka Raya, Herie Wicaksono ini, akhirnya baru bisa dilaksanakan pada pukul 11.30.


Pelepasliaran Orangutan Ke-9, D-2 Pulang Ke Bukit Batikap (Kredit foto: Indrayana)

Pelepasliaran Orangutan Ke-9, D-2 Pulang Ke Bukit Batikap (Kredit foto: Indrayana)

Pelepasliaran Orangutan Ke-9, D-2 Pulang Ke Bukit Batikap (Kredit foto: Paulina L. Ela)

Pelepasliaran Orangutan Ke-9, D-2 Pulang Ke Bukit Batikap (Kredit foto: Mas Untung)

Pelepasliaran Orangutan Ke-9, D-2 Pulang Ke Bukit Batikap (Kredit foto: Indrayana)

Going Back to the Forest!

45 menit kemudian, pesawat Twin Otter sampai di Bandara Beringin di Muara Teweh. Kandang-kandang transport pun segera di bongkar dari pesawat lalu dipindahkan ke dalam jaring slingload yang telah disiapkan. Load Master, dibantu oleh tim pelepasliaran mempersiapkan kandang dan mengamankan slingload. Setelah pengecekan terakhir oleh drh. Meryl Yemima Gerhanauli, para orangutan siap untuk melakukan perjalanan terakhir mereka menuju Bukit Batikap.

Pukul 13.30, helikopter pun membumbung tinggi, membawa para orangutan tercinta going back to the forest. Twin Otter pun kembali ke bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya untuk persiapan pelepasliaran esok hari. Seharusnya hari ini ada dua grup orangutan yang akan diterbangkan ke Batikap. Tapi karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka keberangkatan orangutan di grup kedua ditunda keesokan hari. Hari yang berat, memang. Tapi kami berharap esok akan lebih baik. Kami juga menunggu kabar dari hutan mengenai pelepasliaran keempat orangutan ini. Jangan lewatkan ya!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup