Apakah kamu member?

AWAL YANG RAPUH MENUJU HARAPAN YANG KUAT

Pada Bulan September 2025, Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng kembali kedatangan penghuni baru. Satu individu bayi orangutan diserahkan secara sukarela oleh warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Kondisi Saat Tiba di Nyaru Menteng

Menurut penuturan warga yang menemukan, bayi orangutan ini berada di jalan area perkebunan sawit. Karena merasa iba, ia membawanya pulang dan merawatnya di rumah selama dua hari sebelum akhirnya menghubungi BKSDA Kalimantan Tengah untuk menyerahkan satwa dilindungi tersebut.

Baca juga: ORANGUTAN DARI KECAMATAN KONGBENG SAMPAI DI SAMBOJA LESTARI

Bayi orangutan mungil itu kemudian diberi nama Pororo dan diperkirakan berusia dua belas bulan dengan berat badan hanya 1,96 kg. Meskipun tidak ditemukan adanya luka atau cedera, tubuhnya tampak kurus. Kondisi fisiknya membuat tim medis dan ibu asuh kami merasa prihatin. Mulanya, Pororo juga tampak tidak terlalu bersemangat untuk minum susu, sebuah tanda yang mengindikasikan adanya masalah kesehatan. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan bahwa Pororo positif terkena malaria. Ia segera diberikan perawatan khusus. Sementara itu, ibu asuhnya setia mendampinginya sepanjang waktu untuk memastikan kebutuhan dan kenyamanannya.


Perawatan Penuh Kasih

Hari-hari berikutnya, perubahan positif mulai terlihat. Perlahan-lahan, Pororo kembali memiliki nafsu minum susu. Karakternya yang manja pun mulai tampak. Ia akan merengek jika ibu asuhnya beranjak. Dari dalam keranjangnya, ia berusaha meraih celana ibu asuhnya, meminta untuk digendong dan dipeluk.

Baca juga: PERJALANAN PENYELAMATAN BAYI ORANGUTAN DARI KUALA KURUN

Di siang hari, Pororo mulai berani memanjat pohon kecil di area kompleks karantina. Ia sering bergelantungan dengan satu tangan, mencoba melatih kekuatan tubuhnya. Namun, ada satu hal yang membuatnya ketakutan yaitu monyet ekor panjang. Setiap kali melihat mereka, Pororo akan segera turun tergesa-gesa menuju hammock untuk bersembunyi sambil merengek dan mencari perlindungan dari ibu asuhnya.

Harapan untuk Masa Depan

Saat ini, Pororo masih menjalani masa karantina di kompleks karantina. Setelah kondisi kesehatannya dinyatakan stabil, ia akan bergabung dengan kelompok Nursery bersama bayi orangutan lainnya untuk memulai tahap awal proses rehabilitasi.

Dengan perhatian penuh kasih dari ibu asuh dan tim medis kami yang berdedikasi, besar harapan Pororo dapat tumbuh sehat. Saat ini adalah masa yang penting untuknya belajar keterampilan hidup yang kelak akan ia butuhkan ketika suatu hari nanti kembali ke rumah aslinya di hutan hujan tropis Kalimantan.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup