Apakah kamu member?

Orangutan Jantan Diselamatkan dan Dilepasliarkan

Senin, 3 Desember, Tim BOSF Nyaru Menteng meluncur ke Desa Taringen, Kalimantan Tengah, menyusul laporan dari petani lokal yang telah melihat orangutan di kebunnya. Hari itu, dilengkapi peralatan penyelamatan orangutan, kami meninggalkan kamp pada jam 7 pagi. Dua jam kemudian, kami tiba di lokasi.

Kami dibagi menjadi dua tim. Satu tim pergi berkeliling untuk mencari orangutan di sekitar kebun itu dan tim lainnya bertugas mengamati dan mengawasi tempat di mana orangutan itu diceritakan secara rutin pergi ke sana. Kami tidak menemukan banyak kendala di kebun tanaman karet dan nangka ini. Dibandingkan dengan daerah lainnya, daerah ini dianggap sebagai medan yang mudah.

Di hutan, kami menemukan kotoran orangutan yang ditinggalkan kira-kira 3 jam yang lalu, dan akhirnya tim melihat orangutan jantan dewasa itu di padang rumput, tengah siap untuk melahap beberapa buah-buahan lezat.

Kami mendekatinya perlahan-lahan, karena orangutan bisa merasakan manusia di sekelilingnya dan berlari jauh ke hutan. Kami mengikutinya, sementara anggota tim yang lain menghubungi tim lain untuk melaporkan situasi terkini.
Kami menemukan orangutan itu sudah sampai di sebuah pohon jauh dari kebun. Dokter hewan kami kemudian menyiapkan obat penenang dan seorang teknisi siap untuk menembakkan obat penenang kepada orangutan itu.

Tembakan pertama berhasil mengenai tubuhnya! Kami menunggu untuk sementara waktu, tapi sepertinya orangutan ini sama sekali tidak merasakan efek dari obat penenang, sehingga kami memutuskan untuk memberinya dosis tambahan.
Akhirnya, perlahan-lahan orangutan itu menuruni pohon, menunjukkan bahwa obat penenang itu mulai bekerja padanya. Setelah ia benar-benar terbius dan tidur di tanah, dokter hewan memeriksa kondisinya untuk melihat apakah dia terluka atau tidak.

Diperkirakan orangutan ini berusia 20 tahun dan beratnya sekitar 90 kg. Bisa dibayangkan, betapa beratnya dia dan kami harus membawanya keluar hutan menuju kandang transportasi! Oleh karenanya kami harus mengangkatnya dengan jaring yang kuat.

Setelah beberapa saat, kami akhirnya tiba di kandang transportasi. Kami membuat kandang senyaman mungkin untuk orangutan itu bermalam, karena hari sudah terlalu gelap sehingga kami harus menunggu sampai keesokan harinya untuk melepaskan dia ke hutan yang lebih aman.


Kami menemukan orangutan itu bertengger di atas pohon

Mengangkat dan memindahkan orangutan ke kandang transportasi

Karena harus bermalam, kandang transportasi kami buat senyaman mungkin untuk orangutan ini

Tim Rescue, dari kiri ke kanan: Sudaya, Dedi, Barlian, Nandang, dan Toni

Sayangnya, hutan di sekitar kebun itu telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit dan hanya menyisakan lahan yang sempit sehingga kami tidak bisa melepaskan dia di hutan dekat kebun itu.

Paginya kami siap untuk melepasliarkan orangutan itu. Dengan bantuan warga yang mengenal lokasi dan kondisi geografis daerah setempat, kami akhirnya merilis orangutan jantan besar itu di hutan yang lebih cocok dan layak di mana dia bisa berkeliaran dengan aman.

Operasi ini disebut Rescue and Rilis atau juga biasa disebut sebagai translokasi, yang mana orangutan liar dewasa yang tidak lagi perlu menjalani direhabilitasi atau diajarkan untuk menjadi liar, dapat segera dirilis di hutan yang layak baginya. Kali ini operasi Rescue and Rilis oleh Tim BOSF Nyaru Menteng telah berhasil dilakukan.

Tim yang terdiri dari dokter hewan Barlian, petugas BKSDA Nandang dan Sudaya, serta teknisi Dedi dan Toni, kembali ke Nyaru Menteng dengan perasaan lega meskipun juga sedih mengingat masih banyaknya orangutan yang menghadapi masalah yang sama yaitu hilangnya habitat mereka dan mungkin tidak seberuntung nasib orangutan jantan yang baru saja dirilis itu. Kita semua tentu berharap hukum bagi perlindungan habitat mereka segera dikembangkan, disahkan dan ditegakkan dengan konsekuensi tegas.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup