Apakah kamu member?

PERJALANAN PENYELAMATAN BAYI ORANGUTAN DARI KUALA KURUN

Individu bayi orangutan betina berusia sekitar 1,5 tahun berhasil dievakuasi di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas. Kini, individu mungil tersebut berada di bawah perawatan tim medis dan ibu asuh Yayasan Penyelamantan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng.

Proses Evakuasi Momo

Momo, demikian nama yang diberikan oleh warga yang sempat memeliharanya, ditemukan sendirian tanpa induknya di sekitar hutan Desa Dahian Tambuk. Warga tersebut lalu membawa bayi orangutan tersebut ke rumahnya. Warga tersebut memiliki niat menyerahkan Momo kepada pihak berwenang. Ia sempat memelihara Momo selama enam bulan di sebuah kandang ayam di belakang rumah, sambil mencari tahu instansi yang berwenang dalam penanganan satwa dilindungi.

Selama dipelihara, Momo diberi makan nasi, kue, dan susu bubuk. Ia menunjukkan kecenderungan menolak buah-buahan. Hal ini kurang lazim bagi spesiesnya.

Baca juga: PENDATANG BARU DI PUSAT REHABILITASI ORANGUTAN NYARU MENTENG

Setelah menerima laporan, tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Yayasan BOS segera bergerak menuju lokasi. Dalam waktu sekitar empat jam perjalanan dari Palangka Raya, tim tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi. Momo ditemukan dalam kandang ayam kayu yang sempit dan segera diperiksa oleh dokter hewan kami, drh. Arga Sawung Kusuma.

Kondisi Mula Momo

Meski secara umum terlihat aktif dan memiliki nafsu makan yang baik, Momo mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai 38,3°C. Ia segera diberi analgesik untuk meredakan gejalanya sebelum dibawa ke Nyaru Menteng.


Sesampainya di pusat rehabilitasi, Momo menjalani serangkaian pemeriksaan medis lengkap, termasuk pengambilan sampel darah dan pemindaian X-ray. Hasilnya menunjukkan bahwa Momo mengalami patah pada jari telunjuk kaki kanannya. Cedera yang diperkirakan telah terjadi cukup lama, tetapi kini dalam masa pemulihan.

Baca juga: DUA BAYI ORANGUTAN DISELAMATKAN DI SAMBOJA

Entah peristiwa sulit apa yang membuat Momo kehilangan induknya dan mengalami cedera tersebut. Orangutan mungil yang sedikit ketakutan itu, kini memiliki harapan baru yang menyertainya.

Momo Pascapenyelamatan

Selama masa karantina yang berlangsung 2 hingga 3 bulan, Momo belum diizinkan bergabung dengan orangutan lain. Ia ditempatkan di area karantina, diawasi ketat oleh tim medis dan selalu ditemani oleh ibu asuhnya, Mama Ursula. Kabar baiknya, dalam beberapa hari perawatan intensif, suhu tubuh Momo kembali normal dan nafsu makannya meningkat. Menariknya, Momo mulai menyukai buah-buahan seperti pisang, melon, dan jambu biji.

Baca juga: BAYI ORANGUTAN DARI DESA PENDAMARAN, KINI DI SAMBOJA LESTARI

Tak hanya itu, ia juga mulai menunjukkan perilaku alami yang penting bagi orangutan liar. Ia dilatih untuk memanjat dan bergelantungan di atas pohon. Mama Ursula bahkan menaruh buah-buahan di dahan-dahan agar Momo belajar meraihnya sendiri. Perkembangan ini menjadi tanda positif bahwa Momo sedang berada di jalur pemulihan yang baik.

Perjalanan Momo masih panjang. Namun, dengan perawatan penuh kasih dan perhatian dari para tenaga profesional di pusat rehabilitasi, Momo memiliki peluang besar untuk kembali menjalani hidup yang layak sebagai orangutan liar di habitat alaminya.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup